//

1.8K 92 4
                                    

Bukan pertama kalinya bagi Chaeyoung untuk melakukan ini, tetapi tetap saja tubuhnya merespon dengan kaget saat jarum tajam itu bergetar dan menyentuh kulitnya.

Ia mendongakkan kepalanya dan sinar lampu di ruangan remang itu menjadi objek pandangannya. Genggaman sang seniman tato di balik sarung tangannya itu terasa hangat di pergelangan tangan Chaeyoung membuat Chaeyoung menghela nafasnya beberapa kali.

"Kamu butuh sesuatu?" tanya wanita disampingnya, menatap Chaeyoung khawatir

Chaeyoung tersenyum tipis dan menggeleng, "Tidak ada, tolong lanjutkan saja."

Wanita berkacamata berambut ikal yang duduk di sampingnya itu mengangguk, pelukis kulit itu menuruti perkataan Chaeyoung, "Sharon 37, s h a r o n , iya kan?" tanya sang seniman mengeja, memastikan sebelum jarum di genggamannya kembali menghunjam kulit tangan Chaeyoung.

Chaeyoung mengangguk, "Iya benar."

Chaeyoung kembali menyandarkan bahunya dan merilekskan tubuhnya, sambil menatap lampu kekuningan di atasnya, dan setiap goresan jarum bertinta itu menggesek kulit tangannya. Ia reflek tersenyum setiap mendengar nama itu dan menyadari bahwa sebentar lagi di tubuhnya tercantum nama favorit itu.


____________________________________________________________________________________

A / N

Helloooo :)))

Tes ombak dulu rame gaaakkk wkwkkw🗣️🗣️

Introducing myself, I am very very NEW to writing, literally this is my first time🤧 jadi mohon maklum yaa atas kekurangannya

Kindly leave comment and vote please?🥺😗✌🏻

Just lemme know what ur opinion, it really helps me a lot🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️

Aight thats it,,,, see u on the next chapter, 👀nce

🔜🔜🔜

by my side. | michaeng fanfic | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang