MERTUA??

12 7 0
                                    


Hai micin jawa kembali minna. Sorry kalau upnya sekaraang . Autornya lagi sibuk.

Halah sibuk nonton anime juga thor:Sky

Hehehe tenang yang penting aku up. Ok selamat membaca.

.........•.........

Aku dan kak Aldo berada di kendaraan. Kata kak Aldo aku akan di bawah bertemu dengan orang tuanya.
Mataku tak henti-hentinya melihat jam. Aku tak ingin melihat waktu berjalan dengan cepat. Sesekali rokku ku remas agar gugupku hilang. Tapi tetap saja. Kenapa sih Layana minta permintaan yang aneh-aneh. Sial sekali aku punya utang rasa bersala kalu tidak aku gak bakalan mau sama ni shyaithon terkutuk.

Aku melihat mobil ini sudah sampai di perumahan elit. Ya tuhan pasti bentar lagi nyampe. Ya ampun Alyana gue pingin lu kesini sekarang juga. Selsaikan masalah ini. Eh tapi jangan deh gua gak mau mati muda gara-gara syhok ketemu hantu.

Mobil sudah memasuki area halaman. Dan aku tau kegilaanku semakin besar. Rasa gugupku tak bisa di tahan lagi. Mataku sudah keliaran ke mana-mana. (kok gak langsung aja matamu lepas biar makin leluasa keliarannya:v). Mobil ini sudah sampai di halaman rumah. Kak Aldo keluar dan langsung membukanku pintu.

"Ayo. " Ajaknya.

Aku menganguk lalu keluar dari mobil. Kak Aldo berjalan lalu mengetuk pintu. Tak lama seorang maid datang membukakan pintu. Saat kami masuk banyak sekali maid yang menundukkan kepala mereka.

Mataku tertuju pada seluruh maid. Lalu berhenti pada salah satunya. Aku kenal dia. Dia Luna temanku pas SMA. Jadi dia kerja di sini. Ku lihat kak Aldo menghampiriku karna aku berhenti berjalan. Aku tak menghiraukannya dan langsung lari memeluk luna.

"Luna. " Seruku.

"Difa?. " katanya sambil mengeratkan pelukkan.

"Hemmm,Udah selesai acaranya. " Dasar nyebelin ngerusak suasana aja.

"Iya. "Seruku malas. Ingin sekali ku cekik pria di sampingku ini. Dasar tukang ruba mood orang.

"Ayo kita ke ruang leluarga di sana orangtuaku sudah menunggu. " ucapnya sambil meninggalkanku.

Aku melambaikan tangan pada luna lalu berjalan mengikuti Kak Aldo. Tampak dua orang paru baya di sana. Terus di tambah seorang gadis yang umurnya kira-kira masih SMP.

"Mah, pah, ini aku bawain pesenan Layana. " Emang gue makanan dasar Sayithon lucknut.

"Lah Alyana suruh kamu nikah sama anak SMP. " Aku tau aku ini awet muda tapi gak usah gitu juga aku kan jadi malu. Pd amat neng muka cosplay juga.

"Dia seumuran Layana mah. " Terang kak Aldo.

Ada raut terkejut dari mamanya. Sedangkan gadis itu menuju ke aku.

"Kakak suka anime gak?. " Lah pertanyaanya aneh banget. Aku mengangguk sebagai jawaban.

"Wibu atau Otaku?, " Tanyanya lagi.

"Otaku. " Jawabku.

"Kyaaa akhirnya ada yang sejalan denganku. " Triaknya sambil memeluk diriku.

"Lina jangan gitu sama kakak ipar mu. " Nika aja belom udah di sebut kaka ipar aja.

"Hem kalau gak sala namamu Sky? Ayo duduk gak baik berdiri terus. " Kata mamanya kak Aldo.

AKu menganguk lalu duduk di samping tempat gadis bernama Lina tadi. Dia suka sekali mainin pipiku saat aku duduk.

"Jangan gitu dek. " Kata kak Aldo dingin. Sontak dia diam sedangkan aku entah kenapa aku jadi takut.

"Jadi kalian nikanya jadi hari senin kan?. " Tanya papanya kak Aldo seperti memastikan.

"Iya pah. " jawab kak Aldo.

"Emmm nama panjang kamu siapa?.  Tanya mamanya kak Aldo.

"Difandra sky cahaya kirana. " Jawabku.

"Nama yang bagus kayak orangnya. " Kata mamanya kak Aldo.

"Jadi apa kamu nirima lamaranya Aldo?. " Tanya papanya kak Aldo.

