Nostalgia

26 2 0
                                    

Ada beberapa kata yang harus terucap bukan karna tidak ada lagi yang namanya pertemuan, hanya saja rasa letih karna terus mengagungkan. Dalam keadaan seperti ini aku mengingat ekspresi ketika kita pertama melakukan pertemuan adalah ekspresi terlucu yang pernah aku lihat sebelumnya .

"Bukankah kita sudah berjanji untuk tidak berjumpa lagi ? lalu kenapa aku masih belum bisa merelakan perjanjian itu?"

Pertanyaan yang aku buat dan aku jawab sendiri .

Aku bernostalgia dalam ruang kecil yang pencahayaannya hanya dengan cahaya layar hp yang ku pegang. Melihat kembali bagaimana manjanya aku saat bersamamu.

Sudahkah kau merindukan ku hari ini mencari celah untuk menyampaikan semua rindu yang kau punya sambil membayangkan memegang tanganku, memainkan rambutku, mencium keningku ??? Walau terkadang aku si cengeng ini membalas dengan gigitan keras di telingamu.

Maafkan aku yang terlalu naïf atas rindu yang ku seludupkan lewat mimpiku dimalam ini.

Ada sesuatu juga yang ingin kusampaikan pada pukul 21.03 apakah kau ingat saat itu saat hujan deras , aku mengajakmu untuk bermain dengan hujan, pada waktu itu aku bahagia, sangat bahagia. Namun tiba-tiba ada petir yang mengagetkanku dan merusak kebahagiaanku, dan kau dengan sigap memelukku dengan erat menenangkanku dengan kalimat

"Peluklah aku sampai kau benar-benar tenang"

aku si cengeng ini masih saja menangis ketika itu dan kau langsung menggendongku ketempat yang kau anggap aku merasa aman.

Dan sekarang itu hanya kenangan.

"SAYANG AKU KANGEN"

     Andai semudah itu ;')

                Ruang sejuk, 05 Juli 2019

Siksa RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang