6

721 47 6
                                    

Siang hari di rumah jin mereka hanya ber diam diri saja di kursi dan saling memeluk
"Aku sangat bosan"ujar jin
"Kau mau kita jalan-jalan"ujar namjoon
"Tentu saja mau tapi jangan gandeng tangan ku di luar rumah mengerti"ujar jin
"Wae kau kan miliki"ujar namjoon
"Joon belum banyak pasangan gay di seoul apa lagi daerah sini pokonya jangan gandeng jika kau menggandengku aku akan memotong dan mengiris penis besar mu itu" ujar jin
"Arraseo aku tidak akan menggandeng mu"ujar namjoon
Mereka pun pergi.

Mereka sampai di sebuah taman tak jauh dari rumah jin, merek duduk di bangku
"Belikan aku permen kapas itu"ujar jin
Tanpa menjawab namjoon pergi ke pedang permen kapas.

"Eomma appa ku harap kalian merestui kami"ujar jin
Ia sangat takut jika eomma dan appa nya akan marah saat mengetahui hubungan nya dengan namjoon meski orangtua jin itu fujoshi.

Namjoon memberikan permen kapas nya
"Gumawo"ujar jin
"Apa pun untuk mu"ujar namjoon
Jin pun memakan nya
"Apa kau mau"ujar jin
"Mau tapi suapi"ujar namjoon
"Kalau begitu tidak usah"ujar jin
Ia membelakangi namjoon dan menghabiskan permen kapas nya.

"Ayo pulang"ujar namjoon
"Kita baru saja sampai ada apa dengan mu kalau mau pulang, pulang saja sendiri" ujar jin
"Jin lihat lah matahari nya sangat terik kau bisa demam nanti sekarang pulang"ujar namjoon
"Tidak mau kenapa aku harus menuruti mu"ujar jin

"Karna kau calon istri ku"ujar namjoon
"Memang kapan kau melamar ku"ujar jin
"Ah kau mau di lamar rupa nya aku akan segera melamar mu jadi turuti aku"ujar namjoon
Mau tidak mau jin pun menurut dan mereka pun pulang meski jin masih ingin di taman.

Di dalam rumah jin hanya cemberut ia tidak mau bicara dengan namjoon
"Kau marah"ujar namjoon
Jin tidak bicara namjoon mencium bibir jin namun jin mendorong tubuh nya dengan kuat hingga ia terjatuh ke lantai.

"Kau benar-benar marah rupayanya jin aku tidak mau sakit itu saja"ujar namjoon
"Aku tahu tapi bukan karna itu aku hanya tidak mau kau cium terus"ujar jin
"Jin ayo tinggal ber sama di rumah ku"ujar namjoon

"Untuk apa aku tinggal di rumah mu sementara aku memiliki rumah" ujar jin
"Agar ter biasa saat kita menikah nanti"ujar namjoon
"Memang kapan aku bilang aku mau menikah dengan mu"ujar jin
"Jika kau tidak mau pun aku akan tetap menikahi mu"ujar namjoon

"Kenapa kau sangat ingin menikah dengan ku"ujar jin
"Karna aku mencintai mu apa lagi aku tidak mau menikah dengan orang lain lebih aku melajang seumur hidup ku, kau hanya bisa menikah dengan ku"ujar namjoon
"Jika kau menikah dengan orang lain apa yang akan kau lakukan" ujar jin
"Aku akan menggagalkan pernikahan mu apa pun cara nya kau hanya milik ku" ujar namjoon

Dalam hati jin bahagia karna namjoon tulus mencintai nya tapi ia gengsi untuk bilang seneng ia bahkan tidak tersenyum
"Kau mau kan tinggal di rumah ku"ujar namjoon
"Bilang appa eomma dulu"ujar jin
Namjoon memeluk tubuh jin meski jin menolaknya
"Diamlah biarkan aku memeluk mu"ujar namjoon
"Bagai mana jika orangtua mu tidak merstui kita"ujar jin
"Mereka pasti merestui karna dulu eomma pernah bilang ia mau memiliki menantu seperti mu"ujar namjoon

"Jin aku lapar kau buatkan makanan" ujar namjoon
"Buat saja sendiri"ujar jin
"Arraseo ber arti aku akan menghancurkan dapur mu"ujar namjoon
Ia segera pergi ke dapur, jin segera menyusul ia tidak mau ke jadian serupa ter ulang kembali
"Duduklah biar aku yang memasak"ujar jin
"Kau memang istri idaman" ujar namjoon
Ia pun duduk dan jin langsung masak

Jin selesai memasak ia pun menyajikan nya
"Setelah makan kau yang harus cuci piring"ujar jin
Ia pun pergi,namjoon mulai makan.

Di dalam kamar jin tengah ber baring namun ia terus memikirkan soal hubungan nya sekarang
"Apakah namjoon pilihan ter baik yang kau berikan Tuhan" ujar jin
Jin mulai memejamkan matanya ia ingin melupakan sejenak ada yang di pikiran nya.



Semoga kalian suka jangan lupa vote dan follow ya

Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang