Ch. 17

205 8 1
                                    

Entah itu perasaan Jisoo saja atau kekasihnya, Kim Taehyung memang mulai berubah. Menjauh bahkan tidak pernah menemuinya lagi. Jisoo bingung sekaligus terluka. Merasa ada yang hilang dengan perubahan sikap Taehyung. Berkali-kali dia mencoba menanyai Taehyung tentang hal ini dan jawabannya selalu sama. "Aku sedang malas bicara."

Rasanya sesak, Jisoo tidak tahu kesalahannya apa. Bertanya pun tidak ada gunanya karena Taehyung tidak akan bicara. "Eonni..."

Suara Jennie,

Jisoo mendongak, tersenyum lesu dan memperhatikan Jennie yang berjalan mendekati kursinya. "Bisa kita bicara ?"

Walau mood-nya sedang buruk, jisoo tidak ingin melampiaskannya pada Jennie. Gadis ini sudah dia anggap adik sendiri. Mungkin Jennie tidak tahu tentang hal ini, gadis itu terlalu cuek dan dingin terhadap orang lain.
"Kajja, kita bicara."

Jisoo menatap punggung Jennie dari belakang, sedikit ragu untuk sekedar bertanya. "Jennie-ah.."

"Hm ?"

"Taehyung- kau tahu kenapa dia tidak masuk ?"

Jennie berbalik, tersenyum tipis dengan wajah lugu. "Aku dan Taehyung Oppa tidak sedekat itu eonni. Kenapa tidak telpon saja ?"

"Dia tidak menjawab."

Jennie mengusap bahu Jisoo, "Mungkin dia ada urusan eonni."

Taman belakang,

Jennie bilang lebih nyaman bicara disana, Jisoo hanya mengiyakan tanpa menolak. Sedikit resah begitu raut wajah Jennie berubah drastis menjadi dingin. "Jennie-ah-"

"Jisoo-eonni, haruskah aku mengatakan padamu kalau sebenarnya Taehyung selalu bermain dibelakangmu-" Mata Jisoo membulat sempurna, menggeleng tak percaya akan perkataan Jennie yang menurutnya gila.

"Apa maksudmu Jennie-ah ?"

"Dengarkan dulu eonni, haruskah aku juga bilang kalau kau selama ini kau sudah menjadi orang ke-3 diantara Taehyung dan kekasihnya ?"

Kekasih ?

"Kim Jennie!"

"Eonni.." Jennie berjalan mendekat dengan perlahan. Menarik dagu Jisoo kasar, menyeringai puas saat melihat sorot ketakutan dimata hitam itu. "Kau tahu Jeon Jungkook ? Haruskah aku memberitahu mu kalau dia kekasih dari Kim Taehyung hm ?"

Deg

"A-apa-"

"Aku tidak bercanda Kim Jisoo!" desisnya dingin, semakin mengeratkan cengkeramannya dengan mata berkilat. "Jeon Jungkook, adik tersayang ku. Kau merusak hubungannya dengan Kim Taehyung! Kau- gadis naif yang bodoh. Haruskah aku mengatakan bahwa selama ini kau hanya jadi pelampiasan Kim Taehyung eh ?" Mata hitam Jisoo mulai basah oleh air mata. Terlalu terkejut dengan semua perkataan Jennie yang menusuk hatinya. Terlebih saat melihat perubahan sikap sahabatnya sendiri.

Jisoo menggigit bibirnya menahan isak tangis. "A-apa dia berubah k-karena Jungkook ?"

"Ya."

"D-dan kau bilang, J-jungkook adikmu ?"

"Ya, dia adik tiriku. Tapi aku sudah menganggap bocah manja itu sebagai adik kandungku sendiri. Akan aku berikan apapun yang dia inginkan walaupun itu harus menyakiti sahabatku sendiri!"

Hancur sudah,

Hatinya tidak sanggup menerima semua kebohongan nyata yang selama ini dia jalani. Kim Taehyung yang dia kira mencintainya, kenapa sekarang menjadi seseorang yang paling menyaktinya ?

Sahabatnya yang sudah dia anggap adik, menjadi seseorang yang menohok perasaan rapuhnya. Seseorang yang begitu dia percayai, menusuknya dengan kejam tanpa rasa belas kasihan.

Incident [ Taekook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang