Dia

79 7 0
                                    

Namaku angela darmawan. Aku tinggal bersama ibuku yang bernama della puspita dan kedua adikku yang bernama dwi darmawan dan dewi puspita, mereka kembar. Soal ayahku, ayahku sudah meninggal dunia akibat kecelakaan 5 tahun yang lalu.

Aku mempunyai sahabat yang bernama meila samantri, dia sangat baik padaku, dia selalu ada saat aku senang maupun sedih, dia akan menjadi sahabatku selamanya, dia sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri. Meila hanya tinggal sendiri di kos'an kecil, dia anak satu-satunya, kedua orangtuanya telah meninggal dunia. Keluarga yang lainnya ntah kemana, seakan mereka tidak peduli dengan sahabatku ini. Pernah bahkan sering aku menawarkan dia untuk tinggal bersamaku dan keluargaku, namun dia selalu menolak ajakanku dengan alasan, "tidak mau merepotkanmu dan keluargamu", aku hanya menghembuskan nafas kasar. Aku peduli padanya, aku ingin dia merasakan kasih sayang keluarga, yaa walaupun bukan dari keluarg dia sendiri. Aku ingin melihat dia bahagia. Aku tahu kalau hidupnya itu menderita, namun dia tidak pernah menunjukan kesedihannya, dia selalu menunjukan wajahnya yang ceria, seolah tak mempunyai beban.

Hari sudah semakin sore, aku dan keluarga dan juga meila pastinya, akan makan malam di rumahku, memang aku sering mengajaknya main di rumahku bahkan menginap, namun untuk tinggal selamanya dia tidak mau.

Hari ini dia akan menginap di rumahku,kita selalu bercerita tentang apapun yang menurut kita itu menyenangkan. Hari pun sudah larut malam, kita pun terlelap.

☆☆

Dini hari pukul 04.00 WIB, aku sudah bangun. Aku memutuskan untuk turun dan menuju ke kama dapur membuat sarapan, biasanya yang masak itu ibu, namun hari ini aku ingin memasak. Aku pun mulai bergulat di dapur membuat Omelet dan Nasi Goreng Seafood extra pedas, aku membuat banyak, tidak seperti biasanya, karena ada meila, sahabatku.

Tak lama kemudian, meila datang menghampiriku.
"Lagi apa sih?? Sini biar aku bantu" tawarnya.

"Lagi mancing ikan. Yaa lagi masak lah, emang kau tak lihat apa. Ini masakan terenak di rumahku tau 'omelet and nasi goreng seafood extra pedas' ala chef angela. untuk sarapan hari ini. Hahaha" jawabku.

"Hmm.. PD kali kau. Kok banyak banget sih?" Tanyanya.

"Iya kan sekarang ada kamu, takutnya gak cukup, kalau aku masak seperti porsi biasanya" jawabku, sambil memegang spatula menggoreng nasi goreng dan memasukan seafood yang sudah aku potong kecil-kecil.

"Aku merepotkanmu ya?" Tanya nya sambil menunduk.

"Tidak mei, kamu itu udah aku anggap seperti saudaraku sendiri. Jadi stop utk bilang kalau kamu itu merepotkan. Okay?" Kataku.

"Hmm. Aku bantu yaa" tawarnya.

"Tidak usah mei, ini juga sudah mau selesai kok" jawabku, menolak tawarannya dengan halus.

"Yasudah, aku beresin kamar aja deh" pamitnya.

"Iya deh. makasih ya tawarannya" jawabku sambil tersenyum tapi tanpa menoleh kearahnya, karena aku sedang fokus dengan pasakan aku ini. Aku mendengar langkah kaki meila yang sudah mulai keluar dari dapur.

Aku pun melanjutkan kegiatan masakku, saking asiknya memasak. Sehingga tanpa aku sadari seperti ada yang sedang memperhatikan aku, aku langsung menoleh ke belakang.
Namun, anehnya tidak ada apa-apa. Masakannya pun sudah siap. Aku segera membawanya kemeja makan, yang lain pun sudah menunggu di meja makan.

Kami pun makan dengan keadaan hening. Setelah selesai makan aku dan meila segera mandi untuk bersiap-siap ke sekolah. Setelah siap, kami langsung kebawah dan berpamitan ke ibuku.

Saat ini, kami sekolah di SMA Negeri 5 Bekasi. Tepatnya kelas 2 SMA.
Kononya SMA tersebut bekas rumah sakit belanda yang hancur akibat kebakaran, dan dengar-dengar kebakaran itu terjadi dengan di sengaja dan korban yang berada di rumah sakit tersebut... ntahlah,,

Short Story (Horror)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang