26'

3.7K 236 27
                                    

100719

Seharusnya Jaemin mendatangi kediaman Haechan dan Lucas pada sore hari, namun karena terlampau malas Jaemin malah mengunjungi rumah sahabatnya itu pada malam hari, tepat waktu makan malam. Kebetulan Jaemin malas untuk memasak.

Jaemin mendatangi rumah tetangganya dengan pakaian santainya, sebuah hodie putih dan sebuah celana piyama kesayangannya. Masa bodo dengan penampilannya sekarang, Jaemin hanya ingin menumpang makan pada tetangganya itu sambil membawa minuman permintaan sang bumil.

Karena saking terbiasanya Jaemin keluar masuk rumah Haechan, ia pun terbiasa untuk langsung masuk tanpa mengucapkan salam ataupun berbasa basi.

"Haechan, minuman lo nih!" Teriaknya sambil berjalan ke ruang makan tanpa melihat ke arah ruang tamu.

"Heh! Sapa yang nyuruh lo masuk!?" Tanya Haechan dengan sewot. Jaemin tidak menjawab, ia hanya menyodorkan minuman yang Haechan inginkan dan langsung di ambil begitu saja oleh Haechan.

"Lo tadi liat orang yang sama Lucas ga tadi?" Jaemin yang sedang memakan apel itu lagi-lagi tidak menjawab. Ia hanya mengangkat kedua bahunya tidak peduli.

"Ck, cogan loh tadi."

"Oh."

"Kok cuma 'oh'?" Kesal Haechan sambil mengangkat sumpitnya.

"Ya terus gue harus bilang 'wowww' sambil jungkir balik gitu?" Balas Jaemin dengan heboh hingga matanya pun ikut keluar.

"Sok sana!!!"

"Ga, males. Lo aja." Haechan yang naik pitam pun mulai melempari Jaemin dengan barang-barang yang ada di sekitarnya, termasuk sebuah pisau dan hampir melempar piring makannya.

Jaemin pun melarikan diri ke arah ruang tamu sambil membawa apel yang sedari tadi tengah di makan olehnya.

"Lo apain istri gue?" Tanya Lucas saat dirinya telah sampai pada tempat tujuannya.

"Tau tuh, bumil kan sensi." Jawab Jaemin dengan santai dan langsung mengambil posisi di samping Lucas. Lagi-lagi Jaemin belum melihat dengan jelas siapa orang yang tengah bersama Lucas dari tadi.

"Eh, Na. Kenalin, ini temen gue, Mark." Jaemin langsung bungkam ketika ia akhirnya melihat sosok yang sedari tadi memperhatikannya dalam diam.

"Mark, kenalin ini-"

"Jaemin." Potong Mark dengan santai. Matanya pun tiada henti memperhatikan Jaemin yang sedari tadi tengah salah tingkah karena teringat potongan haluan tentang dirinya dan Mark.

"Eh? Udah kenal toh?" Mark memberikan balasan berupa anggukan.

"LUCASSS SINI!!!!" Teriak Haechan dari ruang makan.

Jaemin langsung merutuki kebucinan Lucas yang langsung menghampiri Haechan ketika dipanggil.

"Motif kermit? Lucu juga buat orang yang udah kerja." Jaemin langsung mengarahkan pandangannya kepada celana piyamanya. Dengan cepat Jaemin langsung menaikkan kedua kakinya ke atas sofa dan melipat kedua kakinya.

"Hehehe." Canggung, sangat-sangat canggung!

Jaemin sedari tadi berusaha melihat ke sana kemari agar tak membalas tatapan pria yang sedari tadi tidak berhenti memandanginya itu.

Jaemin sangat berharap bahwa dirinya adalah sosok barbar yang dapat membalas tatapan iti dengan kejam. Bukan malah pemalu seperti ini.

"Lo lucu ya, pipinya merah gitu. Canggung banget ya?" Jaemin rasanya ingin langsung berteriak, "KALAU UDAH TAU, KENAPA NANYA!?"

"Gue kedapur dulu ya," pamit Jaemin. Namun, baru saja Jaemin menapakkan kakinya di permukaan lantai, Mark sudah berdiri terlebih dahulu dan itu membuatnya menghentikan pergerakannya.

"Lo tinggal sama siapa?"

Glek

Jangan tanyakan itu bunyi tegukan air liur siapa.

"Ke-kenapa?" Jaemin balas bertanya.

"Kalau sama ortu lo, boleh gue ketemu sama mereka?" Jaemin langsung menggeleng dengan heboh.

Mark mengerutkan keningnya heran. "Enggak dalam apa nih? Enggak tinggal bareng sama ortu lo atau enggak boleh gue ketemu sama ortu lo?"

"Eh? Enggak, gue ga bareng sama ortu." Balas Jaemin dengan cepat saking geroginya.

"Oh, berarti gue boleh ketemu sama ortu lo dong."

"Apa?"


















END













































Serius, beneran END.

😁




Sorry banget karena ga sesuai eksprletasi
kalian :(

Dan...

Terlalu banyak jeda(hiatus) dan terlalu absurd(cerita) :""

Ok, sekian dan terimakasih semuaaaa 🖤

TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang