Chapter 10

265 54 7
                                    

I love you. I miss you. Goodbye.

•••

Chanyeol dapat bernafas lega saat akhirnya dia bisa terbebas dari aura kelam yang dimiliki oleh Jongin. Salahkan kulit kecoklatan Jongin yang membuat wanita tergila-gila padanya sekaligus membuat Chanyeol geram untuk menyiram 1 kaleng besar krim pemutih pada Jongin saat itu juga. Setiap kali Jongin ada disekitarnya, pasti akan selalu ada masalah yang datang menghantamnya. Dan kebanyakan, masalahnya itu adalah perkara wanita. Tak ada yang lain.

Kadang, Chanyeol heran saja. Menurut Chanyeol, kadar ketampanan Jongin masih jauh di bawahnya. Sekali lagi, jauh dibawahnya. Tapi, entah mengapa, para gadis muda dan wanita kurang belaian banyak yang mengincar perhatian si pria mesum bin kardus itu.

Dia juga banyak mengoleksi mantan kekasih. Kurang lebih seperti Jongin. Hanya saja Jongin lebih banyak darinya. Jika mantan Chanyeol ada 10 orang dan gebetan 2 orang. Maka mantan kekasih dari sahabat malikanya itu ada 20 orang dan gebetan ada 4 orang. Salah satunya, Kang Seulgi. Gadis yang Jongin incar saat pertama kali berpapasan di depan Seoul Senior High School 1 bulan yang lalu.

Istilahnya, jika Park Chanyeol bangsat, Jongin itu lebih bangsat lagi. Merasa keberatan? Terserah Chanyeol dong mau ngomong apa. Orang ganteng mah bebas. Ya, enggak?

Chanyeol menghembuskan nafas, menetralkan jalan nafasnya seraya berkacak pinggang. Berlari bukanlah hobinya. Dia paling benci yang namanya olahraga lari. Tapi, dalam urusan lari dari kenyataan, dialah jagonya. Dia pria yang payah? Ya, terserah. Chanyeol tak peduli.

"Wanita-wanita itu! Astaga, apa mereka itu buta semua!? Buluk kayak gitu diincar. Aku yang tampan dan bening maksimal kayal gini malah dicakar. Sialan." dengusnya, merutuki nasib sialnya setiap kali bersama Jongin. Yang anehnya, Jonginlah satu-satunya namja yang tahan dengan omongan Chanyeol yang kelewat tajam. Dan menjadi sahabat karibnya dari jaman SMA hingga sekarang.

Namun, baru saja Chanyeol merasakan kebebasan. Tiba-tiba pekikan cempreng mengusik gendang telinganya. Sontak ia menoleh, mencari sumber suara. Beberapa meter berdiri jauh di sampingnya. Seorang gadis pucat dengan kimono putih bercorak bunga sakura berteriak seperti orang gila.

"Charis-kun! Charis-kun!" Chanyeol gelagapan saat gadis itu mulai berlari dan menghantam keras tubuh tegapnya dengan pelukan erat.

"Charis-kun? Siapa itu? Dan kau? Kau siapa!? Lepaskan aku!"

Gadis itu mengangkat wajahnya, kedua matanya menatap sengit mata Chanyeol yang tak kalah sinis memandang dirinya, "Kau tak mengenaliku?"

"Ya!" Chanyeol berteriak, "Memangnya kau siapa!?"

"Keterlaluan! Apa yang orang kulit putih itu lakukan pada kekasihku! Apa mereka sudah mencuci otakmu dan membuatmu lupa padaku! Baka! Baka!" gadis itu melepaskan pelukannya dan memukul pelan dada bidang Chanyeol beberapa kali, melampiaskan rasa yang terlalu kompleks untuk diutarakan melalui kata-kata.

"Ini aku! Son Seungwan! Kekasihmu, Charis-kun!"

Kedua mata Chanyeol berkedip dalam selang waktu yang sangat singkat. Son Seungwan? Kekasihnya? Tunggu dulu. Apa maksud gadis itu? Apa kepalanya terbentur di aspal dan hilang ingatan sampai mengira kalau dia itu adalah kekasihnya? Dan Charis-kun? Kenapa nama itu begitu familiar di telinga Chanyeol. Chanyeol seperti pernah mendengar nama itu. Tapi, entah dimana.

Chanyeol memperhatikan sekeliling. Yang dia dapatkan hanyalah tatapan yang bisa dibilang cukup aneh dari setiap orang yang tak sengaja memandang, kearahnya. Jadi, sebenarnya apa yang sedang terjadi?

.
.
.
.
.

To Be Continues

Beautiful Goodbye ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang