Ellya

43 5 1
                                    

Karya:Q_win96

"Elly." Aku menoleh ke arah seseorang yang memanggilku pagi ini. "Bareng ya," ucapnya sambil tersenyum dan aku hanya membalas dengan senyum tanda menyetujui ucapannya.

Pagi ini kelas riuh sekali, banyak teman-temanku yang sudah datang dan pagi ini mereka sedang sibuk menyalin tugas dari temanku yang sudah selesai mengerjakan tugas.

"Lly, udah belum?" Aku hanya mengangguk mendengar pertanyaan teman satu mejaku.

"Gue nyontek ya?" Ijinnya. "Iya, nyontek aja," balasku.

Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh penjuru kelas, mencari seseorang yang sejak dua hari ini tidak masuk sekolah.

"Des, si Qei gak masuk lagi ya?" Tanyaku saat tau orang yang ku cari tidak ada pagi ini.

"Katanya sih pulangnya dua hari lagi, kenapa? Lu kangen," goda Desi teman semejaku.

"Enggaklah, biasa aja," sergahku yang hanya ditanggapi Desi dengan tawa.

***

"Elly, bapak lihat kamu tidak fokus hari ini." Pak Herry menatapku heran, tak biasanya aku seperti ini.

"Enggak kok, Pak, dari tadi saya memperhatikan bapak seperti biasa," elakku.

"Baiklah coba selesaikan soal ini. Jika kamu memang benar-benar memperhatikan saya." Mendengar ucapan pak Herry membuatku merinding, tapi secepat mungkin aku mengambil catatan Desi kemudian menatapnya dengan isyarat 'gue pinjem buku Lo sebentar ya.'

***

Pulang sekolah parkiran sangat ramai tapi terasa kosong untukku yang terbiasa melihat dia sebelum pulang. Aku merogoh saku rok tempat menyimpan hp. Kemudian mengaktifkan handphone-ku.

Ellya:P

Qei💕: Ya?

Ellya: Katanya Lu pulang dua hari lagi?

Qei💕: Iya

Ellya: Kok lama?

Qei💕: Karena gak cepat. Just kidding. Nyokap gue masih banyak urusan di sini, dan dua hari adalah waktu tercepat urusan itu selesai.

Ellya: Oh okok. Tapi, Qei.

Qei💕: Apa?

Ellya: Bawain oleh-oleh ya? Tapi kalo Lo gak mau gapapa sih.

Qei💕: Iya nanti gue bawain. Udah makan, Lly?

Ellya: Belum, hehehe.

Qei💕: Sakit gak akan bikin gue ada di sana. Makan sekarang!

Qei kadang semenyebalkan itu, tapi hal seperti ini yang aku rindukan dari dia.

Ellya: Iya-iya, Lo juga makan.

Qei💕: Iya, Lly.

Aku tidak lagi membalas pesan Qei. Karena aku harus buru-buru makan sebelum dia mengamuk. Sejujurnya aku ingin mengatakan bahwa aku rindu, tapi gengsi lebih besar di sini.

***

Tak terasa dua hari berlalu, dan pada hari Senin kemarin Qei pulang, dan aku sangat senang. Bahkan saat di perjalanan menuju aku tak henti-hentinya mengeluarkan senyum manis. Aku benar-benar tak sabar untuk bertemu dengannya.

Kumpulan Cerpen Lentera Aksara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang