Hari Kedua di Malang

286 26 0
                                    

"SAHOORRR, SAHOR *DUK DUK DUK* SAHOORRR, SAHOR," tiba-tiba, ada suara teriakan yang mungkin kita kenal yang berada di luar kamar hotel. Suara yang sungguh keras itu membuat member EkSO dan eNCiTi yang sedang mengarungi bahtera rumah tangga, eh mengarungi bahtera mimpi mereka terpaksa meninggalkan dunia mimpi mereka yang (mungkin) jelek itu.

Dengan segera, mereka melesat ke kamar mandi secara satu per satu walau nyawa mereka belom sepenuhnya penuh banget itu.

Sambil menunggu mereka selesai mandi, mari kita liat aktivitas sebelumnya.

Flashback on

Di suatu pagi yang gelap, hiduplah seorang lelaki tampan yang terbangun dari tidur panjangnya. Kemudian, dia melihat temannya yang masih tertidur pulas dan melihat HPnya. Dia membangunkan rekan sekamarnya dengan nggak nyelo, "Woi, bangun!". Namun, temannya itu belum bisa bangun juga. Kemudian, ia berkata lagi, "woi, bangun anjer. Udah pagi."

Tidak ada respon juga. Dengan semangat pantang menyerah, ia mencoba lagi, "WOI, BANGUN ANJENG! Kebo bener lu."

Ternyata, usahanya membuahkan hasil. Temannya itu sudah terbangun setelah nyawanya terkumpul karena suara itu, "jam berapa nih, bang?" dan ia bertanya kepada orang yang membangunkannya.

"Udah jam setengah satu," jawabnya santai. Orang yang dibangunkan tadi langsung membuka matanya secara lebar, beranjak dari kasurnya, mengambil handuknya, dan melesat ke kamar mandi setelah izin kepada teman sekamarnya.

Setelah keduanya mandi dan memakai pakaian dan mempersiapkan perlengkapan mendaki, mereka melihat ke arah luar dan hanya mendapati dua orang saja yang berkeliaran di sana.

Salah satu dari orang di kamar itu bertanya kepada tetangganya, "temen di kamar lo udah pada bangun?". Orang yang ditanyai hanya menggelengkan kepala dan melemparkan sebuah alat masak yang bernama panci.

Orang yang dilempari panci itu hanya menatap dia bingung dan langsung bergegas menjalankan misinya setelah diberitahu bahwa alat itu digunakan untuk membangunkan manusia lainnya yang sedang terlelap dalam mimpinya.

"John, lu yang getok pancinya, gue yang teriak. Kita bangunin mereka barengan. Oke?" katanya kepada orang yang dipanggil John itu. Si John hanya menganggukkan kepalanya dan menjalankan misinya.

"SAHOORRR, SAHOR *DUK DUK DUK* SAHOORRR, SAHOR,"

Bisa kita simpulkan, yang membangunkan member adalah Chen dan rekan kamarnya, Johnny dengan ide dari Chen dan panci dari bang D.O yang sudah bangun bersamaan dengan Chen dan Johnny. Jadi, yang bangun terlebih dahulu adalah bang Suho, D.O, Chen, dan Johnny.

Flashback off

Sekarang ini, mereka sedang berada di mobil setelah mereka makan pagi. Ya iyalah, mereka pan butuh tenaga, dikira mereka kaktus apa nggak makan what what.

Waah, lawak nih author - readers

Sesampainya di sana, mereka berdoa setelah diberi pengarahan dan larangan yang perlu dilakukan agar selamat sampai tujuan. Nah, di sini, mereka dibagi lagi perkelompok kek waktu mereka liburan (lebih tepatnya tour kali ya) di Bali. Inget kan? Nggak inget? Baca lagi ya chapter yang lalu-lalu.

Masih muda kok pikun? *auto dikeroyok readers*

Nggak ada perbacotan yang mereka lontarkan ketika perjalanan mereka ke Rahmatullah *plak!*, maksudnya ke puncak Bromo karena mereka sedang menikmati indahnya pemandangan dan matahari terbit walau langitnya masih gelap seperti hati author yang gelap karena dirinya.

Nggak usah curhat deh, thor! Nggak lyke aqoeh - Umi, naks LenLeg

Heh, cengcorang! Balik lo! - Dafa, naks LenLeg

EXO NCT GarCeh Comedy (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang