Prolog

17 5 1
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya..."

Gadis itu menundukkan kepalanya saat laki-laki itu mulai mengucap ijab kabul. Air matanya menggenang, namun ia berusaha menahannya agar tidak jatuh membasahi pipinya.

"...dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai."

Gadis itu tersenyum haru mendengar kalimat tersebut terucap dengan lancar dalam satu tarikan nafas yang diucapkan oleh laki-laki yang ia cintai.

Air mata gadis itu akhirnya menetes perlahan saat para saksi mengucapkan sah atas pernikahan ini. Ia mengangkat kepalanya, senyumnya melebar saat matanya bertemu dengan mata laki-laki tersebut.



My first story...!!!
Selamat membaca...

Jangan lupa like, comment and share.

(Maaf jika ada kesalahan dalam tulisan ataupun tanda baca)

Catatan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang