Pembunuhan berdarah dingin

6.3K 147 2
                                    

Tidak ada yang ingin dilahirkan menjadi psikopat.

Sama hal nya dengan pria yang sedang menatap wanita dengan tubuh mungil sedang berdiri di tepi jalan , mungkin wanita mungil dan cantik itu sedang menunggu taxi .
Tanpa wanita itu sadari ,dia telah masuk dalam perangkap pria tinggi bermata elang tersebut.

" Sedang menunggu seseorang?" tanya pria itu menghampiri wanita itu sambil tersenyum manis , tapi di balik senyum mansinya ada sejuta rahasia. Merasa diri nya yg di tanya , wanita itu memalingkan wajah ke pada pria itu.

"Iya" jawab wanita itu tersenyum.

"Apa kamu tidak takut ? Apalagi ini sudah malam , tidak baik wanita secantik kamu berlama lama sendirian. Kalau kamu mau saya bisa antar kamu . Oh sebelumnya kenalin gue Shawn, elo ?" tawar Shaw dengan manis dan tentunya punya alasan tertentu.
Jika tidak memuaskan nafsu membunuhnya Shawn tidak akan mau repot repot membawa wanita ini ke dalam mobil nya

"Oh saya Dhea. Apa tidak merepotkan mu" tanya wanita itu dengan muka memelas

"Tidak , ayo masuklah Dhea"

Dengan senang hati wanita itu menaiki mobil BMW milik Shawm.

Shawm melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi membelah jalan yg gelap. Sampai lah mereka di sebuah gang kecil , gelap, tak ada satu pun lampu yg menyala.
Dhea bingung sebab mobil yg dia tumpangi tidak berhenti sesuai kehendaknya .

"Rumah ku bukan dari arah sini Shawn " tegas Dhea dengan wajah bingung nya.

"Tepat sekali nona , saya tidak pernah mengatakan bahwa saya akan mengantar anda ke rumah " tukas Shawn sambil melemparkan senyum miring ke arah Dhea dan berhasil0 membuat Dhea ketakutan setengah mati.

"Apa yg kau inginkan dari ku Shawn? Ku mohon jangan melakukan yg aneh aneh Shawn , demi Tuhan jangan" teriak Dhea ketakutan.

Sham keluar dari mobil miliknya dan menarik paksa Dhea untuk keluar. Dengan sedikit terjungkal Dhea pun keluar dari mobil dan meringis sedikit sebab kepalanya terbentur pintu mobil .

Dia memeluk sedikit tubuh Dhea dan membuka setengah baju nya lalu menggoreskan pisau cutter ke badan wanita itu . Wanita itu meringis kesakitan, darah segar pun keluar membuat Shawn senyum akan karya yg dilakukannya .

Shawn terus saja menyiksa wanita malang itu

"Lepasin gue, dasar lo psiko" teriak Dhea dan mencoba lepas dari pelukan psikopat itu . Tapi hal yg dilakukannya hanya sia sia, semakin ia ingin melepaskan diri semakin banyak siksaan yg dia dapatkan .

Kini shawn telah menggenggam balok kayu yg entah dari mana ia dapat. Wanita yg di depannya sangat ketakutan , takut akan Shawn yg ingin membunuh nya .

"Please jangan bunuh gue , salah gue apa? " lirih Dhea yg sangat takut di bunuh oleh Shawn . Mendengar perkataan Dhea yg amat memyedihkan dia hanya melemparkan senyum miring terhadap korbanya membuat Dhea semakin takut.

Shawn mendekat dengan Dhea , dengan cepat dia pun memukuli Dhea dengan balok kayu yg dari tadi ia pegang . Darah segar pun semakin deras menyucur dari kepala Dhea.

Sedangkan manusia yg menyiksa gadis ini tidak mempunyai kemanusiaan sedikitpun. Wanita itu telah mati sempurna dengan darah yg menjijikkan dan kaku.

Tak ada rasa bersalah yg tersirat dari wajah tampan nya , dengan rahang yg kokoh dan mata elang yg tajam dia menampilkan smirk sedikit . Tampan tetapi Psikopat .

"Halo"

"....."

"Bersihin ini skarang juga"

"...."

Tittt

Shawn sudah puas dengan aksi yg dia lakukan . Mayat wanita itu pun sudah di bersihkan dengan sempurna tanpa ada bekas sedikit pun . Shawn memang ahli dalam melakukan pekerjaan nya , menutupi seribu kebusukan yg telah ia lakukan.

Shawn Maxwall keluar gang dengan mengendarai mobil BMW nya . Menyusuri tiap sudut sudut kota untuk kembali ke aparteman milik pribadinya .




😍😍😍😍😍
Haloo readers
Gimana sama cerita pertama aku? Gaje ya? Maklum baru pertama kali hehe
.
Kalo suka aku bakal lanjutin ceritanya
Sebelumnya jgn lupa di follow ya dan tetap vote 😘
-1 juli 2019

My Psychopath Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang