nine

13 5 0
                                    

"yang mana rumah lo"tanya farel

"stop disini"ucap zora

Farel langsung menghentikan motornya,zora mendengar suara suara berisik dari luar,tanpa mengucapkan apapun ia langsung turun dari motor dan berlari ke dalam rumahnya.

Zora mencari dimana sumber suara dan ternyata dikamar mandi, ibu sedang disiram oleh ayah.

"ayah stop, ayah udah gila ya,ayah..."zora mencoba memberentikan kelakuan ayahnya.

Ibu menggil dibawah yang sudah terduduk.

"ayahh udah yah, enggak usah gila, ibu itu istri ayah"zora menarik tangan ayah.

Plakkk....

Zora reflek memegang pipinya, lalu tanpa ia sadari air matanya turun dengan sendiri.

"cepet pukul aku yah, pukul cepet,siram juga kayak ayah siram ibu,bunuh aja aku sekalian yah,bunuh aku, jangan ibu"teriak zora sambil menangis

Ibu menarik narik kaki zora, bertanda menyuruh zora berhenti.

Ayah menjambak rambutku "anak kecil kalo enggak tau diem aja"

Ayah keluar dari kamar mandi, tetapi tangannya tetap menarik rambut zorakeruang tamu.

Zora meringis kesakitan,bukan tentang lemah, tapi memang ayah menariknya kuat.

"mana uang hasil kerja lo,ayah tau lo kerjakan mana uangnya"ayah meminta uang pada ku.

"lepas"zora menarik paksa rambutnya lalu, pergi kekamarnya untuk mengambil uang.

Zora mengambil dompetnya sambil menangis, lalu keluar lagi ketempat ayahnya.

Zora melihat ekspresi ayah yng senyum senyum rasanya sangat kesal, disaat ibunya dan dia kesakitan,ayahnya masih saja memikirkan uang.

Ayahnya dengan cepat mengambil dompetnya, lalu mengambil semua uangnya,dan melemparkan dompetnya tepat di muka zora.

Sakit?sangat sakit bekas tamparannya memar ditambah lagi dilempar dompet yang tebal.

Ayah pergi membanting pintu.

Zora tak mendengar suara tangis ibu dengam cepat menghampiri ibu.

"bu... "teriak zora lalu menggoyangkan badan ibu.

Ibu tak sadarkan diri, zora keluar berusaha mencari bantuan, padahal zora sangat yakin tetangganya tak akan peduli dengan ibunya.

Dari dalam rumah zora berlari sambil teriak meminta tolong,sampai didepan zora kaget karna farel masih ada didepannya.

Zora menatapnya sinis,tanpa zora suruh farel menyelonong masuk kedalam rumahnya, zora mengikuti farel dari belakang.

"pergi sekarang juga, enggak usah peduli ini urusan gua"teriak zora sambil membuntuti farel.

Farel benar benar tak peduli ucapan zora

Farel masuk kekamar mandi lalu mengangkat ibunya zora,dengan hati hati,membawa ibunya keluar.

Zora tak bicara sama sekali,yang ia pikirkan adalah ibunya, entah kapan farel memesan taksi tiba tiba udah ada taksi terparkir di depan rumahnya

Farel meletakkan ibunya zora dikursi paling belakang dibantu oleh sang supir taksi.

Farel menarik tangan zora menyuruhnya untuk masuk ketaksi, dan duduk di kursi depan.

"gua nyusul pake motor"ucap farel lalu menutup pintu mobil.

Farel buru buru menaiki motornya dengan kebut mengikuti taksi tersebut dari belakang.

Farel melihat semua kejadian yang terjadi,karna suara teriak teriak terdengar dari luar, farel penasaran dan takut terjadi apa apa pada zora.

CAKRAWALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang