"Lay...."
Lay yang tadinya duduk sama Wendy membelakangi gue otomatis langsung noleh kearah Aleta. Oh iya, jangan lupain Wendy yang juga langsung berdiri karena ngeliat Aleta.
"A-aleta...kamu kok disini?" Tanya Lay.
"Jadi ini yang kamu bilang jagain rumah?! Jadi ini yang buat kamu bela belain buat batalin joging sama aku? kamu kenapa sejahat ini sama aku Lay? Salah aku apa Lay? Atau jangan-jangan selama ini, kamu bilang mau futsal dan kesibukan lainnya kamu diam-diam ketemu dia?! Iya?!" Kata Aleta dengan nada tinggi, sekarang ini Aleta benar-benar sudah emosi.
Aleta bener bener gak nyangka kalau Lay bisa berbuat setega ini ke dia. Ternyata bener kata temen-temennya dan kata orang-orang kalau Lay itu gak sebaik yang Aleta kira. Aleta kira, Lay itu bakal selalu jujur sama Aleta tapi ternyata Lay merusak semuanya.
"Aleta.. aku bisa jelasin semuanya" Lay memegang tangan Aleta tapi Aleta langsung nepis tangan dia.
"Gue selalu berusaha buat jujur ke lo tentang apa yang terjadi atau apa yang mau gue lakuin! Tapi apa? Lo malah diem diem ketemu mantan lo dan gak jujur sama gue? Pantes ya lo berubah dan gak kayak dulu lagi, ternyata bener dugaan gue. Lo tau gimana rasanya gue nungguin kabar dari lo? Lo tau gimana cemasnya dan gimana rasanya kesepian cuma gara-gara nungguin kabar dari orang kayak lo? Sedangkan yang terjadi sebenarnya, lo malah asik asikan ngabisin waktu lo sama mantan lo dan bohongin gue? Gue selalu percaya sama lo Lay! Apapun yang lo lakuin, apapun alasan yang lo kasih ke gue, gue selalu maklumi semuanya. Gue selalu ngertiin lo dan percaya sama lo walaupun semuanya susah buat gue!"
"Aleta.. please aku bisa jelasin semuanya Al" kata Lay lagi.
"Udah cukup, gak ada yang perlu lo jelasin ke gue. Semuanya udah jelas dan everything was done"
Setelah Aleta ngomong gitu, Aleta lalu pergi meninggalkan Lay sama Wendy. Aleta bener bener gak nyangka kalau hubungan gue sama Lay akan berakhir seperti ini.
Aleta juga bener bener gak percaya kalau dia ternyata bodoh banget karena bisa percaya sama orang yang jelas-jelas gak menghargai dia dan ngerusak kepercayaan dia cuma karena seorang mantan.
Setelah Aleta pergi, Sehun lalu menyusul Aleta. Tapi, sebelum itu dia berbalik dan berbicara dengan Lay. "Cara kamu terlalu cupu tau gak? Bisanya nyakitin cewek" kata Sehun yang lalu mengikuti Aleta.
"Aleta.. tunggu" panggil Sehun yang berada di belakang Aleta. Tapi, Aleta tidak menghiraukan Sehun dan terus berjalan.
Sehun lalu meraih tangan Aleta dan menarik Aleta ke pelukannya. "Kalau kamu mau nangis, nangis aja keluarin semuanya. Biar lega, saya bakal dengerin kamu nangis, saya bakal temenin kamu" kata Sehun sambil menepuk punggung Aleta dengan pelan.
Aleta yang tadinya diam di dalam pelukan Sehun, pelan-pelan mulai terisak. Seumur hidupnya, Aleta tidak pernah merasa dikhianati seperti ini. Apalagi Aleta orangnya juga paling tidak suka kalau dibohongi, itu semakin membuat Aleta membenci Lay.
Sehun tidak bergeming mendengar isakan Aleta. Dia hanya diam sambil memeluk Aleta dan menepuk pelan punggung Aleta.
"Udah gak usah nangis, simpan air mata kamu itu buat yang lebih berguna. Bukan buat cowok yang belum tentu jadi pendamping hidup kamu nanti" kata Sehun dan Aleta hanya diam.
Sehun menghela nafasnya, "kayaknya kamu seneng banget ya saya peluk. Iya deh iya, saya akui pelukan saya itu emang nyaman" kata Sehun sambil terkekeh.
Aleta yang mendengarnya langsung melepaskan pelukan Sehun dan menatap Sehun dengan tatapan sebalnya yang malah menurut Sehun itu terlihat sangat lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT TEACHER BAPAK OH SEHUN [SUDAH DIBUKUKAN]
FanfictionBayangin gimana rasanya kalau lo punya guru yang ngeselin nya minta ampun, nyebelin nya tingkat dewa dan selalu bikin lo naik darah kayak Pak Sehun. mau tau gimana rasanya? ini cerita gue yang dari hari Senin sampai Jumat harus menghadapi guru yang...