Klek~
Wonpil dengan wajah segar keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya.
"Udah?" tanyaku.
Yang ditanya hanya mengangguk lucu.
"Jangan ganggu barangku, ya." Aku memperingatkannya untuk yang kesekian kalinya.
Aku menggambar beberapa lukisan untuk dikumpulkan kepada Pak Sungjin besok. Pak Sungjin memintaku mengisi nilai yang kosong dengan lukisan tersebut.
"Iya, iya. Lagian siapa suruh taruh lukisanmu di atas kasur kayak gitu."
"Apa salahnya? Kamu kan yang suka iseng corat coret." ucapku
"Kan ga sengaja." Wonpil membela dirinya.
"Udahlah, ga jadi jadi aku mandinya." jawabku.
Setelah mandi...
"Yak! Kim Wonpil! Dasar perusuh!"
Yang benar saja, Wonpil menumpahkan cat air diatas semua lukisanku.
Demi Dewa, apa yang harus aku katakan pada Pak Sungjin?
"M-maaf, aku ga sengaja." Wonpil menunduk, dengan tatapan menyesal.
"Aku harus gimana? Bisa mati aku dimarahin besok."
"Aku bisa bantu buat yang baru." tawarnya.
"Terserah." Aku mengambil langkah keluar dari kamar, mengarah ke ruang TV.
Aku terduduk diam disana, mencoba merutuki betapa bodohnya aku. Sudah tau sifatnya yang seperti itu, tapi tetap saja membiarkan lukisan itu diatas kasur.
Dengan kepala pusing, aku membaringkan diriku diatas sofa yang berada disana.
Tanpa sadar, aku terlelap dalam kekesalanku.
"Y/n~ pindah ke kamar yuk. Kasian kamu tidurnya kayak gitu, kan ga nyaman." bisik Wonpil.
Merasa diacuhkan, Wonpil mengangkat tubuhku ke kamar.
"Masih ngantuk~" gumamku.
"Iya, tapi lanjut tidurnya dikamar, ya." Ucapnya.
Dia membaringkanku diatas kasur, lalu menarik selimut keatas tubuh kami.
"Selamat tidur." ucapnya.
🌸🌸🌸
Aku terbangun, tanpa Wonpil disampingku. Mungkin dia sudah mandi duluan.
Saat melewati meja rias, aku melihat sebuah lukisan dan sebuah surat.
"Maaf...
Aku selalu mengganggumu
Aku selalu membuatmu tidak nyaman
Sampai - sampai, kamu harus marah marah dan kesalAku menyesal...
Mungkin lukisan ini bisa membantumu
Ini wujud permintaan maafku
Maafkan aku ya?- KWP
Aku bergegas berlari keluar, melihat wonpil yang sudah rapi mengenakan kemeja. Sudah siap untuk berangkat kerja.
"Wonpil!" panggilku.
"Maaf, jangan marahi aku lagi." ucapnya.
Aku berlari kecil kearahnya, lalu memeluknya erat.
"Aku yang minta maaf, aku ini egois." ucapku.
Wonpil membalas pelukanku, "Tidak apa, aku juga minta maaf."
"Gimana kalo kita sarapan?" ucapnya.
Aku tersenyum, dan mengetuk kepalanya.
"Aku belum mandi tau."
"Pantes aja kamu bauk." ucapnya.
"Awas kamu, Kim Wonpil!"
End
190701
KAMU SEDANG MEMBACA
Day6 Imagine
Short StoryCerita keseharian kamu dengan member Day6 Start: 15.06.18 End: