"Hyuga.."
Sakura menatap Ino dan wanita penguni baru Ise City bergantian. Sepertinya mereka saling mengenal. Terbukti karena Ino menyebut nama wanita itu dan wanita dihadapannya mengangkat alis, mengenali Ino.
"Yamanaka. Ternyata kau tinggal disini juga."
Ino berdehem canggung. Ia belum pernah melihat sahabatnya itu bertingkah seperti itu. Biasanya dia sangat percaya diri dan berani. Bahkan menyela perkataan Yugao pun dia berani.
"Ya, aku sudah lama tinggal disini. Tidak kusangka, senior─maksudku kau akan pindah kemari."
Senior? Apa wanita yang disebut Hyuga itu kakak kelas Ino dulu?
Wanita itu mengangguk-angguk kecil khas orang kelas atas.
"Aku belum memperkenalkan diri pada yang lain. Aku Hinata. Sebenarnya margaku bukan lagi Hyuga. Tapi Uzumaki. Ino memanggil margaku saat gadis." Wanita itu tersenyum manis lalu mengangkat bingkisan di tangannya. "Aku membawa buah tangan yang tak seberapa. Anggap saja sebagai perkenalan tetangga baru."
Hinata menyerahkan padanya, Ino dan kakak iparnya kantong yang entah berisi apa. Tapi dari baunya sepertinya manisan mahal.
Yugao berdehem, membawa tubuhnya maju agar terlihat pada tamu mereka.
"Aku Uchiha Yugao."
Alis Hinata naik. "Uchiha?"
"Ya, Uchiha. Aku tahu kau pasti sering mendengarnya. Keluarga kami memang terkenal." Kesombongan itu terdengar jelas di suara Yugao. Walau sudah menerima bingkisan itu, kakak iparnya selalu menunjukkan sikap tidak ramah.
"Sakura, aku pulang dulu ya. Sampai jumpa. Terima kasih atas bingkisannya─Hinata," ujar Ino cepat dan terbata. Dia cepat menuruni tangga dan berjalan tergesa keluar dari halaman rumahnya. Wanita itu melambaikan tangannya terakhir kali padanya sebelum menghilang dibalik tembok.
Sikap Ino sungguh aneh. Seperti ingin menghindari wanita ini─Hinata dan ia tidak tahu alasannya. Terang saja karena mereka baru bertemu beberapa menit yang lalu.
Kakak iparnya juga pulang setelah mengucapkan terima kasih pada Hinata. Nadanya terlalu sombong untuk seseorang yang telah menerima bingkisan. Sekarang di depan rumahnya hanya menyisakan ia dan Hinata. Ia memergoki wanita itu tengah menatapnya lamat saat ia mengalihkan pandangan dari Yugao yang telah pergi.
"Terima kasih. Apa kau ingin masuk dulu?" tawarnya basa-basi karena wanita itu masih diam saja.
Ekspresinya yang semula datar langsung tersenyum. "Tidak─tidak. Terimakasih. Ngomong-ngomong aku belum tahu namamu.." ucapannya tergantung seakan menunggunya memperkenalkan diri.
"Aku Sakura. Uchiha Sakura. Kami sekeluarga," tunjukkan pada bayangan Yugao yang telah ikut pulang bersama pemiliknya. Bisa ia lihat sepersekian detik, mata Hinata melebar. Terkejut dengan ucapannya.
"Uchiha..." gumam Hinata pelan, sambil terlihat berpikir. Ia tidak tahu mengapa wanita itu seperti terlihat tertarik dengan sesuatu pada marga Uchiha. Lalu tangannya tiba-tiba terulur, mengajaknya bersalaman.
"Senang bertemu denganmu. Semoga kita bisa menjadi tetangga yang baik."
Sakura menyambut uluran tangan itu. "Senang bertemu denganmu juga. Semoga kau betah tinggal disini." Ia berkata dengan tulus. Karena hanya sedikit orang yang benar-benar bahagia tinggal di sini. Semua memiliki masalahnya masing-masing.
"Terimakasih, Nyonya─Uchiha." Wanita itu melepas jabat tangan mereka. "Baiklah, aku pulang. Sampai jumpa lagi."
Ia masih terus berdiri di depan pintu rumahnya sampai Hinata menghilang. Tapi saat tinggal berjarak sedikit lagi dari rumahnya, wanita itu membalikkan tubuhnya. Menghadap ke rumahnya sebentar dan memandangnya beberapa detik. Sebelum akhirnya berbalik dan akhirnya berjalan menjauh. Pulang menuju rumahnya yang berada di seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbroken Felicity #1 ✔
FanfictionDi Ise City kau harus hidup bahagia, walau mungkin tidak pada kenyataannya. Hidup disana penuh tekanan. Berpura-pura adalah hal paling mahir yang harus kau lakukan. Sasuke adalah suami arogan. Keangkuhannya membumbung tinggi hingga ke langit-langit...