***
Aku hanya diam ditempat, melihat mereka berdua bertengkar.
Aku penasaran apa yang terjadi pada mereka saat kecil...***
Mata Hinata berkaca-kaca dan wajahnya terlihat kesal, lalu menutup mulutnya. Aku tidak bisa menanyakan ini kepada Felix, kan? Ini kan masalah pribadi mereka...?
"Ah, jangan hiraukan dia."
Ucap Felix didepan Hinata, wajahnya tetap sama seperti tadi.
Dia tidak mengatakan sepeserpun kata dari mulutnya selama percakapan aku dan Felix berjalan."Hinata?"
Aku memanggilnya dan dia segera menjawab panggilanku, dia seperti seseorang yang selama ini sendirian...
"Apa kau tahu kapan kita akan kembali ke sekolah?"
"Minggu depan."
Jawabannya singkat dan jelas-
"Minggu depan?" tanya Felix yang segera menatap Hinata.
"Kau tak dengar?"
"Oh, jadi benar?"
Aku takut jika mereka berdua bertengkar lagi, lalu aku menanyakan pertanyaan yang terlalu cepat untuk diajukan...
"J-jadi! ....errr.. siapa yang kalian pikir pelakunya??"
Sungguh, pertanyaan bodoh.
"Tidakkah jelas Hinata pelakunya?"
Hinata terkejut dan menatap wajah Felix, suasana menjadi canggung.
Aku melihat jam tangan Felix dan segera menariknya keluar,
"A-ayo pulang! Sudah waktunya!"
Hinata terlihat tenang begitu aku mengatakan kalimat tersebut, 'Pulang'. Apa dia tidak senang aku dan Felix berada disini?
***
18:30
Aku pulang, aku segera menuju ke kamar tidurku dan melemparkan badanku ke kasur. Aku lelah!
Hpku berdering dan aku segera mengangkat Hpku untuk mengecek siapa yang meneleponku...
***
Hinata menelponku, aku segera mengangkat teleponnya dan dia berkata dengan suara kepanikan;
"hah... Aku tidak mengira kau akan m-m-engangkatnya"
"Apa ada sesuatu terjadi Hinata?"
"Hm? Oh... Eh, tidak. Datang ke rumahku jam 9:30 ya."
"Jangan menghilang lagi."
Ucapan terakhirku lalu menutup teleponnya, lalu mengirim Felix sebuah pesan.
***
Keylin
"Felix? Datang ke rumah Hinata lagi ya, besok."
Felix
"Oke, jam berapa?"Keylin
"Katanya jam 9:30. Datang jemput aku ya."Felix
"Baiklah, bangun pagi-pagi ya."Keylin
"Pastilah, aku juga mau menghabiskan waktu sebelum
Memakai rok pendek itu lagi hahaha"
"Ku keplak kamu kalo terlambat jemput aku, atau ninggalin awas aja kau ya"Felix
"Siap bos hahaha"***
Rabu, 09:23
Aku dan Ibu bertengkar tadi malam karena aku tidur malam-malam.
Aku bersiap-siap dengan cepat dan kasar, lalu mendatangi Felix untuk pergi ke rumah Hinata.***
Kita sampai di rumah Hinata, mengetuk pintu seperti biasa. Dan tentu saja sesuai dugaanku, tidak ada yang menjawab. Kami membuka pintunya, ternyata tidak dikunci. Kami, seperti biasa, mencari Hinata si pintar bersembunyi itu. Di kamar mandi, ruang tamu, semuanya sepi. Kami tidak ingin dilihat tetangga-tetangganya seperti kami mau melakukan sebuah perampokan.
Maka kami menutup pintunya, dan kami mendengar suara kursi jatuh. Kami bergegas pergi ke kamar Hinata. Kami mengetuk pintunya, terpaksa kami dobrak pintunya dan tidak percaya apa yang kami saksikan...
***
Hinata melihat ke kami, dalam keadaan mengerikan itu.
Kursi yang jatuh... Dia terkejut melihat kita dengan air mata yang menetes terus menerus melewati pipinya. Aku terkejut...***
Pasti kau tahu apa yang Hinata lakukan, atau mungkin tidak ya haha- ;;
To be continued...
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy [TAMAT]
Mystery / Thriller[TAMAT] Seorang perempuan tomboy yang masuk sekolah laki-laki, banyak pembunuhan terjadi sejak dia masuk. Siapakah pelakunya? Pecahkanlah masalah ini dengan Keylin, Felix, dan Hinata! (Detektif-detektif b*do)