5

2K 361 21
                                    

B A R I S T A  •  K O O  J U N G M O©weedskuy2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

B A R I S T A  •  K O O  J U N G M O
©weedskuy2019


















"Yunseong ih jangan lari!! Balikin kuncir rambut gue!" Teriak Yara.






"Gak! Udah di urai aja gak boleh di kuncir-kuncir! Banyak mata jelalatan ngeliatin leher lo!" Jelas Yunseong sambil membuang ikat rambut milik Yara.






Memang Yara terbiasa dengan rambut yang di ikat tapi Yunseong dengan tiba-tiba dari arah belakang menarik ikat rambut sehingga rambut Yara sedikit berantakan.






"Ih nyebelin banget sih! Balikin gak?!" Omel Yara sembari melepaskan salah satu sepatu nya.






Sedangkan Yunseong melihat Yara akan menjalan kan aksi nya, Yunseong memilih untuk lari dan tidak memperdulikan Yara yang teriak dari arah belakang nya.








Akhirnya Yara mengejar Yunseong, saat di depan gerbang Yara melihat Yunseong sedang mengobrol bersama seseorang, Yara sedikit ingin tahu tetapi wajah seseorang tersebut tidak terlihat dari arah nya berdiri.







Sehingga Yara menghampiri Yunseong, saat tepat di berada di samping Yunseong, Yara sangat terkejut dengan apa yang di hadapan nya, Jungmo sedang melambai kan tangan nya ke arah Yara.





"Hai Yara! Kamu udah pulang kan?" Sapa Jungmo dengan senyuman.






Yara sedikit mulai merasakan debaran lagi sampai-sampai Yunseong hanya melihat Yara sambil senyum bermaksud.





"Yaudah ya kak, Yunseong mau pulang dulu, nanti jangan lupa balikin ke asalnya" Pamit Yunseong lalu menarik sepeda dari parkir khusus yang tepat di belakang nya.










"Kakak mau ajak kamu jalan boleh? Kakak lagi di kasih libur kerja nih" Ucap Jungmo.





"A-ah bo-boleh lah kak! Siapa yang larang hehe" Jawab Yara seraya mengangguk.






"Sebentar, kamu balik badan dulu deh" Ucap Jungmo.







Yara hanya menuruti saja perintah Jungmo untuk membalikkan badan setelah nya Yara merasakan sentuhan pada leher nya karena Jungmo sedang membantu mengikat rambut Yara.







"Udah, ayuk naik" Ajak Jungmo ke Yara sembari menaiki motornya.




Akhirnya Yara menyusul naik ke motor sport berwarna hitam nya Jungmo dengan detak jantung yang sangat tidak beraturan.







"Kita berangkat ya? Pegangan dulu sini" Kata Jungmo sembari mengambil kedua tangan Yara untuk di lingkar kan pada pinggang nya, sehingga Yara memeluk Jungmo dari arah belakang.






Selama di perjalanan mereka sama-sama tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun, hanya desiran angin yang menerpa wajah Yara dan juga detakan jantung Yara yang belum terbiasa karena Jungmo sesekali mengusap lengan Yara yang melingkar di pinggang nya.





"Sampe, yuk turun" Ujar Jungmo seraya mengusap lengan Yara sembari menengok ke arah Yara. Sedangkan Yara hanya mengangguk kaku dengan perlahan melepaskan lengan nya dari pinggang Jungmo.






Yara pun melihat ke arah sekitar nya di mana Jungmo mengajak Yara, taman. Nyaman, sejuk, dan juga tidak terlalu ramai, itu yang ada di pikiran Yara. Tidak lupa dengan beberapa stand makanan yang tersedia di sana.






"Kakak ajak kamu kesini biar ngilangin jemuh kamu pas tadi di sekolah, apalagi tadi kakak denger dari Yunseong kamu habis ujian harian? Semoga ini bisa buat kamu rileks ya apalagi sama kakak" Jelas Jungmo.






Yara hanya memberikan cengiran khas nya, lalu menyender di motor nya Jungmo sembari  melihat pemandangan di depan sana.






"Sebentar kakak beli es krim dulu" Bisik Jungmo ke arah Yara dengan di sambut anggukkan antusias dari Yara.






Setelah Jungmo pergi dari hadapan Yara, Yara melihat dari arah punggung Jungmo yang sangat nyaman untuk di peluk seperti tadi, memikirkan nya pun sudah membuat pipi Yara merah merona. Setelah menunggu beberapa menit, Jungmo datang dengan dua es krim di tangan nya.






"Ini di makan ya?" Jungmo menyerahkan satu es krim pada Yara.






"Kak? Kakak kenapa mau deketin aku? Siapa tau kan aku jahat gitu" Gumam Yara yang terdengar oleh Jungmo.






"Ya kalau suka emang harus ada alasannya ya? Kalau ada alasannya nanti perasaan kakak ke kamu cepet luntur, intinya kakak sayang kamu aja" Jelas Jungmo dengan mengelus pipi Yara.






Yara rasa nya ingin berteriak! Bukan nya es krim yang meleleh melainkan Yara yang sudah tidak bisa mengkondisikan detakan jantung yang berpacu kencang setelah mendengar penjelasan dari Jungmo.

Barista - Koo Jungmo [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang