three

10 7 0
                                    

Adiyaksha rasyid gufron albani nama yang sangat panjang dan sulit untuk di ingat,biasa di panggil Arga karna singgakatan dari namanya,terlahir dari keluarga kaya raya membuat arga merasakan kenikmatan dunia.

Pewaris tunggal perusahaan sang papa,membuat hidup arga menjadi sedikit tertekan, dengan banyaknya urusan.

Keluarga albani pemilik sekolah elite di jakarta,bahkan bukan hanya sekolah sang papa memiliki perusahaan yang sangat banyak dan terkenal.

"nilai ujian mu harus sempurna sama seperti ujian pas SMP,kalo nilaimu sempurna papa kasih apapun yang kamu mau"tekan pak aksa papa arga.

Arga yang sedang memakan roti hanya diam,sudah biasa dia di tekan untuk mendapatkan nilai yang bagus.

"ga nanti pulang sekolah anter mama belanja ya"bujuk mama arga

"enggak"jawab arga to the point

Arga paling males kalo sudah di suruh anter mama belanja,lama,ribet,rempong.

"mama pergi aja sama temen mama"lanjut arga

"enggak mau,pokoknya mama tunggu kamu ya di rumah"

Arga hanya menghela nafas,karna enggak mungkin tidak ikut kalo mama sudah bilang seperti itu.

Selesai nganter sang mama belanja,arga mampir di toko kue langganannya,membeli dua kue sekaligus.

Tokonya memang tak begitu besar dan ternama tapi rasanya tak ada yang pernah bisa menyaingi

Mereka langsung pulang kerumah tanpa mampir lagi karna hari sudah mulai gelap, agra harus belajar karna sudah menjadi rutinitas setiap malam.

Arga seperti makhluk yang sangat beruntung,memiliki wajah yang tampan, otak yang cerdas, keluarga yang kaya,dan satu hal lagi yang sangan aneh yaitu,apapun yang arga mimpikan selalu terjadi dengan nyata,entah itu mimpi buruk atau minmpi indah.

Arga enggak pernah cerita ke orang tuanya,ia hanya cerita ke adik sepupunya, karna mereka cukup dekat,kalila juga selalu memberi saran yang baik.

Ada beberapa mimpi buruk yang bisa diubah jika arga mau melakukannya, sayangnya terkadang arga tak begitu peduli dengan mimpi mimpinya.

Mimpi nya juga tak tiap hari datang,anehnya tuhan selalu membuat arga merasa bersalah atas mimpi buruknya,yang terkadang terlihat nyata dengan mata kepalanya sendiri.

******

Arga datang kesekolah dengan mobil pribadinya sudah tak asing bagi siswa lain karna memang rata rata semua murid membawa mobil, atau di anter jemput dengan supir menggunakan mobil mewah.

British International School (BIS) sekolah terelit di jakarta ini milik keluarga albani ini sudah dirintis dari almarhum kakeknya arga.

Arga memang bukan anak yang nakal, tetapi tak ada satupun guru yang berani menolak permintaan arga atau memarahinya.

Arga memang murid terpintar disekolahnya sampai saat ini, belum ada yang bisa mengalahkan kepintarannya.

"woy ga senyum sih masih pagi, datar aja tuh muka"saut fadil sambil menepuk pundak arga.

Sontak arga menengok malas mendengan suara fadil.

"ga pinjem dong buku prnya ya ga pliss, gua belom ngerjain ga, ya ya? "bujuk alzi, sambil menggoyangkan lengan arga.

Arga yang tak betah langsung saja melempar buku prnya ke muka alzi dan tepat dengan sasaran.

"ya tuhan semoga arga nambah ganteng dan pinter"doa alzi sambil cengingisan.

"gua ke perpus"jawab arga lalu berbelok arah menuju perpustakaan.

Alzi dan fadil tetap ke kelas karna ingin mengerjakan tugas.

Sekolahnya memang bagus dan terkenal dengan kepintarannya, tapi tak semua anak pintar,banyak juga anak yang nakal dan bodoh.

Arga masuk kedalam perpustakaan yang sangat lengkap fasilitasnya lalu mengambil tempat pojok pas dengan jendela yang mengarah ke taman, itu memang menjadi tempat favorit nya di perpustakaan.

Seorang anak perempuan bertubuh kecil dengan menggunakan kacamata berusaha mengambil buku di rak teratas, tampa meminta bantuan sang penjaga perpus.

Tubuh anak itu memang agak menekan rak buku,untuk berusaha mengambil buku yang diinginkan.

Mungkin anak itu tidak merasa bahwa rak yang ia tekan sudah sedikit memiring karna buku didalam rak itu kebetulan tak begitu penuh.

Dubrakk....

Rak yang tak jauh dari arga membuat arga sontak kaget dan langsung berdiri, arga yang melihat hanya bisa menelan ludahnya saja.

Penjaga perpustakaan langsung membantu anak tersebut, tak banyak dari pengunjung perpustaan memotret kejadian tersebut.

Kepalanya luka dan berdaakibat terkena kacamatanya yang pecah besyukur tidak menusuk matanya tapi mukanya penuh luka.

"ini sama persis kejadian dimimpi gua dua minggu lalu"batin arga

Arga masih terdiam berdiri bengong menatap kejadian yang baru saja terjadi, yang persis kejadian dimimpinya, dan baru saja dia lihat dengan mata kepalanya sendiri.

Setiap chap mungkin nggk begitu panjang ya, tapi insyaallah bakal rajin up
Happy reading💜







CAKRAWALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang