20

499 24 0
                                    

Bulan ini kandungan jin memasuki bulan ke 7 dan satu bulan lagi jin akan di oprasi sekarang ia tengah ber malas-malasan di paha suami nya
"Joon elus perut ku"ujar jin
Namjoon mengelus perut jin yang besar
"Satu bulan lagi kita akan melihat aegya dan ke hidupan kita akan sempurna keluarga kita akan lengkap nantinya aku namja yang paling beruntung dan bahagia memiliki mu dan aegya" ujar namjoon
"Eomma mau ke mana" ujar jin
"Belanja wae" ujar eunha
"Beli daging premium nee" ujar jin
"Nee eomma pergi" ujar eunha

"Joon aku senang karna eomma ada di sini aku jadi terbantu tapi aku merasa tidak enak juga" ujar jin
"Kenapa kau merasa tidak enak eomma biasa saja" ujar namjoon
Jin bangun dari paha namjoon ia menatap manik sang suami
"Tidak enak saja Joon eomma jadi harus memasak dan membersihkan rumah apa guna nya aku di sini jika tidak melakukan apa pun" ujar jin

"Kau kan sedang hamil jin eomma kan melarang mu bekerja sudah jangan merasa seperti itu lagi nee" ujar namjoon
Jin mengangguk ia menyalakan tv namun ia terus memindahkan saluran nya
"Kenapa tidak ada yang bagus" ujar jin
"Kajja ke taman dari pada menonton tv" ujar namjoon

"Joon lihat perut ku sudah sangat besar mereka akan membicara kan ku" ujar jin
"kenapa harus mendengarkan mereka jangan dengar kan mereka anggap saja mereka bukan bicara tentang mu kajja jin" ujar namjoon
"Nee kajja" ujar jin
Mereka pergi ber gandengan tangan dan ber jalan kaki karna taman nya tidak terlalu jauh.

Jin dan namjoon duduk di bangku namjoon merangkul pinggang sang istri begitu pun sebaliknya dan banyak mata yang menatap aneh dan jijik ke arah mereka terutama jin karna perut yang besar
"Joon tatap aku" ujar jin
Namjoon menatap kedua manik indah sang istri
"Joon apa kau sudah siap menjadi dady dari 2 putra dan apa kau siap menua bersama ku bahkan mati ber sama" ujar jin

"Aku siap jin" ujar namjoon
"Joon jangan membentak ku nee meski sekarang kau belum pernah membentak ku se marah apa pun kau aku takut jika kau membentak ku janji Joon" ujar jin
"Aku tidak akan membentak mu jin janji" ujar namjoon

Jin mengecup pipi sang suami namun namjoon menunjuk bibir ia segera mengecup nya tapi namjoon melumat bibir manis sang istri tak lama namjoon melapas tautan mereka jin tersenyum namjoon mengelus surai nya
"Kau sangat manis terus tersenyum nee" ujar namjoon

"Jika aku terus tersenyum pipi ku akan sakit aku tidak mau terus tersenyum aku hanya akan tersenyum sesekali" ujar jin
Namjoon mengangguk
"Joon mungkin eomma sudah pulang kita juga pulang aku lapar" ujar jin
"Nee kajja tuan putri" ujar namjoon
Mereka ber jalan kembali hingga sampai ke rumah.

"Kalian dari mana"ujar eunha
"Dari taman eomma" ujar namjoon
Jin mendekat ke arah eunha ia memeluk tubuh nya
"gumawo eomma karna sudah membantu ku memasak dan membersihkan rumah mianahe aku jarang membantu eomma" ujar jin
"Tidak apa jin kau tengah hamil jadi jangan terlalu lelah apa kau mau makan" ujar eunha
"nee eomma aku lapar aku akan membantu eomma" ujar jin
"Tidak usah duduk lah" ujar eunha
Jin pun duduk ia memperhatikan eunha memasak

"Appa pulang" ujar yugyeom
"Selamat datang appa"ujar jin
yugyeom duduk di sebelah menantu nya
"Di mana suami mu" ujar yugyeom
"Sepertinya mandi, mau ku buatkan teh" ujar jin
"Tidak usah jin apa aegya baik-baik saja" ujar yugyeom
Jin mengangguk, yugyeom mengelus perut besar jin
"Cucu haraboji kalian jangan bertengkar nee cepat lah lahir haraboji ingin melihat menggendong kalian" ujar yugyeom
"bulan depan appa mereka akan lahir" ujar jin

Eunha selesai memasak mereka menunggu namjoon keluar kamar tak lama ia keluar dan duduk di sebelah jin mereka pun makan.

Selesai makan jin dan namjoon masuk ke dalam kamar lalu ber baring
"Joon aku akan tidur lebih dulu nee" ujar jin
"Nee tidurlah" ujar namjoon
Jin memeluk sang suami ia memejamkan matanya.














Jangan bosen baca ya jangan lupa vote dan follow akun terimakasih

Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang