Krystal terkikik geli saat melihat beberapa spam chat oleh Lay, ia tidak menyangka bahwa Lay sangat humoris.
"Ck, kenapa lo senyum-senyum?" tanya Suho yang kini mereka tengah makan malam dimeja. Krystal menatap Suho tak suka.
"Apaan sih, like-like gue dong" balas Krystal yang kembali memfokuskan pada smartphone nya.
Suho hanya bisa menggelengkan kepalanya, "Serah lo deh" balas Suho yang tidak diindahkan Krystal.
^^
''Hoam.." Krystal menguap dengan keras, ia kemudian menatap jam waiker diatas nakas, "Baru jam setengah sepuluh, masih lama" gumam Krystal yang kembali menelungkupkan selimutnya, namun baru saja beberapa menit ia ternyata tidak bisa kembali tidur.
Krystal pun berdiri , ia menghampiri teropong yang berada diujung kamarnya.
Saat baru saja ia mengusap teropongnya, ia kembali ingat ucapan Lisa kemarin.
Satu hal yang bisa bikin lo move on dari si Ceye, lo gak boleh lakuin kebiasan lo yang ngebucinin dia, percaya sama gue ucap Lisa.
Krystal menghela napas, ia pun segera menutup penutup teropongnya, hal pertama kebiasan ngebucinin Ceye adalah memandangnya lewat teropong.
"Gue harus berubah, harus move on dari Ceye, gue harus inget kalau berlian kaya Ceye gak bakalan pernah lihat gue.." ucap Krystal mantap , ia kemudian langsung berjalan kekamar mandi.
Setelah selesai dengan ritual mandinya, Krystal yang emang masih lama untuk ke kampus , akhirnya berjalan-jalan dikompleknya.
"Seumur-umur nih gue jalan-jalan disini" ucap Krystal yang menatap langit yang beawan cerah, "Hah seger" lanjutnya.
"Adiknya Suho yah?" tanya seseorang yang berada dibelakang Krystal, otomatis Krystal membalikan badanya, matanya membulat sempurna.
Gue mimpi gak sih anjiir batin Krystal yang memegangi dadanya.
"Eh.." sentak Krystal yang tak percaya siapa yang baru saja bicara padanya, atau lebih tepatnya menanyakan.
"Adiknya Suho kan?" tanya lagi orang itu, Krystal menelan salivanya yang terasa seret.
"I-iya.." gugup Krystal yang tak mengedip menatap orang dihadapnya ini, orang itu mengangguk dan tersenyum kearah Krystal.
"Suhonya ada?" tanyanya lagi, Krystal mengangguk, ia tidak bisa mengeluarkan suaranya, entah kenapa suaranya seolah tercekat.
"Oh, yaudah, permisi yah" ucap orang itu yang membuat Krystal melotot lagi, orang itu sudah pergi, namun Krystal masih mematung.
Pliis ini mimpi bukan batinnya lagi yang langsung tergulai lemas.