Gue merebahkan tubuh di atas kasur empuk yang berada di kamar gue. Gue baru aja mandi tadi jam setengah tujuh malam dan sekarang udah jam tujuh malam. Gue emang gitu kalau waktu mandi emang suka di sedek-sedekin ke malem, abisnya mager lagipula tadi udah kane nonton drama hehehe.
Gue ngangkat kaki ke atas tembok tubuh gue telentang di atas kasur sedangkan tangan gue main ponsel yang lagi di cas. Jujur, posisi kaya gini tuh enak banget.
Ya walaupun percuma juga si buka ponsel kalau nggak ada yang chat tapi gapapalah enak. Belakangan ini Lay selalu sibuk sama futsal dan teman tongkrongannya, tapi itu nggak masalah kok bagi gue, selagi dia nggak selingkuh ya gue sans aja.
Saat gue menscroll instagram tiba-tiba aja ponsel gue berdering dan ternyata itu mama gue nelepon, dengan cepat gue mencabut kabel casan dari ponsel karena bahaya kalau gue nelepon sambil ponsel di cas, entar yang ada meledug.
Gue bangun dari posisi gue menjadi duduk menyila di atas kasur lalu mengangkat telepon dari mama.
"Siang sayang...." suara pertama yang gue dengar saat gue menempelkan ponsel di telinga gue.
"Siang apaan si ma? Orang sekarang udah malem." jawab gue.
"Oh iya mama lupa hehehe. Selamat malam sayang, kamu udah makan?" tanya mama di seberang sana.
Gue beranjak dari kasur. "Ini baru mau makan,"
"Makan sama apa?"
Gue menutup pintu kamar lalu berjalan ke arah dapur. "Gatau aku juga bingung."
"Hushh, kamu jangan makan yang sembrangan ya sayang, kamu beli aja di warteg atau dimana kek."
Gue membuka kulkas lalu mengambil telur di dalamnya. "Iya ma tenang aja. Ada apa mama nelepon aku?"
"Oh iya, mama mau minta maaf banget sama kamu, tadinya hari sabtu atau minggu mama mau ke Indonesia tapi nggak bisa. Papa sibuk sama pekerjaannya di kantor sedangkan mama sibuk sama bisnis online mama. Maaf banget ya sayang." ucap mama di seberang sana di akhiri helaan napas.
Gue menghela napas lalu duduk di kursi makan seraya memotong bawang dan menaruh ponsel di atas meja kemudian gue pun men loudspeaker teleponnya.
"Gapapa ma aku juga baik-baik aja kok disini, mama nggak perlu khawatir lagipula kalau ada apa-apa sama aku, aku bisa minta tolong ke Om Suho." balas gue.
"Emm yaudah deh mama bener-bener minta maaf banget sama kamu ya sayang..."
"Iya ih mama bawel banget sih." balas gue dengan tangan yang masih sibuk memotong bawang.
"Iya-iya. Oh iya, mama udah kirim uang ke rekening kamu, udah kamu cek?" tanya mama.
"Belum ma nanti aku cek deh kalau-"
Takkk
"Awwwww!" gue meringis seraya menatap jari gue yang mengeluarkan darah karena teriris pisau.
"Eh kamu kenapa sayang?" tanya mama di seberang sana dengan panik.
"Eh ma, aku tutup ya!" tanpa menunggu perkataan mama selanjutnya, gue lebih cepat memutuskan sambungan telepon.
Gue berjalan mencuci tangan gue yang mengeluarkan darah, setelahnya gue mengambil kotak P3K lalu kembali duduk di kursi makan.
Gue mengelap tangan gue menggunakan tisu lalu menuangkan cairan merah ke kapas kemudian gue oles luka gue menggunakan kapas tersebut. Sesekali gue meringis karena perih, bahkan air mata sudah membendung di kelopak mata gue.
Mendadak, perasaan gue menjadi nggak enak. Gue merasa ada yang akan terjadi sama gue entah sekarang, besok atau lusa.
Gue takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT TEACHER BAPAK OH SEHUN [SUDAH DIBUKUKAN]
FanfictionBayangin gimana rasanya kalau lo punya guru yang ngeselin nya minta ampun, nyebelin nya tingkat dewa dan selalu bikin lo naik darah kayak Pak Sehun. mau tau gimana rasanya? ini cerita gue yang dari hari Senin sampai Jumat harus menghadapi guru yang...