Kembalilah!

40 2 0
                                    

Aku berbohong kali ini berbicara "tidak apa-apa" walau ada tekanan didalamnya dengan kata "sungguh" ini berkaitan dengan kepergianmu yang lalu menjanjikan sebuah harapan dengan iming-iming kebersamaan. Menyuruh ku untuk bertahan didalam kondisi yang amat menyeramkan karna dibalik tembok itu aku benar-benar sendirian.

"Jangan takut ada doaku yang selalu bersamamu"

Itu adalah kalimat yang masih terdengar nyaring di telingaku. Membawaku tenang di alam bawah sadarku. Seketika aku tersenyum ketika mengingat masa itu, masa dimana benar-benar masih ada cinta diantara kita, rindu yang berderetan menyerbu sang korban. Aku benar-benar tidak bisa membendungnya kali ini,

"Bolehkah aku menangis?"

Lengan bajuku sudah penuh dengan bercak-bercak air suci yang sudah mengalir. Tak ku tepis kali ini aku benar-benar merindu.

  "Aku sudah memberikanmu toleransi tapi kau tetap saja membentakku, dasar rindu tak berguna!"

Lagi lagi aku marah pada prasangka
Dia menuduhmu berpaling padaku
Tentu saja aku tak percaya karna bekas kecupanmu masih bisa kurasakan.

Perasaanku tak terbantah otakku terlalu jahat memikirkan betapa hangat pelukanmu, menenangkan membuatku tau bahwa dunia sungguh menyenangkan. Aku ingin merasakannya lagi. Bolehkah kau kembali?

****

  Aku benci perpisahan
Aku benci akan waktu yang membuat ku rindu
Aku benci
Aku benci
Huhh..

Apakah tak ada ruang untukku? Hanya untuk mengutarakan rindu? Aku tak sanggup menahannya sendirian, sebab ia selalu memberontak tanpa tau aku sudah cukup lelah. Biarpun kau tak menjawab setidaknya kau dapat merasakan beban yang selama ini ku tanggung. Penantian yang tak berujung, tak temu titik henti, tak sayu dan tak mati.

   Cepatlah kembali tuntun aku ke dekapanmu.

Sungguh kembalilahhh!

Aku memaksamu untuk kembali!

                     

   
       Di Ruang Rahasia 29 Juni 2019

Siksa RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang