Devil

89 21 0
                                    

Setelah seminggu lebih Somi, Nancy, Eunbin dan Heejin menginap di rumah siyeon akhirnya mereka pulang karena keluarga siyeon sudah akan pulang.

"Eh besok mulai masuk sekolah kan?" Tanya nancy.

"iya, pembagian kelas kan? kira - kira aku sekelas sama siapa ya"

"Enggak tau nay, yang pasti kata ibuku kita gak akan sekelas lagi" ucap heejin.

"yaaah kepisah dong kita?" ucap eunbin.

"Yaudah deh, berharap aja kita sekelas lagi" ucap somi.

Yang lain hanya mengangguk lemah.

"Yaudah nay kita pulang dulu ya, assalamualaikum" ucap teman - teman naya.

"Waalaikumsalam"

Skip malam.

Keluarga siyeon sudah sampai sejak siang tadi.

"Naya sama putra besok mulai masuk sekolah lagi ya?" tanya ayah.

"Iya yah, berarti mulai besok putra selalu berangkat bareng kak naya dong yah?" tanya putra.

Oh iya, putra sudah aku daftarkan sekolah di sekolahku waktu itu. Di suruh ayahku pastinya.

"Iya dong, memangnya kamu mau berangkat sama siapa lagi? pacarmu?" tanya ibuku.

"Enggak lah bun, Putra mana ada pacar" ucap putra sambil mencebikkan bibirnya.

"Yaudah nanti pagi dan seterusnya berangkat bareng kakakmu ya" ucap ayah.

"iya yah iya" ucap putra.

selesai makan aku pergi ke kamar untuk membereskan semua alat sekolah ku. lalu aku segera tidur agar tidak terlambat sekolah.

Skip pagi.

"Kita berangkat dulu ya, assalamualaikum" ucap ku dan putra kepada ayah dan ibuku.

Lalu putra pun menjalankan motornya.

"Dek, kamu tau kan sekolah kakak?" tanyaku ke putra.

"Tau kok kak, kan putra sudah pernah menjemput kakak kesekolah" ucap putra

Aku hanya mengangguk mengerti.

Lalu sesampainya di sekolah, aku berjalan bersama putra dan banyak yang melihat sinis bahkan membicarakan aku.

"Ih siyeon mah, kemarin aja rebut jeno sekarang sama yang baru aja. dasar kamu teh murahan" ucap salah satu murid cewek yang enggak siyeon kenal.

Lalu jisung langsung berhenti di depan cewek tadi,

"Aku adiknya kak siyeon bukan pacarnya, jangan ngomong macam - macam tentang kakakku ya" ucap putra.

"Sudah dek biarkan saja, ayo ke Mading sekolah. Kamu harus tau kelasmu" ucap ku sambil melerai menjauh putra.

Lalu aku dan putra pergi ke Mading.

Lalu aku melihat kertas pertama yaitu kelas 12-1 IPA, sudah tertera namaku di urutan ke 21. Lalu aku lihat urutan dari atas, ada nama Aksa di kelasku. Kenapa aku harus sekelas dengannya?

[1]Story About Us ; JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang