05; conclusion

2K 440 38
                                    


Sesuai ucapannya, Seungwoo memang ada kegiatan dengan perusahaan Wooseok yang menggunakan event organizer miliknya. Sekarang ia berada di ruangan Wooseok yang sedang bersiap untuk briefing.

"Seok, gue salah banget gak sih?"

Ucapan Seungwoo berhasil membuat Wooseok terhenti dari kegiatan memasang dasinya. Kening Wooseok mengernyit, tidak mengerti arah pembicaraan sahabatnya itu. Biasanya Seungwoo tidak akan membahas apapun kecuali bercerita tentang bagaimana hangatnya keluarganya yang tidak lagi utuh.

"Hah? Gak ngerti lo ngomong apa, Woo," balas Wooseok. "Eh Subin sama Dongpyo gimana kabar? Lama gak main rumah lo nih," lanjutnya setelah menyelesaikan simpul terakhir dasinya.

Hanya helaan napas panjang yang Wooseok dengar sebelum ia menghampiri Seungwoo. Ditepuknya bahu Seungwoo oleh Wooseok yang menyiratkan kalau-kalau sahabatnya memiliki masalah, Wooseok tidak keberatan untuk menjadi sandarannya.

"Baik kok mereka," katanya. "Gue ... ah, ya gitu lah. Ck." Seungwoo berdecak merutuki kebodohannya atas ucapannya malam itu.

"Kacau lo. Udah ayo kita briefing dulu. Gue mau pesen sama lo, tolong handle acara ini dengan baik. Jangan sampe masalah yang lagi lo alamin malah berdampak ke acara. Oke, Pak Han?" jelas Wooseok lalu mendahului Seungwoo menuju aula kantor.

Seungwoo mengangguk dan hanya tertunduk. Masih saja memikirkan bagaimana caranya ia menarik ucapannya pada Subin malam itu. Ah, nyatanya tidak akan pernah bisa ia tarik kembali.

👨👦👦

Di rumah, hanya ada Subin dan Dongpyo yang keduanya pun sama-sama tidak ada konversasi berarti hari ini. Hanya secuil konversasi seperti bertanya "mau makan apa?" atau "udah mandi belum?" dan sebagainya.

Seperti sekarang, mereka berdua sibuk dengan kegiatannya masing-masing di kamarnya.

Dongpyo yang akan mengadakan ulangan harian esok hari itu mendadak otaknya seperti beku. Ia tidak bisa berpikir jernih sekarang. Akhirnya memutuskan untuk menuju dapur mengambil air putih.

"Adek, belum tidur?"

Atensi Dongpyo mengalih pada Subin yang keluar dari kamar mandi sebelum menuangkan air putihnya pada gelas.

"Belom, masih belajar. Kirain abang di kamar."

"Hmm engga, kebelet tadi. Udah ya abang ke kamar lagi."

Namun belum jauh Subin melangkah, Dongpyo memanggilnya. Ia mematung, memunggungi Dongpyo.

"Abang lagi kenapa sama ayah? Ada masalah?" tanya Dongpyo yang sudah kelewat penasaran.

Dengan segenap hati yang masih berat mengingat ucapan Seungwoo itu, Subin berbalik untuk menatap Dongpyo.

"Gak ada apa-apa kok. Lagi main 'ignoring my dad for days' aja," balas Subin yang terdengar sarkas bagi Dongpyo.

"Ck. Udah kaya pembuat konten aja sih, bang. Adek tau ya pasti ada sesuatunya diantara kalian tuh sampe diem-dieman kaya gini."

"Y-ya terserah lah kamu mau percaya apa gak. Udah ah abang naik dulu."

Dalam hati Dongpyo masih berkecamuk. Menginginkan kedua manusia paling disayangnya itu kembali akur. Ia harus memutar otak untuk mengubah keadaan seperti semula.

"Fix sih gue yang harus turun tangan," tekad Dongpyo.


👨👦👦


"Seok! Wooseok!"

"Eh? Kenapa, Woo? Kok ngos-ngosan gitu?"

Wooseok khawatir dengan Seungwoo yang menghampirinya tetapi dengan keadaannya yang tersengal-sengal.

"Dongpyo ngajak gue dinner nih. Gimana, boleh?"

"Gimana ya? Lo masih harus tanggungjawab acara ini, Woo."

Seungwoo kemudian tersenyum tipis mendengar balasan Wooseok. Padahal ia ingin sekali menerima ajakan Dongpyo walaupun tidak mengerti kenapa putra bungsunya tiba-tiba meminta hal tersebut.

"Lo tau Eunbi kan? Partner kepercayaan gue?" ucap Seungwoo.

Wooseok mengangguk paham. "Emang dia udahan cuti melahirkannya?"

"Udah. Nanti kalo masih ada waktu, gue ke sini lagi kok."

"Yaudah sana-sana pergi. Kasian Dongpyo, mungkin dia mau minta apa gitu."

Setelah mendapat persetujuan Wooseok, Seungwoo langsung menuju rumahnya.

👨👦👦

Pukul 10 malam dan keluarga Han masih berada di posisinya masing-masing sejak makan malam tadi. Tidak ada yang memulai konversasi sedari tadi diantara Subin dan Seungwoo. Hanya terdengar ocehan-ocehan penghangat suasana Dongpyo.

"Ya ampun, adek harus gimana ngadepin ayah sama abang. Kalo ada masalah tuh ya diselesaiin baik-baik dong jangan kaya gini. Gak ada masalah yang gak bisa diselesaiin," jelas Dongpyo yang benar-benar sudah tidak tahan.

Subin dan Seungwoo masih terdiam. Sesekali Seungwoo melirik Subin yang menghindari kontak mata dengannya.

"Bang," ucap Seungwoo pada akhirnya.

"Lanjut, Yah biar cepet kelar. Adek nyesek sendiri selama kalian kaya gini. Ibu udah gak ada, harusnya ayah sama abang bisa saling pengertian. Di sini ada adek, gak cuma kalian berdua aja," kata Dongpyo menahan tangisannya.

"Okei, okei. Maaf. Ayah cuma mau minta maaf sama kalian berdua terutama abang. Maaf ayah nyakitin perasaan kamu malam itu. Ayah cuma ... pokoknya ayah minta maaf. Terserah, abang masih mau kesel sama ayah, silakan. Itu salah ayah memang."























"Abang maafin, Yah. Tapi abang masih gak ngerti kenapa ayah gak ngerestuin hubungan abang sama Chaeyeon."





THE HAN

ㅡㅡ

huhu kepanjangan gak sih ini :( takutnya ngebosenin kan...

siapa yg mabok sama tim U Got It grgr liat spoiler??? ㅠㅠㅠ itu seungwoo yaallah huhuhuhuhuhu

siapa yg mabok sama tim U Got It grgr liat spoiler??? ㅠㅠㅠ itu seungwoo yaallah huhuhuhuhuhu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


anyway, thank u yg udah baca!!! jangan lupa tap ikon ⭐ dan 💬 nya yaa💓💓

[4] Ayah: Parallel ㅡ han seungwoo [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang