Jogging

134 20 0
                                    

Pagi ini aku kebangun karena alarm handphone ku yang bunyi. Aku langsung cuci muka dan turun ke bawah.

"Pagi Bun, yah" ucapku kepada ayah dan ibu.

"Pagi juga nak, cie yang semalam di gendong cowok cie" ucap ibuku.

"Loh? Siapa mah? Yang di Instagram itu?" Tanya ayahku.

"Iyaa loh pah, ganteng anak nya. Sopan juga" ucap mamahku.

"Emang Naya kenapa? Kok di gendong? Perasaan semalem Naya ga di gendong siapa2" ucapku.

"Yaa kan kamu ketiduran mana berasa" ucap mamahku.

"Oh aku ketiduran ya, yaampun nyusahin banget aku"

'ASSALAMUALAIKUM SIYEON! NAYA!'

"Loh? tumben ada yang nyamper. ngapain??"

"samperin sana" ucap ayahku.

Aku pun mengangguk dan berjalan keluar rumahku.

Ternyata ada geng anak nakal sama amel, tasya, juwi, Mila sama 2 cewek lagi yang ga aku kenal.

"Waalaikumsalam, ada apa ya? aku ada tugas lagi sama kalian?" ucap ku ke geng anak nakal.

"Enggak yeon, kita mau ajak lo jogging" ucap darrel.

"Jogging? Bentar ya aku izin ayah ku dulu" ucapku lalu berlari ke dalam.

"Ayah, Naya di samper teman buat jogging. Boleh ikut gak yah?"

"Boleh, sana biar sehat. Ajak putra sekalian biar sehat" ucap ayahku.

"Oke yah!" Aku langsung bergegas bangunin putra.

"PUTRAAA! AYOK IKUT KAKAK JOGGING KATA AYAH BIAR SEHAT" ucap ku tepat di telinganya.

"enggak mau ah kak! putra ngantuk"

"di suruh ayah loh! gamau aku bilangin ayah nih biar motor kamu di sita" ucap ku.

"ah, iya deh putra cuci muka dulu sama ganti celana. Sono keluar kak"

"Iya iya, nanti keluar ya!"

dia cuma ngangguk-ngangguk sambil garuk-garuk kepalanya aja.

Aku ke kamar ku buat ganti celana training dan pakai sweater ku dan tak lupa ku ikat rambutku.

Sudah aku langsung ke bawah pakai sepatu dan rangkul putra keluar rumah.

"Wih, siapa nay? ganteng!" ucap juwi sambil cubitin pipi putra.

"Adik nya kak naya, sakit kak" ucap putra yang masih ngantuk. hehe.

"Ini mau jogging ke mana?" tanya Amel.

"dari sini lari sampai taman kota, kuat enggak?" tanya sunu.

"Hah? gila lu mau si pala pentil badan lidi tambah kayak lidi?" ucap Rendra.

"Siapa yang lu maksud?" ucap Alvin yang udah nahan tawanya.

"Ini lah si aden hahaha" ucap Rendra.

"Sialan, ayok ribut lapangan luas noh" ucap aden.

"Uuu pala pentil ngamuk, ganas bung" ucap ian.

"Bully aja terus ciptaan tuhan yang indah ini" ucap aden lalu lari jogging.

"Najis indah katanya" ucap darrel.

"Dah yok jogging" ucap aksa.

Lalu kita semua berlari, benar - benar lari sampai taman kota.

Sekarang udah sampai taman kota, iya di sana ramai tua dan muda olahraga juga.

Tadi di jalan aku sempat terpeleset jadi terkilir sedikit akhirnya aku cuma di gendong sama Aksa sampai taman kota.

"Turun kak! Pacaran terus" ucap putra.

"Eh, aku enggak pacaran ya! Aksa, bisa turunin aku??"

"Oke, tapi kaki lo gapapa?" tanya aksa.

"gapapa, kamu pasti capek. aku kan berat"

"enggak kok, Lo enteng banget malah. Yang berat tuh darrel" ucap aksa sambil melempar batu kecil ke darrel.

"Iya gua berat ngapa? berarti gua sehat. ya gak sya?" ucap darrel sambil rangkul Tasya.

"iyain aja lah" ucap tasya yang mesem - mesem pasrah, haha.

"nanti ke rumah gue dulu ya nay" ucap aksa.

"loh, ngapain?"

"gue mau ambil mobil buat anterin lo sama putra" ucap aksa.

"hahaha! enggak usah. kan bisa pesan grab" ucapku sambil tersenyum.

"gak pokoknya ke rumah gue dulu" paksa Aksa.

"kok maksa sih?" ucapku sambil pout.

"aduh, gausah gitu deh nay. gue gemes sendiri" ucap aksa sambil cubit pipi ku kencang.

"aaa sakit"

"tuh liat kan bun, yah. bukan jogging! ini teh pacaran" ucap putra sambil arahin handphone nya ke arah ku.

"bunda! ayah?! aaa beneran?! maaf yah, siyeon tadi beneran lari kok dari rumah sampai taman kota" ucap ku sambil memelas.

"tipu" ucap putra sambil goyang - goyangin hp nya.

"yak!! aku udah takut duluan sama ayah" ucapku sambil mencubit perut putra.

"aduh kak! lagian pacaran terus putra di cuekin" ucap putra.

"siapa yang pa-" belum siyeon selesai ngomong eh Jeno nyerocos.

"sekarang gue yang di cuekkin" ucap jeno sambil mempout kan bibirnya.

"mending kalian aja yang ngobrol deh, salah terus aku"

mereka berdua langsung ketawa. hih, emang nyebelin.

"Kak Aksa, tau gak? kak naya itu takut banget sama ayah. padahal ayah gak pernah marahin dia walau dia banyak dosa~" ucap putra.

"aku cuma berhati - hati biar enggak di marahi, bukan takut!" ucapku sambil rolling eyes.

"tuh kan, alasan. coba aku video call ayah sekarang trus aku bilang kak naya enggak-"

"eh, iya udah ya! aku takut sama ayah! iya. ayah kan sabar terus makanya enggak pernah marah"

"terus kenapa takut?" tanya aksa.

"enggak takut, ah. gatau deh, terserah kalian. ga penting ayok pulang. aku capek" ucap ku.

"yaudah, yok semuanya gua duluan ya!" ucap aksa.

"iya bro! hati - hati" ucap geng anak nakal.

hiks, kenapa selalu panjank?

-story about us-

[1]Story About Us ; JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang