02; story behind

3.6K 576 42
                                    


Malam tadi Seungwoo meminta Subin dan Dongpyo mengosongkan jadwal selain sekolah. Katanya Seungwoo rindu dengan istrinya yang tidak pernah bersua lagi sejak 5 tahun terakhir.

Paginya Seungwoo membeli bunga untuk ditabur di atas pusaran ibu dari anak-anaknya dan sebotol air untuk memberi kesan segar di sana. Dan tentu saja, tidak lupa membeli juga bunga kesukaan istrinya yaitu bunga tulip. Karena Seungwoo akan melakukan apapun demi semestanya.

"Ayah, Subin duluan ya. Chaeyeon udah nungguin nih."

"Aduh yang udah punya pacar gini ya. Oke deh, hati-hati bawa motornya."

Setelah berpamitan, Subin memanaskan motornya sebelum berangkat seraya mengenakan sepatu barunya yang baru Seungwoo belikan. Tapi Dongpyo menggagalkannya.

"Bang."

"Adeeek, apaan sih kok malah dimatiin? Kan lagi abang panasin," seru Subin.

Dongpyo hanya memasang wajah datarnya. Seperti ada sesuatu yang ingin ia sampaikan pada kakaknya itu.

"Abang dibeliin, padahal adek kan mau jugaaa," jelas Dongpyo dengan melipat kedua tangannya di dada.

Mata Subin terbelalak, namun sedetik kemudian tawanya pecah. Ia tahu apa yang Dongpyo maksud. Bagaimana tidak, ia tidak tahu kalau Dongpyo menginginkan sepatu baru juga. Tapi seingat Subin ayahnya baru membelikan Dongpyo sepatu dua minggu yang lalu ketika belanja bulanan.

"Yaudah, besok abang beliin deh. Tapi gak sepatu ya, adek udah banyak. Kalo tas gimana?"

Seungwoo kembali ke teras setelah mengambil sarapan untuk Dongpyo. Kedua sudut bibirnya terangkat, ia bahagia melihat kedua anaknya saling akur walau kadang berbuat ulah.

"Okei! Janji ya, bang."

"Iyaa, tenang aja. Yaudah sana sarapan dulu, ayah udah nunggu tuh."

👨👦👦

Pukul 1 siang, jadwal kelas Subin sudah selesai. Ia tidak ada rencana apapun selain mengunjungi kediaman abadi ibundanya bersama ayah dan adiknya.

Sedetik kemudian, ponselnya berbunyi tertera nama 'Chayeon' di sana. Seingat Subin sudah bilang pada Chaeyeon kalau hari ini ia tidak bisa mengantarnya pulang.

Ah, barangkali ada hal lain yang ingin Chaeyeon sampaikan, pikir Subin.

"Halo?"

"Dimana ?"

"Di parkiran fakultas. Kamu dimana?"

"Baru keluar kelas."

"Kenapa?"

"Aku ikut boleh gak?"

"Hah? Kemana?" tanya Subin kebingungan.

"Makam ibu kamu."

Helaan napas pelan terdengar dari Subin yang merasa tidak pernah salah soal Chaeyeon. Cantik iya, pintar iya, perhatian iya, pengertian iya, pokoknya hal-hal positif yang Chaeyeon miliki itu banyak.

"Kok tiba-tiba?" tanya Subin.

"Yaa gak apa-apa. Sekalian kenalan sama keluarga kamu. Boleh kan?"

[4] Ayah: Parallel ㅡ han seungwoo [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang