I love you. I miss you. Goodbye.
•••
Situasi semakin mencekam, tak ada satupun orang yang tersenyum, masing-masing larut dalam pikirannya sendiri. Termasuk Park Charis, pria yang menjabat sebagai Jenderal itu masih sibuk memperhatikan beberapa berkas penting, melihat denah perang dan memikirkan strategi apa yang dapat ia sodorkan pada pimpinannya.
Charis mengusap keningnya yang kian berdenyut nyeri, Jepang mengalami banyak kegagalan di banyak tempat, Charis sempat dibuat geram dengan keteledoran bawahannya di negara jajahan, mereka terlalu gegabah, menganggap negara-negara jajahan itu bodoh dan tak mampu memberikan perlawanan yang cukup menyebalkan untuk Jepang. Apalagi saat ini, Jepang tengah menghadapi musuh yang cukup berat, Amerika Serikat berserta sekutunya.
Masih dalam posisi yang sama, kedua bola mata Charis bergerak ke arah lain, menatap pigura foto hitam putih yang menampilkan dirinya dan gadis yang dia cintai, siapa lagi kalau bukan Son Seungwan.
Charis mengambil pigura itu. Menatapnya dalam sembari mengusapnya pelan. Tiba-tiba rasa rindu yang ia tekan sekuat tenaga kembali menyeruak.
"Aku merindukanmu, sayang. Bagaimana kabarmu disana?" lirih Charis. Pria itu terus menatap gambaran Seungwan di atas pigura itu, menggumamkan kerinduannya yang amat mendalam pada gadis itu. Sampai kegiatannya itu di interupsi oleh seorang prajurit yang tergopoh-gopoh datang ke tendanya.
"Hosh ... Hosh ... Sumimasen, Jenderal Charis!"
Charis yang terkejut lantas kembali meletakkan pigura foto itu pada tempatnya dan memperlihatkan tatapan dingin andalannya pada sang prajurit.
"Kenapa kau tiba-tiba masuk ke dalam tendaku dengan ekspresi seperti itu, prajurit?"
Prajurit itu membungkukkan punggungnya, memberi hormat, "Mohon lapor, Jenderal Charis!"
"Ya, silahkan." Charis mempersilahkan.
"Jenderal Charis." jeda sejenak, sang prajurit meneguk salivanya sendiri, "Kita kecolongan."
"Apa maksudmu kita kecolongan?"
Prajurit itu menundukkan pandangannya, tak kuasa menatap percikan kemarahan yang terpancar dari kedua mata atasannya ini, "Saya mendapat berita, kalau pesawat perang Amerika telah sampai ke Jepang dan buruknya lagi, mereka ..."
Charis lantas bangkit dari kursinya, menghampiri prajurit itu lalu menarik kerah bajunya, "Amerika!? Kau bilang pesawat Amerika? Sialan, apa yang mereka lakukan disana?"
"Mereka ..."
"Mereka kenapa!?"
"Jenderal Charis, mereka telah menghancurkan kota Hiroshima."
"A-apa kau bilang? Kota Hirohima ... Hancur?"
"Ya, itu benar, Jenderal."
Cengkeraman di kerah baju itupun lepas. Tatapan Charis yang sebelumnya diselimuti oleh amarah kini terlihat kosong. Dan saat itu juga, untuk pertama kalinya, Park Charis kehilangan dunianya.
.
.
.
.
.To Be Continues
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Goodbye ✔
FanfictionIt's hard to forget someone who's give you a lot to remember. COMPLETED | Started at, 20-05-2019