5

3.3K 102 1
                                    

Disini lah Queenzy sekarang, terjebak di ruangan kantor bersama 'setan tampan', siapa lagi kalau bukan Shawn Maxwell. Seorang pria psikopat aneh dan membuat Queenzy takut.

Sudah 3 jam lebih ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun . Hanya ada suara ketikan dari laptop milik Shawn dan suara angin berhembus sebab jendela kaca ruangan itu di biarkan terbuka agar angin dapat masuk.

Tokk...

Tokk....

Tokk..

Seketika keheningan di antara mereka pun terpecahkan.

"Masuk" perintah Shawn datar.

Tampak lah seorang pria dengan kemeja biru muda dengan wajah nya yg tampan . Tidak ada kesan dingin di wajahnya seperti Shawn.

Seketika Queenzy terpana akan ketampanan pria itu , rahang yg tegas , mata yg biru dan tubuh yg jangkung. Siapa saja yg melihat nya pasti akan terpana seperti yg di rasakan Queenzy sekarang.

Tidak di sangka , Shawn merasa kesal saat Queenzy menatap pria itu. Ia merasakan hati nya hacur.

"Kenapa kau menatap nya seperti itu nona? Apa perlu bola mata mu ku tempel kenwajah nya?" Sinis Shawn.

Queenzy terkejut akan apa yg di katanya , iya tertunduk malu karena ketahuan menatap pria itu.

"Tidak pak , bukan begitu"

"Apa yg kau inginkan Andrian?" Tanya Shawn tanpa basa-basi sebab Shawn bukan tipe seperti itu.

"Bukan apa-apa Shawn, aku hanya merindukan mu" ucap Andrian dengan nada menggoda.

"Cihhh... Rindukan sana wanita jalang yg selama ini jadi teman tidur mu Rian"Umpat Shawn kesal

"Siapa wanita cantik ini Shawn?" Rian menyenggol lengan Queenzy "Kenapa kau tidak mengenalkan nya kepada ku?"lanjut Rian sambil melirik Queenzy

Andrian menyodorkan tangan kanannya dan meraih tangan Queenzy
"Kenalin nama ku Andrian Pratama, panggil saja Rian. Kalau nama kamu?"

"A..Aku Queenzy" jawab terbata bata. Queenzy menatap kagum mata indah Rian, mata sayu yg menghanyutkan. Beda sekali dengan Shawn , mata tajam  seolah ingin membunuh siapa saja yg dia lihat.

"Nama yg cantik, sama seperti orangnya " ucap Andrian sambil mengedipkan sebelah mata nya membuat Queenzy blushing.

"Cukup Rian !" bentak Shawn membuat Queenzy tersentak akibat terkejut. "Silahkan keluar dari kantor ku"

"Santai Shawn , tidak perlu membentak" Rian berjalan ke arah Queenzy dan membelai rambut nya "kau membuat nya takut"

Shawn semakin panas . Dia mengepal tangan nya kuat tanda dia tak senang bila Rian menyentuh Queenzy.

Rian semakin mendekati  Queenzy , mendekatkan wajah nya ke wajah gadis cantik itu membuat jantung nya berdetak kencang .

"Aku berani bertaruh cantik , cepat atau lambat kau akan jatuh cinta kepada 'setan tampan' itu" ucap Rian berbisik dan memperlihatkan senyum miring nya yg menggoda

Melihat tingkah Rian , Shawn hanya bisa meleparkan tatapan tajam . Jika bukan sahabatnya mungkin Rian akan habis di tangan Shawn .

Rian berjalan menuju pintu dan memamerkan senyum khas nya . Queen yg melihat senyum itu seketika meleleh . Siapa yg tidak meleleh meliat senyum manis itu ?.

"Apa yg kau lihat sayang? , kau tertarik dengan nya?" Shawn mendekat dan mengeluarkan pisau kecil dari sakut jas nya.

"Kau lebih tertarik kepada sahabat ku dibanding aku?" Shawn makin mendekat dan menyayat tipis leher Queen.

Queen meringis, keluarlah darah segar dari lehernya . Queen sangat ketakutan dan menyesal membuat Shawn marah.

"Ti.. tidak Shawn , aku minta maaf " ucap Queen terbata-bata.

Shawn menjauhkan pisau tersebut dan membuangnya ke tong sampah. Ada rasa tidak tega di hati Shawn. Aneh, tidak seharusnya psikopat seperti Shawn punya rasa tidak tega.

Shawn langsung memeluk erat Queen seakan akan dia akan pergi .
"Kumohon jangan melakukan hal hal yg menimbulkan kemarahan ku sayang , kumohon. Aku merasa sakit ."ucap Shawn seolah olah ia adalah korban

Queen hanya menatap Shawn sendu sambil memegangi lehernya yg tersayat .

'Apakah keadaan yg seperti ini yg harus ku jalani? Bersama dengan psikopat aneh ?' Batin Queen bertanya tanya.


👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣

6 nov 2019

My Psychopath Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang