MOPD

53 5 4
                                    

Pukul 04:30 , Aku terbangun dari tidur untuk sholat subuh. Setelah sholat subuh, aku menyiapkan beberapa bahan untuk ku bawa kesekolah.

Aku masih bergelut dengan sebuah tali rapia. Tali rapia ini dibentuk seperti Pita lalu disematkan peniti dan ditempelkan dijilbab. Sungguh malu rasanya.

Aku membuat 10 pita, karena bulan lahirku pada bulan ke-10 yaitu Oktober.

"Yaampun, macam orang gila baru" monologku sambil melihat kepada cermin.

"Malu, malu, malu banget yaampun.. Hwaaaa"

Selesai aku menempelkan pita di jilbabku. lalu aku membuat tas dari sebuah karung.

"Gila. Malunya sampai ke DNA inimah"

Setelah selesai membuat tas dari karung akupun mengambil baju partai digunakan seperti jaket.

"Hwaaaa.. Malu banget yaampun, kaya orang gila gini. mana sepatu pake tali rapia lagi. fix udah deh nanti dijalan jadi tontonan orang.

***

"Satu-satu kami team satu
Dua-dua kami masih satu
Tiga-tiga kami tetap satu
Satu dua tiga kami team nomor satu.
Team satuuu palinggg okee"

( lirik lagu satu-satu aku sayang ibu)

Team ku menanyikan sebuah yel-yel walaupun dengan perasaan malu tapi harus tetap semangat.

"demi apapun aku malu banget Zel" ujarku kepada Azel.

"Woles Din, aku sering kok nyanyi gak jelas dikelas waktu smp" ujarnya.

Kepribadianku dengan Azel sangat berbeda. Azel anaknya sangat ceria dan extrovert dengankan aku introvert dimana aku pemalu dan pendiam.

waktu istirahat telah tiba, anak-anak lain ada yang bermain ditaman ada yang ngerumpiin kakak kelas yang cantik dan tampan , ada yang tiduran. Sedangkan aku hanya duduk di kursi sendirian.

"andai ada salsa dan dio disini, pasti aku gaakan kesepian kek gini"

Aku menangkupkan kedua tanganku diatas meja.

"Hai, aku boleh duduk disini?" ucap seseorang.

Aku Menganggukkan kepala saja tanpa menoleh suara itu.

"Kamu sakit" tanya seseorang itu.

Aku menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Kamu gagu ya, aku ajak bicara kok jawabnya ngangguk sama geleng-geleng" Ucapnya.

Sontak aku mengangkat kepalaku ternyata yang berada disampingku seorang cowo.

"Eh, maaf" ucapku setengah malu.

Dia hanya tersenyum.

Aku melihat pakaiannya ternyata dia kakak kelasku yang mementoriku sekaligus ketua osis.

"Kamu kenapa kok lesu" tanyanya.

"Gapapa kak"

"Kamu sakit? Kalau sakit gak usah ikutan. mending di UKS aja. Takutnya kenapa-napa" ucapnya.

ADINDARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang