"Eh, tunggu dulu." Krystal menghentikan langkahnya yang mengikuti Lay, lelaki tampan itu berhenti dan menatap lembut Krystal.
"Aku mau ngobrol, disana," tunjuk Lay disebuah kursi dibawah pohon. Krystal mengangguk dan kembali mengikuti Lay.
Mereka pun duduk, "Maaf yah, kemarin aku gak hubungin kamu," tutur Lay dengan menatap lembut Krystal, Krystal yang cukup gugup hanya mengangguk saja. Tatapan Lay itu lembut tapi tajam, pokoknya bikin siapapun yang ditatap bakalan lumer, percaya deh.
"Tal, mau gak jadi pacar aku?" Krystal hampir saja tersedak air ludahnya sendiri. Ia menatap Lay tidak percaya, barusan dia ditembak.
"Lo nembak gue?" tanta balik Krystal, Lay mengangguk pelan tanpa mengalihkan tatapanya, "G-gue-..".
"Lo nolak gue?" tanya Lay yang langsung berdiri dan menatap tajam Krystal, gadis ini mengerjap beberapa saat, perasaan ia tidak menolak Lay deh.
"Gue-".
"Gak tau terima kasih banget lo, udah untung gue suka sama, ini malah ditolak. So cantik banget lo." Mata Krystal membulat mendengar penuturan Lay.
"Maksud lo apa ngomong kayak gitu, gue emang cantik yah." Sergah Krystal tak mau kalah. Lay menutar bola matanya malas.
"Ck, udahlah.. buang-buang waktu," ucapnya yang melenggang pergi. mulut Krystal masih terbuka saking shok nya. Barusan kenapa? barusan apa? kok Lay gitu banget, bukanya dia tipe cowok-cowok kalem. Krystal menggelengkan kepalanya, ia tertipu sama wajah imut cowok itu.
"Untung ajah gue belum suka beneran sama dia, kalau nggak udah sakit hati gue dikatain gitu. Padahal tadi gue mau nerima dia, untung..untung dia langsung nyela gue sebelum gue terima. Jadi keliatan kan borok nya."
Dumel Krystal yang memegang dadanya yang tiba-tiba melega, ia kemudian kembali ketempat awalnya.
^^
"Gimana Lis?" tanya Krystal saat kembali duduk disamping Lisa.
"Kemana ajah sih lo, lagi seru-seru juga." Balas Lisa yang nggak ngejawab pertanyaan Krystal sama sekali.
"Si Lay tadi nembak gue," Lisa menoleh pada Krystal, ia kemudian memusatkan perhatianya.
"Terus, kalian jadian dong sekarang?" tanya Lisa. Krystal menggeleng lemah, "Lo nolak dia?" tanyanya lagi.
"Gue belum jawab belum apa, dia malah bilang, gue nolak dia, mana dia malah ngata-ngatain gue lagi, sakit hati ihh ditipu sama wajah kalemnya," jawab Krystal.
"Ah seriuan lo, si Lay ngata-ngatain apa?".
"Katanya udah untung dia mau nembak gue, dia juga bilang gue so cantik." jawab Krystal.
"Lah, kok si Lay jadi gitu yah, ihh, untung ajah lo belum kenal lama sama dia, maaf ya Voyes, gue comblangin lo sama cowok munafik kayak dia" Lisa memeluk erat Krystal, hampir saja Krystal berpacaran dengan orang seperti Lay.
"Iya, terus gimana pertandinganya?" tanya Krystal setelah melepaskan pelukannya pada Lisa.
"Ah itu, lo bisa tebak lah, si Ceye lebih unggul beberapa poin, tapi nih Voy.. si Cimol agresif banget deh maenya, kayaknya dia berjuang banget buat jadi pacar lo lewat pertandingan."
Krystal melihat pertandingan ini, benarkah demi dirinya, Krystal menatap si Cimol yang seperti kelelahan.
"Apa gue pacaran ajah yah sama si Cimol, dia udah berjuang buat gue. Tapi rasanya gak enak banget pacaran sama sahabat sendiri yang udah bersama-sama sejak dulu,".
Lisa mengangguk, "Pasti rasanya bakalan aneh Voy, terus nanti lo sayang-sayangan, haha, pas ciuman lo inget dulu pas dia lagi ingusan, iuhh, gue jadi ilfil." Krystal menjitak kepala Lisa.
"Gak gitu juga kali," balas Krystal, ia kemudian berdiri, "gue kesana dulu yah," ucap Krystal yang diangguki Lisa.
Krystal membeli minuman berenergi 2 botol, ia kemudian duduk dikursi disamping lapangan. Skor sementara seri dan istirahat pun dimulai, Si Cimol menghampiri Krystal.
"Ini," ucap Krystal yang memberikan botol minuman berenergi itu, si Cimol tersenyum kemudian mengambil botol itu, dan demi apapun senyumanya itu ganteng parah.
"Gue mau ngasih ini ke si Ceye, tapi malu." Ucap Krystal yang menatap nanar botol satu lagi, ia melihat si Ceye yang udah dikerubungin anak-anak perempuan.
"Buat gue ajah," ucap si Cimol yang mengambil botol itu kemudian membukanya dan menegak habis menuman itu, Krystal hanya memutar bola matanya malas.
○
Mon maaf banget yeh Lay ganteng, gak enak banget deh rasanya bikin Lay kayak cowok gitu. Dia mah terlalu imut.