Part 7 ( Cry )

4.1K 400 26
                                    

"Itu..hhmm bukan noona aku"

"Ya..ya..ya.. dan apa-apa ini,kenapa kau membeli baju warna kuning dan merah sebanyak ini.Yakk..sejak kapan Park Chanyeol jadi menyukai warna-warna cerah seperti ini eohh???"

"Ahh..itu..hmm itu noona aku"

"Lagipula..kenapa ukuran baju-baju ini lebih kecil dari biasanya,apakah kau berniat membelikan untuk orang la.."

Ucapan Yoora terpotong saat tiba-tiba saja Chanyeol menjulurkan tangannya untuk menghentikan rentetan pertanyaan noonanya yang pasti takkan berhenti dan bersyukur bertepatan sekali dengan transaksi pembeliannya sudah selesai dikasir.

"Yakk..cukup noona,aku harus segera pergi byee.."

"Yak..chakkaman aku belum selesai berbicara denganmu..Yakk..Park Chanyeol"seru Yoora

Chanyeol berlari dengan cepat untuk menghindari noonanya yang pasti akan terus menanyakan banyak pertanyaan padanya.

Chanyeol mencari kekanan kekiri dan sekelilinginya saat ia merasakan ia tak menemukan Baekhyun dimanapun

Sampai akhir ia menemukan Baekhyun yang ternyata berada didepan toilet.

"Ouh..syukurlah Kau ada disana,kupikir kau akan menghi.."

Ucapan Chanyeol terputus saat ia menyadari keadaan Baekhyun yang terlihat aneh.

Kepala Baekhyun tertunduk dalam,ia menudukkan kepalanya sampai seluruh wajahnya tidak terlihat kerena terhalangan rambutnya yang mulai memanjang

Baru saja Chanyeol ingin memanggilnya kembali namun ia menyadari,Baekhyun tidak sendiri disana,ada seorang namja paruh baya didepannya dan terlihat sedang mengajak Baekhyun untuk berbicara atau tepatnya..

"Jadi begini kelakuanmu setelah kabur dari rumah hah..perut membesar karena hamil,dan aku yakin jika namja yang menghamili pasti akan kabur meninggalkanmu saat dia tahu jika dirimu itu namja pembawa sial.Aku sangat senang saat kau memutuskan kabur dari rumah walaupun aku harus menanggung malu terhadap keluarga Park karena dengan bodohnya kau menolak perjodohan itu"

Baekhyun terus menundukan kepalanya,matanya terasa memanas.Ia sungguh merasa sangat sial karena bisa bertemu dengan Appa disini.

Bagaimana ia bisa bertemu dengan appanya lagi,padahal ia sudah yakin jika dirinya sudah berusaha pergi sejauh mungkin dari hadapan appa.Karena Baekhyun juga tahu,jika appanya sangat membenci dirinya,Ia sangat tahu hal itu.

"Ingat..jangan sampai kau menunjukan wajahmu kepadaku lagi..aku sungguh muak melihat wajahmu itu,kau ini anak pembawa sial.Aku sungguh bersyukur karena kau tidak akan membawa petaka lagi pada keluargaku dasar anak sial"
Dddrrr..drrtt

Tuan Byun memutuskan untuk segera pergi setelah mendapatkan panggilan telepon.

"Ingat kataku..jangan pernah menunjukan wajahmu kekeluargaku lagi.Cukup kau yang telah membuatku kehilangan istriku dan hampir membuat perusahaanku bangkrut karena kelahiranmu dulu,jangan sampai aku juga kembali sial..arraseo"

Badan Baekhyun seketika melemas sesaat setelah appa pergi meninggalkannya sendirian.

Grabb..

Baekhyun segera dipeluk oleh Chanyeol dengan erat,Chanyeol membenamkan wajah Baekhyun kedadanya sambil mengelus belakang punggung sempit namja mungil didepannya ini

Badan Baekhyun sudah sangatlah lemas,kepalanya terasa sangat pusing dengan mata yang terus berkaca-kaca karena menahan airmata.

Baekhyun tidak bisa menangis,ucapan appa terlalu menyakitkan untuknya.Bahkan ia bisa merasakan jika bayi yang ada didalam juga ikut terguncang.

A MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang