I love you. I miss you. Goodbye.
•••
"Masih belum mau pergi?" Chanyeol menatap jengah gadis mungil yang sudah sejam itu asyik bergelayut manja di lengan kekarnya.
Gadis itu, Seungwan, menggeleng kuat, "Tidak, tidak dan tidak akan pernah!"
Sudah lebih dari 30 menit gadis aneh itu merengek tak karuan, mengatakan kalau dia—Park Chanyeol—adalah kekasihnya yang telah lama pergi membuat isi kepala Chanyeol seakan-akan terguncang. Sudah puluhan atau mungkin ratusan kali Chanyeol mengatakan kalau dia bukan Charis-kun, pria yang gadis itu cari. Tapi, tetap saja gadis aneh itu tak mau percaya. Dia malah mengatakan kalau dialah yang telah hilang ingatan akibat metode pencucian otak. Gila memang.
Chanyeol ingin sekali meninggalkan gadis aneh itu sendirian di taman ini. Namun, tekad bajanya itu terpaksa ia kubur dalam-dalam saat gadis itu menarik-narik bajunya, menangis dengan gaya tak elit, seperti anak kecil yang kehilangan kasih sayang orangtuanya, yang tak pelak membuatnya merasa bersalah. Walaupun Chanyeol yakin 100% kalau penyebab tangis gadis itu bukanlah dirinya, melainkan pria lain.
"Sungguh, aku bukanlah pria yang kau cari, Nona. Bisa kau lepaskan aku, please?" bujuk Chanyeol. Memperlihatkan muka memelasnya. Tapi, tetap saja gadis aneh itu masih kekeuh dengan pendiriannya.
"Aku tak mungkin salah orang!" tegas Seungwan, tak mau mengalah.
"Kau benar-benar gadis gila." desis Chanyeol. Memalingkan wajahnya ke arah lain. Apapun itu. Asalkan bukan bersibobrok dengan wajah babyface yang teramat cantik—yang sayangnya—membuat Chanyeol gemas ingin menggigit pipinya. Duh!
Tak mau larut dalam perkelahian, Chanyeol memutuskan untuk mengotak-atik isi tas selempang berukuran kecil yang ia bawa. Mengeluarkan seluruh isinya guna mencari benda elektronik pipih berbentuk persegi panjang miliknya.
Seungwan hanya diam, memperhatikan dengan seksama barang-barang yang pria itu keluarkan. Dahinya mengkerut, barang-barang aneh itu, akhir-akhir ini dia selalu melihatnya dimanapun ia berada. Dan setiap orang yang ia temui tampak berbicara dengan benda aneh itu.
Sampai atensinya teralih pada sebuah buku kecil yang baru saja Chanyeol keluarkan dari tasnya, terlihat sudah cukup tua dan usang. Mungkin termakan usia. Yang membuat Seungwan tertarik adalah terdapat beberapa huruf hiragana—salah satu dari 3 huruf khas Jepang—yang bertuliskan こい (Koi) yang berarti cinta. Jangan lupakan motif bunga sakura yang tercetak di cover depannya yang juga membuat atensi Seungwan teralih pada buku itu.
"Buku apa itu?" Chanyeol mengikuti arah telunjuk gadis itu lalu menyambar benda yang Seungwan maksud.
"Maksudmu buku tua ini?" Seungwan mengangguk antusias.
"Entahlah, aku juga tidak tahu." Chanyeol membolak-balikkan buku itu, "Ayahku cuma berpesan untuk selalu membawa buku tua ini dimanapun kuberada. Katanya, ini adalah salah satu dari peninggalan kakek buyutku yang paling berharga." jelas Chanyeol, hening sejenak, Chanyeol kembali melanjutkan perkataannya yang sempat tertunda, "Tapi, sayangnya, aku tak tahu apa yang tertulis disini. Aku masih belum terlalu hapal huruf Jepang." kekehnya.
"Tapi, kau bisa berbicara denganku?"
Chanyeol menoleh, "Aku bisa berbicara, tapi aku tidak bisa membaca tulisannya. Itu membuatku pusing."
Seungwan mengangguk, tanda mengerti, "Hm, bolehkan aku membacanya?" pinta Seungwan.
"Tentu. Ini ambillah." Chanyeol memberikannya dengan senang hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Goodbye ✔
FanfictionIt's hard to forget someone who's give you a lot to remember. COMPLETED | Started at, 20-05-2019