"Sebenarnya sih gak berhubung mata Layana ada di aku jadi aku iyain. " Jawabku jujur. Aku menundukkan kepala. Takut dengan mereka.

"Kalau terpaksa dan gak siap yaudah gak usah nikah sekarang. " Kata tante Vera mamanya kak Aldo lembut banget sampai aku ngerasa gak tega dengan tatapan matanya. Seperti mengharapkan sesuatu gitu.

"Kalau ditanya kapan siap pasti sampai kapanpun saya gak bakalan siap tante jadi gak papa lagian aku juga punya hutang budi sama Layana. " Melihat perkataanku Tante Vera mengangguk. Tampak suatu kelegahan juga di ekspresinya.

"Gpp nanti kalian akan terbiasa sendiri kayak mama sama papa kita dulu jugah di jodohkan kok tapi bedanya kami di jodohkan sama orang tua kami jadi santai aja. " Perkataan om Rizal papanya kak Aldo membuatku sedikit tenang.

Mama berdiri lalu pergi entah ke mana. Tak lama dia kembali dengan setumpuk undangan.

"Ini undangannya. Karna kami tau kamu orang panti kami masukkan nama pengurus panti yang jadi orangtua kamu. " Jelas mama.

"Jadi orang panti sudah tau?. " Tanyaku. Dan di jawab anggukan oleh mama.

Aku mengambil undangan lalu ku buka. Nama yang menjadi orngtuaku nama bunda dan ayah. Ku kira bakalan nama mama karin atau mama cila tapi malah bunda. Mungkin karna dari kecil aku lengket sama bunda terus.

"Jadi tante apa yang harus aku siapin?. " tanyaku.

"Tidak ada, eh ada ding kamu siapin aja baju pengantin mu nanti biar Aldo yang antar. " Jawab Lina. Aku terkikik melihat tingkahnya yang lucu. Bahkan dari tadi dia tak berhenti menoel noel pipiku. Berhenti sih pas kak Aldo marah tapi cuma bentar.

"Mah urusannya selesaikan aku main sama kak Sky ya?. "Tanyanya dengan melebarkan mata bulatnya.

"Eman Sky mau sama kamu?. "Tanya kak aldo dingin.

Tatapan Lina beralih padaku. Aku mengangguk lalu dengan cepat Lina menarik tanganku. Aku naik ke lantai dua dan berhenti di depan pintu bercat biru tosca. Dia membuka pintu dan dengan cepat menarikku kembali hingga masuk kekamarnya.

Aku yang melihat kamarnya pun terkagum kagum.  Interior di kamar ini sungguh bagus walau ada tempelan poster di mana-mana. Ku lihat sekeliling aku sungguh terpukau. Di sini banyak sekali mainan juga boneka anime. Bahkan tanpa ku sadari Lina sudah berhenti memegang tanganku. Mataku tertuju pada boneka Sarada di atas ranjang.

"Kyaa. " Teriakku sambil memeluk boneka Sarada.

"Hehehe aku tau kok kalau kaka suka jadi ambil aja gpp. " Kata Lina. Sontak mataku membulat.

"Benarkah, makasih. " Kataku sambil berganti memeluk Lina.

Brak...

Pintu kamar Lisa di dobrak. Aku menengok ke arah pintu begitu juga Lina. Aku melihat kak Aldo dan tante Vera. Wajah mereka tampak panik.

"Ada apa?. "Tanya kak Aldo khawatir.

"Gaada apa apa. " Jawapku heran.

"Kenapa ada triakan tadi?. " Tanya tante Vera.

"O, itu kakak cuma main sama aku doang." kata Lina.

Tampak kelegahan di mata mereka berdua. Kak Aldo menghampiriku. Sedangkan tante Vera sudah pergi.

"Kamu beneran gak papa?. " Tanya kak Aldo lagi. Aku memutar bola mataku malas lalu menganguk.

Dia menghembuskan nafas lega. Hembusan nafasnya menerpah wajahku. Entah kenapa posisi kami yang begitu dekat membuat keadaan serasa cenggung. Kak Aldo menatapku dan aku balas menatapnya.

"Hemmmm..........

.........•.........

Hai minna. Gimana ceritanya. Masih gj ya, maaf. Aku cuma agak gak ngerti cara nulis alur novel dengan benar. Jadi maaf.

Oh iya maaf juga karna baru up kutaku abis jadi harus cari wifi dulu. Dan makasi buat kalian karna telah memberi dukungan suara. Aishiteru minna. Daisuki. Bay bay sampai bertemu lagi.

the blue Sky Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang