Assalamualaikum teman-teman..
Pada kangen cerita aku gak?
Lama gak update nih..
Mianhe..Jangan lupa vote yah?
°°°°°°°
Khalid memarkirkan mobil digarasi, kemudian duduk disofa tangan nya sibuk memencet tombol remot tv.
Ummi Annisa menghampiri anaknya."Udah taukan dimana rumah baru nya, ciyeeee." ledek ummi Annisa.
"Apa-an sih mi."
"Lid? Ummi mau bicara sama kamu."
"Bicara apa mi?" tanya Khalid.
"Minggu depan ada pengajian dirumah, kamu harus tampil perpect nanti ya?"
"Emangnya kenapa sih mi, kan pengajiannya khusus ibu-ibu. Khalid nggak mau ikut ah, mending kepondok aja."
"Siapa bilang kamu ikut, nanti setelah pengajiannya selesai kita bicara soal perjodohan kamu. Dan kamu harus tampil perpect dihadapan calon mertua kamu. Oke?"
"Miii??? Khalid kan ngga siap nikah." rengek nya.
"Ih kamu ini, nurut sama ummi dan abi dong. Kamu mau jadi anak durhaka?"
"E-enggak mau mi."
"Nah, makanya kamu harus nurut apa kata ummi dan abi. Lagian nih Lid, calon istri kamu cantik banget. Teman arisan ummi juga bilang begitu."
"Mi, jangan pandang seseorang itu lewat fisiknya. Tapi hatinya mi?"
"Iya ummi tau."
___________________________
Hari demi hari berlalu tiba lah hari minggu.
Mama Sarah meletakkan paperbag diatas kasur Fika."Mam, ini isi nya apa?"
"O,isi nya gamis. Hari ini kamu ikut mama kerumah tante Annisa."
"Tapi mam, Fika malu, Fika kan tidak pernah pergi kepengajian?"
"Udah cepat ganti baju kamu. Mama nunggu dibawah." perintah mama Sarah.
Masa sih aku ikut kepengajian, mana disana banyak emak-emak lagi? Aahhh mama kenapa sih. Malu-malu in Fika aja.~ batin Fika.
Selesai ganti baju Fika menyusul Mama Sarah yang duduk diteras.
"Mam, ini Fika udah siap."
"Wah, anak mama cantik banget kalau pakai yang kayak beginian." Puji mama Sarah.
Fika hanya tersenyum tipis dan melihat bayangan nya dikaca mobil.
Ternyata adem juga yah? Aku kira gamis itu gerah kalau dipakai.~ batin Fika.
Sesampainya dirumah tante Annisa, Fika tergesa-gesa membuka pintu mobil, kemudian berlarian ketaman belakang.
Sarah melihat tingkah Fika hanya menggelengkan kepala.
Fika bersandar di tiang digazebo sambil membaca buku. Tak berselang lama ia pun tertidur.Khalid yang dari tadi mondar mandir dekat kolam ikan sambil menggerutu tak jelas.
"Masa iya aku dijodohin, kan aku sudah besar. Aku bisa memilih istri yang sesuai kreteria ku, lagian kan yang ngantri banyak. Huft"
Ucap Khalid seraya mendengus kesal.Ia menoleh kebelakang dan mendapati seorang wanita yang bersandar dengan buku diwajahnya.
Khalid kemudian mendekati sosok wanita itu dan----
Whaaaaaaaaaaa!!
"Aigooooo!!" Teriak Fika.
"Hahaha ngakak."
Tawa khalid dengan memegang perutnya yang buncit menurut Fika."Dasar kutil badak! Jantung ku hampir copot tau gak!!" Bentak Fika.
"Aishh..kalau ngomong itu bisa pelan-pelan gak? itu air liur lo muncrat kemuka gue."
"Bo-do a-mat, oiya lo ngapain disini gangguin gue aja, gak ada kerjaan ya?"
Khalid memutar bola mata malas.
"Ngapain gue disini? Karna ini rumah gue tau! Dasar kunti!"
"Apa lo bilang? Kunti? Ni anak yah ngeselin banget pengen gue cubit ginjalnya."
Ucap Fika dengan mengepalkan tangannya, rasanya ingin menonjok muka Khalid.Ummi Annisa menuju dapur untuk mematikan oven. Kemudian samar-samar mendengar suara gaduh, suara itu membuat Annisa penasaran pun menuju ke asal suara tersebut.
Suara itu semakin jelas ditelinga Annisa, seketika mata nya menangkap dua orang yang saling melotot dengan tangan dikepal siap untuk bertarung.
Tanpa aba-aba Annisa menjewer telinga Khalid kemudian diangkat keatas, membuat Khalid menjinjit-jinjit.
"Awwwww sakit kup aw ing aku." Teriak Khalid.
"Ngapain kalian membuat gaduh disini kalau orang lain dengar gimana? Mau diletakkan dimana muka ummi?" Omel Annisa.
Khalid dan Fika pun menunduk.
"Maaf ummi."
"Lain kali jangan kayak gini."
Mereka hanya mengangguk lemah.
Annisa pun meninggalkan mereka.
Khalid mendengus kesal."Rasain."
Ucap Fika sambil menjulurkan lidahnya mengejek khalid kemudian pergi.Tbc :)
Sekian untuk part ini.
Nanti aku update lagi kalau ga sibuk.
Jangan lupa vote

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Pria Al-kahfi
RandomRafika, perempuan yang humoris bisa dipanggil Fika,yang dosa nya sangat banyak hingga dunia saja tidak dapat menampungnya. Bertemu dengan seorang laki-laki shaleh yang sangat mengerti agama,terkenal dengan sikapnya yang dingin.Tiba-tiba menjadi cair...