12. Sulfanil

6.4K 682 130
                                    

Emang kodratnya manusia itu tempat bikin salah, jadi maafin aku ya yang update nya telat pake banget.

Sumpah hampir 3 minggu ini aku ngga ada waktu buat libur. Sabtu minggu ada kegiatan di sekolah, pulang sekolah udah capek, ditambah latihan sampe magrib, pas udah dirumah langsung teler.
Maapin... Maapin banget ya wan kawand :')

Sudah lah :')
Monggo dibaca aja ini yang udah nunggu
Bye~

❇❇❇


















Jungkook tersadar kemudian tepat pada minggu ke dua, setelah hari hari sebelumnya sempat beberapa kali mengalami henti jantung. Keadaannya saat itu tak urung membuat yang lain dilanda kepanikan kala menyaksikan garis lurus di monitor Elektrokardiogram diiringi dengan bunyinya yang mendering nyaring.

Melihat si manis kembali bangun dari tidur panjangnya adalah kebahagiaan tiada tara untuk mereka, seola semua beban telah terangkat begitu saja ketika Jungkook menampilkan senyum menawan yang digemari semua orang.

Saat ini pemuda itu telah dipindahkan ke ruang rawat biasa. Keadaannya sudah membaik, tidak kelainan pada organ vitalnya walau sempat terkontaminasi toxic.

Jimin dan Taehyung menemaninya dalam diam. Jungkook memang belum bisa bicara dikarenakan tenggorokannya yang masih sakit akibat ventilator yang hari kemarin terpasang di mulutnya.

"Kau tidak ingin mengajaknya bicara?" tanya Jimin pada Taehyung sembari menatap Jungkook yang tengah terlelap diatas ranjang.

"Dia sedang tidur"

"Jungkook akan bangun jika mendengar suaramu"

Helaan nafas panjang keluar dari mulut Taehyung
"Biarkan dia istirahat, aku tidak ingin mengganggu nya"

Jimin memutar bola matanya malas
"Hilangkan sifat gengsi mu, kau tahu sendiri adikmu itu bahkan sangat percaya diri"

Taehyung bangkit dari duduknya sehingga membuat Jimin menatap heran padanya

"Jim, aku kembali ke apartemen dulu, aku akan kemari lagi nanti malam, dan selama itu tolong jangan hubungi aku"

"Ya!-.."

"Sungguh bukan maksudku menghindarinya lagi, tapi aku memang butuh waktu untuk berpikir"

"Ku pegang janjimu, Kim Tae"

Jimin sangat percaya pada Taehyung, begitupula sebaliknya. Jika diantara mereka sudah mengikrarkan janji, maka pasti mereka akan meneatinya, itulah prinsip lelaki sejati. Dan Jimin paham apa maksud Taehyung ingin kembali ke apartemen, pria itu ingin berjuang untuk adiknya yang mungkin suatu saat nanti bisa 'tidak baik baik' saja mengingat masih ada efek toxic didalam tubuhnya.

.

.

Jimin menunggui Jungkook seorang diri setelah Taehyung pergi. Jungkook bangun siang harinya, mengetahui itu, Jimin segera menghampiri Jungkook jikalau ia mengnginkan sesuatu.

"Kau ingin minum?" tanya Jimin ketika Jungkook menatapnya dengan mata setengah terbuka. Jungkook mengangguk singkat.

Senang hati Jimin membantu Jungkook untuk minum dengan perlahan.

"Dimana hyungie?" bisik Jungkook dengan suara seraknya usai menegak segelas air putih.

Digenggamnya tangan Jungkook yang terasa lembab itu. Jimin tersenyum menenangkan
"Dia akan kemari nanti malam"

[✔] UNTOUCHABLE || Brothership Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang