Ch.8

99 7 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Katakan Jungkook gila, mencium Taehyung di depan umum. Membiarkan semua orang melihat tingkahnya. Bahkan Taehyung hanya diam tapi Jungkook bisa melihat sorot terkejut di mata Hazel itu.

"H-hyung." Jihoon bergumam samar, masih tidak menyangka dengan apa yang dia lihat.

"Tae sebenarnya apa hubunganmu dengannya ?! Dia menciummu tapi kenapa kau hanya diam ?!" Jimin tidak tahan lagi untuk bertanya, Baiklah. Dia pernah berpikir hubungan Taehyung lebih dari sekedar teman. Tapi maksud kalimat itu sebagai saudara. Bukan— ah sudahlah.

"Tae!"

"Hyung, kau boleh membenciku seperti awal. Tak masalah, tapi aku yakin aku akan mendapatkan milikku kembali cepat atau lambat. Biarkan semua orang tahu, aku tidak keberatan mereka menghakimi hubungan ini. Karena aku hanya akan mengatakan satu hal. Aku mencintaimu, sekalipun aku mencoba membencimu hatiku tetap berkata aku mencintaimu—" Jungkook mengatakan itu dalam satu tarikan nafas. Terdengar jelas dan lantang seolah ingin memberitahu dunia akan perasaannya.

"Dia pernah bilang padaku, jangan bohongi perasaanmu hanya karena ego. Rasa egois dan harga diriku yang membuatku kehilanganmu dulu, tapi sekarang aku akan membuang itu semua. Hanya untukmu aku tidak akan takut merendahkan diriku sendiri, karena aku mencintaimu."

Katakan Taehyung juga gila, dia tertawa setelah mendengar semua perkataan Jungkook. Memeluk pinggang itu dengan posesif, berbisik dengan nada rendah lalu berkata. "Lakukan sayang, tunjukkan semuanya pada dunia. Kau mencintaiku. Jujur aku memang membencimu tapi aku juga mencintaimu. Buat kebencianku hilang, lalu aku akan kembali kepadamu."

Chup~

Mengecup bibir Jungkook sekilas, lalu terkekeh geli dengan binar kepuasan. "Aku pergi. Dan jangan terlalu posesif pada setiap orang yang aku temui Bunny."








_______________







Jimin tidak berhenti mengekori Taehyung sejak kejadian di sekolah. Bahkan dia tidak peduli tentang pemikirannya untuk langsung tidur di rumah. Karena yang lebih penting sekarang adalah meminta penjelasan mengenai Jeon Jungkook sejelas-jelasnya.

Hatinya terus berteriak ingin tahu sejak tadi bung, dan Taehyung dengan sangat bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Bajingan sialan ini!

"Yak! Aku ini temanmu kan ?! Ayo ceritakan padaku tentang bocah Jeon itu!"

"Aku sedang bekerja, pergilah!"

Oke, Taehyung sebenarnya memang sedang bekerja di Caffe milik Kim Seokjin, bos cerewet yang Taehyung katakan saat itu.

"Tae— ayolah aku sungguh penasaran." Pinta Jimin memelas, menghalangi Taehyung yang akan membuat Kopi pelanggan.

"Minggir Park! Kau membuatku kesal!"

"Tae—"

"BOS LIHAT ADA PENGGANGGU DISINI! KAU AKAN RUGI JIKA MEMBIARKANNYA TERUS!"


Damn It! Kim


"YAK! BOCAH JANGAN GANGGU DIA BEKERJA BODOH! DUDUK DI POJOK SANA SEKARANG!" Suara nyaring Seokjin menggelegar dari arah dapur, membuat beberapa pelanggan menoleh penasaran.

"Kau ini!" Taehyung tersenyum puas, mendorong Jimin agar duduk di pojok sana. "Jadilah anak baik Park!"

Incident [ Taekook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang