6📍

4.6K 290 29
                                    

Sekarang udah pulang sekolah dan sekarang gue lagi jalan ke kelas Lay sedangkan Baekhyun udah nunggu Pak Sehun di parkiran.

Gue berdiri di depan pintu kelas Lay untuk menunggu Lay keluar dari dalam kelas. Tanpa menunggu lama Lay akhirnya keluar dari dalam kelas.

"Lay?!" seru gue dan Lay pun menolehkan kepalanya ke arah gue.

"Aleta, kamu ngapain kesini? Tumbenan banget?" tanya Lay heran.

Baru aja gue mau jawab, Jongdae lebih dulu menyelah saat ia berdiri di samping Lay. "Eh ada Aleta yang imut kayak marmut. Ngapain ke sini sayang?" Tanya Jongdae dengan senyumannya.

Gue membulatkan mata tidak percaya sedangkan Lay langsung menoyor kepala Jongdae.

"Sayang-sayang! Aleta punya gue!" kesal Lay yang otomatis membuat senyuman gue mengembang di bibir. "Ta, ada apa kamu kesini?" tanya Lay membuyarkan gue.

"Ah iya. Aku nggak bisa pulang bareng kamu sekarang soalnya aku mau latihan musik buat minggu depan." kata gue.

Jongdae mengernyitkan alisnya. "Yaelah, udah? Gitu aja nih?cuma ngomong gitu aja sampai nyamperin ke kelas, ngapa kaga chat aja si? Dasar bucin"

"Sirik aja lo jomblo!" kesal Lay yang lagi-lagi menoyor kepala Jongdae dan membuat Jongdae meringis.

Lay mengarahkan pandangan pada gue. "Kamu sama siapa?"

"Aku sama Baekhyun." jawab gue.

"Baekhyun aja?" tanyanya.

"Nggak sih. Sama Dinda dan Pak Sehun juga." jawab gue sedikit ragu.

"Harus banget ya sama Pak Sehun?" tanya Lay mengintimidasi.

Gue terdiam. Iya, harus banget ya sama Pak Sehun?

"Yaelah Lay, biarin aja kali lagi pula Pak Sehun nggak mungkin ngapain-ngapain si Aleta. Lo cemburuan banget sih jadi orang, elah." kata Jongdae menjauhkan gue dari tatapan intimidasi dari Lay.

Gue menghembuskan napas lega.

"Yaudah. Kamu hati-hati ya kalau ada apa-apa telpon aku" kata Lay dan gue mengangguk.

"Aku berangkat ya." gue tersenyum lalu membalikkan tubuh berjalan meninggalkan Lay dan Jongdae.

"Hati-hati sayang!" teriak Jongdae yang masih bisa gue dengar.

Gue hanya terkekeh sambil menggeleng-geleng kepala.

Sesampainya di parkiran gue sudah mendapati Pak Sehun yang berdiri di samping pintu kemudi sambil mainin ponselnya menggunakan headphone.

Gue menelan ludah. Ganteng juga si ini orang tapi kenapa ngeselin banget ya? Rasanya pengin banget gue tonjok tuh orang kalau udah jail sama gue.

"Aleta? Ngapain kamu bengong disitu? Kamu terpesona sama ketampanan saya?" seru Pak Sehun membuyarkan lamunan gue.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOT TEACHER BAPAK OH SEHUN [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang