Perempuan Istimewa

37 4 0
                                    

Karya: RifaNurfadilah8

Alfira POV

Hari ini adalah hari yg aku tunggu-tunggu. Aku sudah mempersiapkan semuanya dari satu minggu yang lalu. Satu minggu itu bukan waktu yg singkat kan teman. Aku hanya berharap semoga kali ini aku tidak gagal.

Eh, iya. Perkenalkan namaku Alfira Anindya. Usiaku baru 16 tahun. Aku duduk di kelas X SMAN 56 Jakarta. Aku ini orangnya ceria, cantik, imut, dan juga memiliki kepercayaan diri yg tinggi. Itu kata orang lain. Tapi, aku juga merasakan hal yg sama sih. Dan satu lagi aku ini orang nya pantang menyerah.

Apalagi kalau soal hati, aku akan terus berjuang untuk mendapatkan sang pujaan hati.

Walau aku disebut gila sekali pun, aku tak perduli. Seperti apa yg aku lakukan di sekolah saat jam istirahat kali ini.

"Alfi.." aku terkejut ketika seseorang memanggil ku sambil berteriak.

"Aduh Sya, kamu ini ngagetin aja. Gak tahu apa aku lagi sibuk ini." Bentak ku pada Marsya, teman sebangku ku.

"Aku gak tahu, lagian sibuk apa sih. Eh itu kotak isinya apa? Gede banget." Tanya Marsya.

"Ah, ini .. ini adalah hasil keringat ku sejak seminggu lalu." Kata ku , dengan tersenyum bangga.

"Hah? Isinya keringat?" Tanya Marsya.

"Aduh kamu ini, udah ah aku mau pergi dulu. Kalau mau ikut,ikut aja." Kata ku,.

Aku menyipitkan mata ku, menelusuri setiap sudut kantin sekolah. Tapi yg ku cari malah tak ada. 'Apa dia tidak masuk?' Itu pikirku.

Aku menundukan kepalaku, duduk diam di pinggir kursi kantin. Setelah seminggu ini aku menyiapkan semua, eh yg disiapin malah gak ada.

'Bi,baso tahu nya 1 ya, porsi biasa.'

Suara itu membuatku seketika mengangkat kepalaku, dan menengok ke arah sumber suara. Dan ternyata benar, itu.. disana.. di depan warung Bi Ijem.. ya itu... Pujaan hatiku.

"Kak Rey" teriakku 

"Selamat ulang tahun kak Rey, ini buat kak Rey, aku udah menyiapkan  semua ini buat kak Rey dari seminggu lalu. Diterima ya kak Rey." Lanjutku.

Senyum ku tak kan ku biarkan pudar. Sementara yg di senyumin, malah biasa aja. Bahkan seperti 'ada apa ini.

Tapi sedetik kemudian, kak rey mengambil kotak yg ku beri. Dia membuka nya. Dan mengambil sebuah buku Diary Hitam didalamnya. Dia membuka buku nya, di halam pertama aku sengaja menuliskan 'Happy Birthday Kak Reyhan Artawijaya' dengan pena berwarna Biru tua. Dia mengerutkan dahi nya.

Kemudian dia kembali membuka halaman kedua, aku menempelkan foto kak Rey yg aku curi dari akun instagram nya, dia geleng-geleng kepala melihatnya.

Dan saat dia membuka halam ketiga, dia membaca beberapa bait puisi yg memang sengaja aku tulis khusus untuknya. 3 hari aku memikirkan diksi yg tepat dan indah untuk tiap kata dalam puisi itu. Kemudian dia menatapku.

Jantungku seperti nya akan meledak, tatapan yg tajam namun menawan itu membuat aku gemetar, dan membuat hati aku berbunga-bunga. Seakan ada pelangi yg indah di otakku.

Namun itu tak berlangsung lama, setelah..

"Nih, gue gak butuh!!" Kata kak rey sambil memberikan buku nya kepada ku.

"Ambil." Lanjutnya.

Aku tak merespon, aku hanya menunduk.

"Ambil gue bilang!!" Suara kak rey mengeras, bahkan aku rasa orng yg ada diluar kantin pun dapat mendengarnya.

Kumpulan Cerpen Lentera Aksara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang