11; fine

900 144 19
                                    


Hari-hari sendu telah berlalu dan bahagianya Keluarga Han kembali hangat seperti sedia kala. Tetap ada Dongpyo yang manja, Subin yang selalu menjadi jagoan ayahnya, dan Seungwoo yang selalu menutupi lelahnya di hadapan jagoan-jagoannyan.

Soal Eunbi, teman dekat Seungwoo mereka semakin dekat sampai memiliki panggil manis masing-masing. Kalau Seungwoo ditanya "mau halalin Eunbi kapan?" atau "Bunda Eunbi bisa ayah legalin gak sih? Biar adek gak harus ke rumah Junho buat ajarin matematika." ia hanya tersenyum kecil. Tidak ada jawaban pasti. Di lubuk hatinya yang terdalam, masih terpatri nama Bae Joohyon, sosok kuat yang darahnya mengalir pada Dongpyo dan Subin. Ia tidak akan pernah menggantinya dengan siapapun, sekalipun dengan Kwon Eunbi.

"Tunggu aja. Masih betah kaya gini dulu."

Jawaban mengambang darinya membuat yang mendengar ingin menendang keras tulang keringnya. Bilang saja masih belum bisa move on. Menurut dosen komunikasi yang pernah membimbingnya, berilah jawaban diplomatis walau ada unsur kebohongan di sana.

Malam ini Seungwoo mengajak Eunbi menonton film di bioskop bersama anak-anaknya. Seungwoo dengan gaya kasual yang memakai setelan sweater orens dipadukan dengan celana bahan berwarna hitam itu terlihat sangat tampan dan menawan. Walaupun usianya tidak muda lagi, tapi kalau soal fesyen ia tidak bisa ditampik kegilaannya.

"Adek udah selesai nyetrikanya belum?" tanya Seungwoo pada Subin yang baru saja keluar dari kamar Dongpyo.

"Belum. Lama banget ish, perfeksionis banget kalo nyetrika. Kaya ibu."

Seungwoo tertawa cukup keras mendengarnya. Wajah Subin yang jengkel itu terlihat sangat gemas menurutnya. Ia menepuk tempat kosong di sofa sebelahnya.

"Chaeyeon? Gimana?"

"Gak apa-apa. Sedih banget sih, sampe ingus meleber ke baju abang tapi dia orangnya dewasa. Jadi paham lah sama situasi."

"Kalo abang, gimana?"

Subin tertawa kecil sampai matanya terlihat hanya segaris.

"Gak tau, Yah. Perasaan abang campur aduk. Sedih iya, kesel, ya gitu deh jadi satu sampe pengen nangis tapi gak keluar air mata."

Usapan pelan Seungwoo pada puncak kepala Subin, mengisyaratkan dirinya dan keluarga harus bersabar atas resiko yang diambil dan cukup menyakitkan.

"Maaf yaa?" ucap Seungwoo.

"Idih apaan sih ayah jangan gitu deh. Abang gak suka. Gak ada yang salah di sini. Yang salah itu adek, lama banget nyetrika celana satu doang."

Dari dalam kamar terdengar teriakan melengking Dongpyo yang merutuki ucapan abangnya tersebut.

👨👦👦

Seungwoo dan Eunbi memimpin perjalanan mereka menuju bioskop terdekat. Sedangkan Subin dan Dongpyo tengah berbagi es krim yang untungnya tidak menimbulkan keributan.

"Mas, anak-anak tumben akur," celetuk Eunbi.

"Haha, padahal tadi sebelum ke sini abang marah-marah mulu sama si adek soalnya prepare nya lama. Katanya takut Bunda Eunbi nungguin."

"Laaah haha, gemes banget si abang kaya bapaknyaa."

Cubitan kecil di pipi Seungwoo membuat dirinya merasa udara disekitarnya terasa lebih panas dari biasanya.

"Iii pipi kamu merah loh, Mas," ledek Eunbi.

Mereka berdua tertawa riang yang membuat dua lelaki jagoan Seungwoo di belakang merasa kebahagiaannya kembali lagi. Ingat dimana Joohyun masih bersama mereka dan keadaannya pun tidak jauh beda seperti ini.

"Kangen ibu."

"Abang juga."

"Abang mau Bunda Eunbi sama ayah?" tanya Dongpyo.

Subin hanya mengendikkan bahunya, menghabiskan gigitan es krim terakhirnya.

"Mau. Ibu pasti seneng kalo ayah bahagia."

👨👦👦

Pukul 12 malam keluarga Han dan Eunbi baru keluar dari studio tempat mereka menonton film. Iris Seungwoo tertuju pada Dongpyo yang memegang perutnya seperti kelaparan.

"Seru banget ya filmnya, sampe adek kelaperan tuh," ujar Seungwoo.

"Hehe makan yuk, Yah."

"Duh, adek kelaperan ya. Ayo kita cari tempat makan yang adek suka. Adek mau apa?"

Seungwoo dan Subin terlihat cukup terkejut atas perlakuan manis Eunbi yang ia layangkan pada Dongpyo, si bungsu. Reaksi Dongpyo pun tentu saja sangat senang. Ia memeluk erat Eunbi ketika elusan halus Eunbi mendarat di puncak kepalanya.

"Apa aja deh, Bunda. Adek mau disuapin bunda, boleh gak?" rajuk Dongpyo yang tidak bisa tidak meluluhkan hati Eunbi.

"Ouch, adek jangan soft banget gini dong. Bunda jadi pengen uyel-uyel kamu terussss tauu huhu."

Tatkala Eunbi dan Dongpyo saling menggelitikki, ada Subin yang menggoda Seungwoo untuk segera mempersuntingnya.

"Yaaah, kode tuh si bunda, minta dipercepat," bisik Subin.

"Sssst, ngomong apa sih kamu, Bang. Udah ah, ayo makan!"

















Padahal ketika melihat kebersamaan itu, hatinya menghangat dan seperti ada kupu-kupu yang menari di dalam perutnya.

"Joohyun sayang, boleh gak aku kasih bunda baru ke anak-anak?" batinnya.










THE HAN

ㅡㅡ

haiii ketemu lagi! karena aku gak sabar pengen ketemu kalian, so aku update dua kali! yeyyy🎊😁

hope u like it! thank youuuu💖💖

[4] Ayah: Parallel ㅡ han seungwoo [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang