17. Untitled

5.6K 566 53
                                    

Berulang kali Jimin menelepon Seokjin sembari tangannya fokus menyetir. Kim Seokjin tidak ada dirumah kala itu, dan Jimin dengan perasaan kalutnya langsung bergegas menyusul dokter muda itu ke rumah sakit.
Dadanya bergemuruh takut, ia lajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata, Jimim seakan tak peduli dengan nyawanya sendiri, yang ia pikirkan hanyalah Jungkook yang harus selamat.

.

Park Jimin berlari menyusuri koridor rumah sakit guna mencari Seokjin, beruntungnya ia bertemu pria itu tepat sebelum Seokjin masuk kedalam ruangannya.

"Jin hyung!" teriaknya memanggil, Seokjin sontak menghentikan langkahnya
"Ikut aku ke apartemen!" ditariknya Seokjin begitu saja tanpa sempat mengeluarkan sepatah kata. Persetan dengan Seokjin yang mungkin akan menceramahinya saat di mobil nanti, Jimin tak peduli.

.

.

Brak!

Seokjin langsung masuk kedalam kamar Taehyung dengan Jimin yang mengekor di sampingnya.

Dilihatnya Taehyung yang duduk bersimpuh menggenggam tangan adiknya serta Minkyu yang memijat pelan kaki Jungkook. Jungkook sendiri tampak masih menutup matanya seolah enggan terbuka.

"Tae.." panggil Seokjin lirih.

Taehyung menoleh pelan kearah Seokjin.
"Tak apa, hyung, Jungkook sudah lebih tenang" jawab Taehyung dengan suara seraknya.
Sungguh dirinya begitu kalut ketika adiknya mengejang selama hampir satu setengah menit dan selama itu pula Taehyung menangis karena tak tahu harus berbuat apa.

"Duduklah dulu, aku akan memeriksa adikmu" perlahan Seokjin membantu Taehyung untuk bangkit dan duduk di sofa yang tak jauh dari ranjang tempat Jungkook berbaring.

Seokjin paham apa yang harus ia lakukan setelah mendengar keseluruhan penjelasan Jimin saat di mobil tadi.
Dari hal yang umum hingga bagian yang detail Seokjin periksa semua tanpa ada yang terlewat untuk memastikan bahwa Jungkook baik baik saja. Ia sedikit menaikkan ritme infus yang terpasang di tangan Jungkook usai menyuntikkan obat di flabottle infusnya.

"Reaksi seperti ini sudah biasa terjadi jika tubuh menerima zat asing, terlebih zat bio-kimia yang kau berikan padanya, Tae. Tubuh Jungkook belum terbiasa dengan cairan itu, tapi jangan khawatir karena ia tak akan kenapa-napa"

"Eum.., Jin hyung" panggil Minkyu pelan. Seokjin spontan memandang Minkyu yang terlihat ragu berbicara.

"Ada apa Minkyu-ya?"

"Apa tidak apa-apa jika cairan seperti itu masuk kedalam tubuh? Eum.., Aku hanya ingin memastikan setelah melihat reaksi Jungkook hyung tadi, aku hanya takut ada yang salah pada tubuhnya"

Seokjin tersenyum lembut sembari tangannya terulur mengelus surai hitam Minkyu.
"Tidak ada yang salah Minkyu-ya. Zat yang masuk kedalam tubuh Jungkook tidak akan memengaruhi organ tubuhnya. Reaksi Jungkook tadi mungkin memang mengkhawatirkan, tapi sebenarnya keadaan Jungkook sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya"

Minkyu mendongak menatap Seokjin polos
"Apa artinya Jungkook hyung akan segera sadar?"

Seokjin mengangguk mantap
"Tentu saja, ajak terus ia bicara agar tidak tenang untuk tidur lebih lama" ucapnya diakhiri kekehan garing sembari mengacak pelan surai Minkyu.

.

Ting!

Tong!

Ting!

Tong!

Tiba tiba terdengar suara bel apartemen Taehyung yang ditekan, dengan segera Taehyung mengecek siapa yang datang.

[✔] UNTOUCHABLE || Brothership Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang