ten

16 2 0
                                    

Opa meninggal kil

Itulah pesan yang arga kirim pada kalila.

Semua keluarga sudah berkumpul di rumah besar milik opanya.

Oma nya masih merasa sedih atas kepergian sang suami,merasa kehilangan pasti, tapi tak bisa juga terlalu lama bersedih, semua yang hidup sudah pati akan pergi meninggalkan semua nya.

Arga sudah tidak menangis lagi, ia sudah merasa cukup bersedih sedihnya,opa juga pasti sedih kalau kepergiannya dijadikan beban untuk semua orang.

Salah satu orang yang selalu mendukung nya sekarang sudah pergi,arga pasti akan merasa kehilangan semua dukungan dukungan opa.

"arga kamu ikut kan kepemakan opa?"tanya dita salah satu sepupunya.

Arga hanya menjawabnya dengan anggukan.

Arga berulang kali mengecek hp untuk melihat balasan dari kalila tapi tak ada juga.

Tamu tamu bergiliran datang, opa seorang pengusaha terkenal tak heran temannya banyak opa juga orang nya sangat humble enggak seperti oma yang selalu memilih milih sesuatu.

Tak dikiranya kalila ternyata datang,menangis terus terus menyebut opanya,lalu menghampiri jasad kakek nya.

Ibu arga kaget dengan kedatangan kalila mencoba menahan badan kalila untuk tidak terlalu dekat dengan jenazah.

Oma yang melihat kedatangan kalila tanpa melihat situasi,langsung berdiri dari duduknya,mendorong kalila.

"kamu bukan keluarga saya, pergi,keluar kamu anak haram"teriak oma.

Arga berlari menghampiri kalila yang masih menangis,mencoba untuk membangunkan kalila yang terjatuh.

"oma,kita lagi berduka, udahlah lupain dulu buat sementara,biarin kalila liat opa buta terakhir "bela arga.

"lupain? Lupain kamu bilang,oh jadi sekarang kamu ngebela anak haram ini"jawab oma.

Orang yang sedang melayat merasa heran karna tak tau apa yang terjadi.

Kalila melihat ayahnya yang tak jauh keberadaanya dari dirinya, tak ada di bela bahkan tegur pun tidak.

"kalila juga enggak minta dilahirin di dunia,kalila juga enggak pengen lahir kalo semua orang bakal kayak gini sama kalila"teriak kalila lalu keluar dari rumah besar tersebut.

Ibunya arga mencoba menenangkan oma, menyadarkan oma yang sangat emosi.

Arga mengikuti kalila dari belakang, takut kalila berbuat hal hal tidak wajar.

"arga mau kemana kamu,berani ya kamu sekarang"terik oma dari dalam rumah, tapi arga membiarkannya.

Kalila berjalan cepat menuju pinggir jalan,arga mencekal tangannya berhasil memberhentikan langkah kalila.

"gua enggak minta di lahirin kak, gua enggak tau apa apa, tapi kenapa semua orang selalu nyalahin gua sih"tangis kalila benar benar pecah.

Arga memeluk kalila mencoba menenangkan kalila,arga tau rasanya jadi kalila tuh benar benar sulit,ketika dia tak tau apa apa selalu di sudutkan oleh keluarga arga.

Ibu kalila selingkuh saat ayahnya sedang mengurusi usaha nya di luar kota,sampai hamil, dan anak itu adalah kalila,semua keluarga tak ada yang tahu perilaku ibunya kalila,sampai seseorang pembantu dirumah kalila yang mencerita kan semua nya ke omanya,dan baru menceritakan saat Kalila berumur enam tahun, seluruh keluarga kaget,dan benar benar kecewa,oma nya meminta ayahnya kalila menceraikan ibu nya,saat itu kalila masih kecil,dia ingat sekali dimana ia di panggil sebagai anak haram, semua sepupunya bahkan oma nya memanggilnya anak haram,dan menjauhinya.hanya opa nya lah dan arga yang masih bermain dengannya,memberinya dukungan.

CAKRAWALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang