8. Bitter and Sweet

6K 668 95
                                    

Jungkook menjalani rawat inap dirumah sakit selama 3 hari penuh dan selama hari itu Yoongi tidak pernah absen untuk mengunjungi Jungkook setelah pulang bekerja, walau kadang dirinya kesal setiap bertatap muka dengan Jimin, tapi -hey.. Kelihatannya mereka mulai akrab, terbukti dari sikap Yoongi yang akhir akhir ini mau menanggapi ucapan Jimin yang entah kenapa tiada habisnya.

Namun ada satu hal yang Yoongi herankan dari sosok Jungkook yang kini tengah menonton televisi sambil disuapi apel oleh Jimin dihadapannya

"Jungkook, kau bilang kau punya kakak, tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya?" tanya Yoongi

Jimin memutar bola matanya malas, geram sekali dia dengan sikap Taehyung sebenarnya, suka seenaknya dan juga keras kepala
"Makhluk bodoh tidak punya otak macam dia itu mana-.."

Perkataan Jimin terhenti ketika ia merasakan tangannya digenggam erat oleh Jungkook seakan mengisyaratkan untuk diam, dan untungnya Jimin mengerti walau harus memendam kesal setengah mati.

"Sudah ku bilang dia pria yang sibuk, hyung. Tapi, apa kau tau? Setiap pagi dia tidak pernah absen memberiku buah buahan segar seperti itu" jemari Jungkook menunjuk tumpukan buah yang memang selalu Taehyung bawa setiap pagi sebelum Jungkook bangun lalu meletakkannya diatas nakas dan pergi begitu saja.

Jimin membuang nafasnya panjang
"Yaa.. Pujilah terus kakakmu itu dan akan kubuat dia menyesal nanti"

"Tapi, Kook, tak bisakah ia meluangkan waktu untukmu sedikit? Kau sedang sakit dan dia malah sibuk bekerja" Yoongi berucap dengan nada datar, tapi tampak raut tak suka dari cara bicaranya

"Sudah ku bilang Kim Taehyung itu tidak punya otak" sanggah Jimin

"Diamlah bantet!"

"Ya!" hendak Jimin melanjutkan perkataan namun tidak jadi kala melihat lirikan setan milik Yoongi, demi apapun itu sungguh menyeramkan, seperti benar benar berhadapan dengan iblis. Jadilah Jimin memendam kesal setengah mati dihadapan dua makhluk manis didepannya itu.

Jungkook yang menyaksikan perdebatan kecil itu lantas tertawa kecil.
"Tak apa, hyung. Lagipula besok aku sudah boleh pulang, -dan Jimin hyung?"

Yang dipanggil pun menoleh walau wajahnya masih tampak kesal karena Yoongi

"Bisakah kau bilang pada hyungie untuk menjemput ku? Tidak enak rasanya terus terusan merepotkan kalian" lanjut Jungkook

"Ya! Tentu saja aku akan dengan senang hati menyeret Kim bodoh Taehyung itu untuk kemari, mana bisa dia meninggalkan adiknya begitu saja. -Dan Jungkook! Jangan pernah kau merasa merepotkan ku, ingat itu, aku ini juga kakakmu"

"Kali ini aku setuju dengan si bantet" tambah Yoongi yang membuat Jimin melotot tidak terima

"Sadarlah kau itu juga pendek, setan"

"Diamlah! Aku ingin bicara"

Jimin mencoba menetralkan nafasnya, karena entah kenapa dirinya selalu saja kicep saat berhadapan dengan Yoongi. Aura setan memang berbeda.
Sementara itu, Min Yoongi kembali. Melanjutkan perkataannya yang sempat terpotong oleh si gembul Jimin.

"Tapi.., maaf karna aku tidak bisa datang besok. Appa menyuruhku datang ke Daegu menjenguk nenekku yang sedang sakit, dan kedai akan aku pasrahkan pada Minkyu, tak apa 'kan?" ucap Yoongi

Sebelum menjawab, Jungkook menyempatkan diri untuk tertawa riang. Tidak puas rasanya jika komuk wajah Park Jimin dibiarkan begitu saja.

"Jangan terlalu memikirkanku, hyung. Nenekmu sedang sakit, rawatlah dia sampai sembuh. Aku akan segera pulih dan kembali bekerja"

[✔] UNTOUCHABLE || Brothership Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang