MFIMH 18

1K 34 0
                                    

semua murid pun langsung masuk ke kelas, sedangkan aliza yang melihat naila pun langsung menghampiri sahabatnya tersebut

"nai, nanti istirahat ke dua ikut aku ke kelasnya resia ya" ucap aliza

"emang kenapa ke kelasnya resia, tumben sekali loh" ucap naila

"udah nanti juga kamu tahu. ini juga ada sangkut pautnya sama kamu" ucap aliza

"kok aku juga sih liz" ucap naila

"karena aku ingin bicara sama kalian berdua nanti" ucap aliza

"bicara mengenai apa" tanya naila

"udah nanti aja kita bahas nya, sekarang hadap ke depan. tuh calon kakak iparku udah masuk" ucap aliza membuat naila kaget

"haahhh!!!!!" ucap naila

"ssttt diem. nanti aku jelasin semuanya" ucap aliza dan naila pun hanya memgangguk saja. kemudian mereka pun kembali fokus ke depan

"assalamualaikum anak-anak" ucap alayya

"waalaikumsalam bu" ucap mereka serempak

"karena hari ini saya lagi berbaik hati. saya akan kasih pilihan ke kalian, mau pelajaran atau mau mendengarkan kisah cinta ali dan fatimah" ucap alayya

"mendengarkan kisah ali dan fatimah bu" ucap mereka semua

"baiklah akan ibu mulai. ada rahasia terdalam di hati ali yang tak dikisahkannya kepada siapapun. fatimah karib kecilnya, putri tersayang dari sang nabi adalah sepupunya itu, sungguh mempesonanya, kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumuri isi perut unta. ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. ia bakar perca. ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.

Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn 'Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka'bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali. Mengagumkan!Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu 'Anhu"Allah mengujiku rupanya", begitu batin 'Ali.Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakar. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakar lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti 'Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakar menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara 'Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya.Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda'wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakar; 'Utsman, 'Abdurrahman ibn 'Auf, Thalhah, Zubair, Sa'd ibn Abi Waqqash, Mush'ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti 'Ali.

Lihatlah berapa banyak budak Muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakar; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, 'Abdullah ibn Mas'ud.. Dan siapa budak yang dibebaskan 'Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakar sang saudagar, insya Allah lebih bisa membahagiakan Fathimah.

'Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. "Inilah persaudaraan dan cinta", gumam 'Ali.

"Aku mengutamakan Abu Bakar atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku."

MY FRIEND IS MY HUSBAND (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang