22. First Snow

5.5K 522 143
                                    


Semua terjadi begitu cepat tanpa bisa diprediksi. Segalanya terasa hening namun juga ricuh disaat bersamaan. Jalanan kota Seoul yang kian mendingin ini telah menjadi saksi akan sebuah tragedi. Salju pertama pada pertengahan Desember ini telah membuat luka baru yang begitu menyakitkan. Senja kala itu telah meruntuhkan segalanya. Segalanya termasuk istana kecil milik Kim bersaudara.

Pecahan kacar serta puing puing kendaraan bercecer dimana mana.
Sisi mobil yang dikendarai Namjoon sudah hancur dengan pintu yang telah lepas dari tempatnya, sementara si pengemudi nampak begitu kesakitan dengan luka di sekujur tubuh, terlebih tubuh bagian kirinya

Beda lagi dengan Taehyung yang begitu tangguh melindungi adiknya agar tak terluka, tak peduli seberapa parah luka yang ia alami, Kim Taehyung hanya ingin Jungkook baik baik saja.

"Hyung menyayangi mu, Jungkook"

Hanya kalimat itu yang mampu Taehyung gumamkan, sebelum gelap total mengambil alih kesadarannya.

.....

Suasana rumah sakit sama kacaunya dengan keadaan jalan sebelum para korban kecelakaan dievakuasi. Berita begitu cepat menyebar bahkan hingga ke telinga Jimin.

"Lepas! Lepaskan aku!! Aku ingin menemui mereka, hyung!!" Jimin meronta kuat ketika Seokjin mencekal tubuhnya didepan pintu ruang UGD.

"Tunggu.., Jimin, tunggulah beberapa saat lagi, para dokter sedang berusaha menyelamatkan nyawa mereka" jelas Seokjin pelan.

Jimin mengacak surainya frustrasi. Air matanya telah meleleh tanpa henti, semuanya kacau tak terkendali.
"Aku lelah menunggu! Kenapa mereka tidak kunjung keluar? Sebenarnya apa saja yang mereka lakukan didalam?!"

Sejauh ini Seokjin sudah cukup bersabar. Ia juga panik dan khawatir, ditambah sikap Jimin yang seperti ini membuat semuanya tambah berantakan.
Ia cengkeram kedua bahu Jimin, menatapnya lekat dengan mata yang memerah saking kuatnya ia menahan air mata itu agar tidak jatuh.
"Lalu apa yang bisa kau lakukan didalam? Tidak ada bukan?" Jimin terdiam dengan pandangan mata yang kosong.

Menghela nafas panjang, Seokjin lantas membawa Jimin kedalam dekapannya.
"Aku tau kau sangat khawatir, Jimin, aku juga merasakan hal yang sama. Percayakan semuanya pada dokter yang bekerja didalam, aku yakin semua akan baik baik saja"

"Kim Taehyung sudah mengingkari janjinya, lalu bagaimana bisa kau yakinkan aku untuk percaya pada hal yang tak pasti, hyung?"

"Minta dia agar tak berdusta untuk kedua kalinya"

"Siapa wali ketiga pasien?" dokter Han bertanya kepada Seokjin dan Jimin setelah pintu terbuka sesaat yang lalu.

"Mereka bertiga adalah saudara, dokter Han, orang tua mereka tidak ada di Seoul, saya walinya disini" jawab Seokjin cepat.

Nampak was-was ketika dokter Han keluar dengan wajah lesunya.
"Baiklah dokter Kim, saya berbicara disini sebagai perwakilan dari Dokter Oh yang menangani Kim Taehyung dan Dokter Choi yang menangani Kim Namjoon"

"Dokter, tolong berikan kami kabar baik" pinta Jimin disela isakan pelannya.

Dokter Han tersenyum tipis menatap Jimin sayu
"Pasien atas nama Kim Jungkook berhasil selamat, dia tidak menderita luka yang serius, hanya cidera di kepala dan itu akan segera membaik dalam beberapa hari"

[✔] UNTOUCHABLE || Brothership Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang