Kabar Duka

107 19 0
                                    

Geng kasep bangsat sudah jarang mengganggu siyeon. Iya, ingat kan kata sunu? sunu merasa kalau siyeon di kerjain seberat apapun pasti nurut. Dan gak pernah dendam.

Hari ini hari minggu, dimana geng kasep bangsat dan siyeon dkk sedang berkumpul sekedar bermain.

"Ke wahana nih?" tanya Eric.

Dan dapat anggukan dari yang lain.

Lalu mereka bermain di wahana sampai 4 jam. Saat mereka sedang mencari k*fc untuk makan, Jeno pun mendapat telepon dari papahnya.

"Eh, bentar-bentar gua angkat telepon dulu. Bokap gua nih nelpon" ucap jeno.

"Yaudah angkat" ucap baejin.

" Assalamualaikum nak, kamu dimana?, bisa pulang? mama kamu udah enggak bernyawa nak." ucap papahnya jeno di sebrang sambil terisak.

"Apa maksud papah? Jangan bohong pah. Enggak lucu, baru tadi pagi Jeno cium telapak tangan mama kok. Mama masih sehat aja pah" ucap Jeno yang sudah berkaca-kaca.

" Mama kamu tadi siang pergi di antar supir, ternyata supirnya mengantuk dan mobil mama mu hancur tertabrak truk nak. sekarang papa ada di rumah sakit xxx, papa ga kuat liat mama kamu" ucap papahnya jeno dan menangis.

"J-jeno kesana pah" ucap Jeno dan mematikan telfon nya.

"Kenapa Jen?" tanya Felix.

"Gua harus pergi sekarang, duluan ya!" ucap jeno dan berlari.

Jeno pun keluar dari area mall dan menjalankan mobilnya cepat. Iya menyetir mobilnya sambil menangis. Satu hal yang di pikirannya sekarang adalah semoga ini semua tidak nyata.

Saat sudah sampai di rumah sakit, Jeno berlari ke papahnya yang sudah menangis dan lami pun begitu.

Jeno hanya diam melihat mama nya dari kaca, iya, mama nya sedang di bersihkan darah yang mengalir di tubuh dan wajah mama nya.

Pihak rumah sakit ingin menyelamatkan, namun takdir berkata lain. Mama nya Jeno tidak dapat di selamatkan.

Jeno pun menangis sambil memeluk papahnya dan lami.

"Kamu harus kuat ya nak, kita harus doa kan mamah kamu sama-sama" ucap papahnya.

"Pasti pah" ucap Jeno mengangguk dan mengusap kepala adiknya, lami.

"Allah sayang banget sama mama ya pa? makanya mama di panggil duluan" ucap lami.

"Iya sayang, doa kan saja mama mu ya?" ucap papahnya yang menguatkan anaknya.

"Mama kapan di bawa ke rumah pah?" Tanya Jeno.

"Besok pagi dan besok juga di makamkan" ucap papahnya.

Jeno langsung menangis, tak percaya akan kematian mama nya.

Hari pun berganti menjadi Senin, namun saat sudah bel masuk malah ada suara pengumuman.

"Kepada seluruh siswa dan siswi untuk hari ini kalian boleh pulang cepat, karena ada kabar duka dari guru kita, pak Donghae. wassalamu'alaikum"

"pak dong?" ucap haechan.

"bapaknya Jeno dong?!" ucap hyunjin.

"pantesan Jeno kaga masuk, tapi siapa yang meninggal?" tanya baejin.

"kaga tau, skuy lah ngelayat!" ucap eric.

geng kasep bangsat yang dengar kaget bukan main dan langsung pergi ke rumah Jeno, bersama siyeon dkk.

sesampainya disana sudah banyak yang melayat, geng kasep bangsat dan siyeon dkk hanya mengucapkan turut berdukacita kepada pak dong.

sementara setelah semua nya selesai dari pemakaman, siyeon pun mencari Jeno. ternyata Jeno masih menangis di depan nisan mama nya.

"Kenapa sih, ini semua gak adil buat Jeno!"

"Jeno benci tuhan, dia gak adil ma!" ucap Jeno sambil sedikit menghamburkan tanah makam ibu nya.

Siyeon yang mendengar itu langsung menghampiri Jeno.

"Ssst, enggak boleh gitu jeno. Ini semua sudah takdir, percaya deh skenario Allah lebih indah" ucap siyeon.

"Diem, gua gabutuh skenario nya. gua mau nya mama gua tetep hidup! sama keluarga gua yeon! Lo ngerti di posisi gua gak sih" ucap Jeno dan menangis lagi.

"Kamu mau mama mu bahagia di sana?"

Jeno pun mengangguk.

"Kamu doakan saja mama mu, insyaallah mama kamu bahagiaaa banget lihat kamu mendoakannya"

Jeno hanya mengangguk lesu,

"Sekarang pulang ya? Besok kamu sudah harus sekolah kan?"

Jeno pun berdiri dengan tatapan kosong nya, dan berjalan mendahului siyeon.

Besok nya, jeno pun menghindar dari semua orang. Dan hanya menatap kosong semua nya. Geng kasep bangsat pun berusaha membujuknya agar ceria kembali,

"Jen, main kuy? gua traktir dah" ucap Eric.

"Mau paan jen, gua bayarin?" ucap sunu.

"Asal Lo jangan murung kayak gini lagi" ucap haechan.

Jeno hanya menggeleng,

"Lo suka siyeon kan? tuh liat, masa siyeon sama soobin mesra banget." ucap hyunjin.

"Emang semua nya gak adil" ucap Jeno dengan nada dinginnya, Jeno pun langsung keluar kelas pergi ke kantin.

Mereka hanya diam, susah sekali membujuk Jeno. Semenjak kepergian ibunya, Jeno menjadi berubah banget.

Yang lain mungkin maklum, karena Jeno baru saja kehilangan orang yang melahirkannya. Bisa di bilang syok.

–story about us–

yaampun, aku ngetik apa:')

vote saja deh:')

[1]Story About Us ; JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang