K - Weird Feeling

826 131 9
                                    

Bagian delapan

Seungmin tidak bisa tidur semalaman suntuk. Otaknya terus berpikir keras tentang segala kemungkinan yang akan menimpanya kedepan. Brian sudah memberitahu mereka bahwa Chris bukanlah pemuda biasa.  Bahkan, walaupun ia adalah bekas pekerja Club, ia tidak pernah diperlakukan seperti pekerja. Ia spesial, itu yang Seungmin tangkap. Lantas, apa yang harus Seungmin lakukan pada pemuda Bang itu? Menjadikannya asisten rumah tangga? Seungmin tidak bisa. Untuk apa pula?

Pemuda itu menggeram frustasi sebelum keluar dari kamarnya dengan membanting pintu. Ia berjalan kearah kamar Chan yang tepat berada di depan kamarnya dan langsung masuk ke dalamnya tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Disana, ia melihat Chan tengah mematung dan menatap kearah pintu dengan pandangan yang tidak bisa diartikan. Seungmin tidak bisa mengendalikan pipinya yang sontak merona ketika tahu jika Chan tidak mengenakan atasannya. Jelas jika dilihat, lelaki Bang itu tengah membuka kopernya yang berada di atas meja, hendak mengambil bajunya sebelum Seungmin masuk dan mengagetkannya.

Seungmin meneguk lidahnya sebelum mengalihkan pandangannya. "Ayo sarapan. Wonpil hyung sudah menunggu kita berdua," ujar Seungmin sebelum ia buru-buru keluar dari kamar Chan, masih dengan pipi yang memerah.

"Sial, sial, sial." Seungmin merutuki kenapa ia bisa dengan tidak sopannya masuk ke dalam kamar seseorang. Seungmin tidak sempat berpikir sebelum bertindak. Dan lagi, kenapa ia harus malu?!

.
.
.

Seungmin menunduk begitu mendengar suara kursi makan yang ditarik di depannya. Di depannya sudah ada si pemuda Bang yang kini tengah menatap kearahnya dengan tatapan intens yang sama. Dan untuk yang kedua kalinya, Seungmin merasa panas. Entah apa yang terjadi, tetapi tiba-tiba saja suhu badannya meningkat pesat.

"Bagaimana tidurmu tadi malam, Chris?" Itu suara Wonpil yang duduk di sampingnya. Kakaknya itu tengah memakan Kimbabnya sambil mengajak Chan berkomunikasi melalui suara dan tulisan.

"Baguslah jika nyenyak. Aku akan sibuk di kantor mulai hari ini. Tolong jaga Seungmin untukku, ya?"

Chan mengangguk menanggapi permintaan Wonpil. Seungmin yang melihatnya perlahan mulai memakan makanannya, berusaha menampik visual pemuda di depannya yang luar biasa menawan. Rasanya, perut Seungmin penuh dengan beribu getaran.

Jelas, si Kim merasa tak nyaman dengan semua itu. Rasa ini baru pertama kali ia rasakan. Walaupun terasa tak nyaman, tetapi sebagian dari diri Seungmin tidak menampik bahwa ia menikmati itu semua. Menikmati bagaimana jantungnya yang berdetak tidak karuan saat bersama Chan.

"Aku pergi dulu. Jangan bertengkar, dia orang baru. Mengerti tidak?" Seungmin mengangguk malas pada Wonpil.

Setelah kakaknya pergi, ruangan terasa sunyi. Yang terdengar hanyalah dentingan sumpit pada piring. Seungmin mengelap tisu pada bibir cherrynya sebelum menatap Chan yang sudah menatapnya terlebih dahulu.

Aura dingin berusaha Seungmin keluarkan. Biar bagaimanapun, dia masih tak suka tentang gagasan orang lain di dekatnya kecuali kakaknya dan pacar kakaknya. Jadi, biarpun perut Seungmin tergelitik, jantungnya berdetak kencang, dan pipinya memerah, ia tak akan menunjukkan sifat bersahabat pada Chan.

Chan terlihat terkekeh tak bersuara di depannya. Seungmin mengerjap keheranan. Untuk apa lelaki itu tertawa? Dan bagaimana pula tawanya saja sudah setmpan itu? Kepala Seungmin mendadak ia miringkan begitu si pemuda blonde mencatat sesuatu pada buku catatannya sebelum merobeknya dan berjalan memutari meja kearah Seungmin.

Seungmin membelalakkan matanya dengan aura panik yang kentara di wajahnya. Mau apa Chan padanya?

Wajahnya mundur begitu kursinya diputar menjadi menghadap si blonde yang kini menurunkan wajahnya perlahan.

"Mau apa kau?! Jangan macam-macam!" pekik Seungmin panik.

Lagi-lagi kekehan tanpa suara yang dilihatnya. Tangannya mencengkram pahanya sebelum bergerak menuju dada Chan ketika wajah Chan sudah benar-benar berada di depan wajahnya.

"Stop it.." lirihnya.

tubuhnya meremang begitu merasakan bibir pink itu merayap di rahangnya dan berhenti pada telinganya.

Chan mendaratkan sebuah kecupan disana. Kecupan yang cukup membuat Seungmin hampir kehilangan akal sehatnya jika saja Chan tidak menyodorkan sebuah kertas di depan wajahnya.

Kertas itu tertulis, "aku akan menjagamu sesuai permintaan Wonpil hyung. Jadi, jangan halangi aku untuk itu. Terimakasih telah menyelamatkanku dari neraka itu, Tuan. Kau bisa mendatangi kamarku kapanpun kau mau."

Dan lagi, Seungmin dibuat tak bernafas karena Chan yang melemparkan kedipan mata padanya sebelum si lelaki blonde itu mengambil piringnya untuk ia cuci.

Selepas kepergian Chan. Seungmin menyandarkan punggungnya pada kursi dapur dengan nafas tersengal. Gila. Ia sudah gila. Dan yang lebih gilanya lagi adalah, bagaimana bisa Chan berani melakukan itu padanya?!

_________________

Gimana serangan pertama dari daddy chan?

Ehehehehehe

Sumpah ini beda banget Channya sama yang kubuat pertama kali hohoho. Ini pendek! Tapi aku janji bakal update secepatnya. See you guys!

Animosity ✗ chanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang