Tersangka [Eps : 4]

19 1 0
                                    

****

Kami melihat seorang laki-laki yang digantung di depan kelas, kami melihat Hinata hanya diam di tempat duduknya. Kami berjalan ke bangkunya dan menanyakan siapa nama laki-laki tersebut.

"erm, Hinata? S-siapa dia..?"

" Hajime, Sekretaris. "

Aku berjalan ke meja guru dan melihat buku absen yang berdarah, aku mengangkat, membuka bukunya dan tak menemukan apapun selain list murid-murid yang tidak masuk sekolah kemarin. Aku melihat tulisan berdarah di balik buku absen tersebut.

"19"

Aku sedikit bingung apa yang mereka maksud, aku membuka bukunya dan melihat ke absen 19, di absen 19 terdapat nama yang tertulis.

"Hikaru Hinata"

Aku sedikit terkejut, bingung apa yang mereka maksud dengan Hinata. Aku melihat diatas nama Hinata tertulis nama Hajime yang tercoret 'sakit', aku melihat halaman-halaman sebelumnya dan nama-nama korban telah tercoret 'Sakit'

Apa aku harus memata matai Hinata? Dia sudah mencurigakan sejak dia bilang ada banyak darah di wc. Yah, aku akan memata matainya sendiri. Aku juga belum tentu bisa percaya Felix.

Guru tidak datang, katanya guru guru merencanakan kita akan libur selama sekolah kita sedang diselidiki oleh polisi.

****

11:30 lagi,

Kita disuruh pulang demi keamanan kita, Hinata mengajakku ke rumahnya untuk bermain bersama, belajar bersama, dan lain lain. Aku lupa untuk memata matainya, maka aku akan memata matainya di rumah nya.

****

Aku sampai rumah, dan mengobrol dengan kakakku tentang apa yang terjadi di sekolah. Dia juga penasaran siapa pelakunya, dia akan membantuku menyelidiki apa yang aku temukan di sekolah. Setelah menceritakan segalanya, aku pergi keluar rumah, aku hanya ingin melihat rumah Hinata bagaimana.

Rumahnya sederhana, berlantai dua. Dari luar sih lumayan rapi. Banyak tanaman dan rata rata tanamannya berduri ya. Aku sudah tau rupa rumahnya Hinata, sekarang aku harus pulang karena sudah larut.

Aku tidak bisa tidur, aku sibuk memikirkan Hinata. Akhir-akhir ini aku jarang mengobrol dengan Felix, dia juga tiba-tiba hilang ninggalin aku kayak Hinata. Tapi dia mengasihku nomor teleponnya.

****
9:30

Aku sudah siap ke rumah Hinata, Felix mengajakku untuk pergi bareng. Ternyata dia juga diundang ya. Kami pun pergi ke rumah Hinata sambil ngobrol di jalan, agar perjalanan kami jauh lebih menyenangkan! Felix membuatku terhibur, Hinata mengasihku ilmu. Sungguh, teman teman yang baik.

Kami sampai di rumah Hinata, lalu kami memencet belnya. Hinata menjawab belnya lalu membuka pintu, dia terlihat senang karena kami benar-benar datang. Dia tinggal sendirian, pantas saja dia merasa senang. Tapi aku juga senang memiliki teman-teman seperti mereka.

Felix dan Hinata bermain PS4, mereka sudah bergaul ya?
Hinata juga mengajakku bermain, apa dia berusaha menutupi sesuatu ? Aku diajak bermain bersama mereka. Dan kami juga membahas tentang penyelidikan di sekolah.

****

"Hinata, Apa kau tau yang mereka maksud dengan 19?"

"Hm? 19?"

"Kau tidak tahu? Padahal kan kau yang sangat pintar dalam menyelidiki!"

"Ah, terimakasih. Tapi aku tidak menemukan angka 19 disekitar kelas."

Felix sedang di WC, maka aku akan melanjutkan percakapan pribadiku dengan Hinata.

"Jadi, apa yang kau temukan?"

"Aku... Aku kan bukan satu-satunya yang menyelidiki?"

"Aku menanyakan apakah kau menemukan sesuatu?"

Percakapan ini membuatnya deg-degan, bisa saja, kan? Wajahnya yang terlihat terkejut dan sedikit panik. Dia menjawab dengan perasaan sedikit panik, aku bisa merasakannya.

"Ah, em.. t-tidak...?"

"Jika kau menyelidiki, paling tidak-kan kau menemukan sesuatu yang mencurigakan?"

"Eh... Kemarin buku absen hilang, itulah apa yang Hajime katakan kepadaku dan Ketua Kelas. "

"Siapa Ketua Kelasnya?"

"Kazuo...?"

Tidak lama, Felix datang dan duduk sebelah ku. Aku dan Hinata berhenti melanjutkan percakapan kita, dan kita mengobrol dengan topik yang lain.

****

Sudah petang, tak terasa kami di rumah Hinata selama berjam-jam. Kami pulang dan malamnya tidur seperti biasa.

****

8:30

Felix menelponku dan menyuruhku untuk pergi ke rumah Hinata lagi, katanya Hinata mengajak kita ke rumahnya lagi.

Seperti biasa, berangkat bersama Felix. Aku sampai di rumah HInata dan mengetuk pintunya, tidak ada jawaban. Apa dia masih tidur?

Kami membuka pintunya, pintunya tidak terkunci. Lalu kami masuk kedalam dan memanggil Hinata, apa sesuatu terjadi? Atau dia masih tidur karena kecapekan?

****

Kami tidak menemukannya dimana-mana, apa ini sebuah prank?! Kami mulai mengecek ruangan-ruangan dan tetap belum menemukan Hinata. Sisa ruangan kamar mandi yang belum kami cek, emang kami harus cek?! Siapa tahu dia lagi mandi atau buang air-

Kami mengetuk kamar mandi dan menaruh telingaku di pintu dan...-

****
To be continued
****

Tomboy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang