Gerald dan Diva sekarang sedang berada di dalam mobil milik Gerald , Diva terlihat sangat bersemangat jika hendak jalan-jalan , berbeda sekali saat sedang belajar."Seneng banget , tadi pas belajar lemes kayak orang ngga ada nyawanya"
"Bosen gue , lo kan tau gue bego banget kalo ngitung makanya gue lemes hehe "
"Dasar , mau kemana nih?"
"Makan aja laper nih"
Mereka pun pergi ke sebuah mall di jakarta dan memasuki salah satu cafe di pusat perbelanjaan tersebut
Setelah selesai makan mereka pun memutuskan untuk pulang.
"Makasihnya double Rald"
"Kenapa double?"
"Makasih udah ngajarin gue dan makasih udah ngajak gue jalan makanya double"
"Lebay"
"Biarin"
"Ehh iya ada salam dari mama"
"Iya salam balik"
"Yaudah gue pulang ya"
"Iya hati-hati"
Keesokan harinya
Di SMA Tunas Bangsa
Di kelas
Hari ini Diva kebetulan datang pagi , dia pun duduk menunggu waktu masuk sambil membaca novel kesukaannya. Fokus Diva pun terganggu saat mendengar teriakan Fanya yang baru datang menghampirinya.
"Divaaaaaa"
"Astagfirullah budek tau Fan , kenapa sih?" tanya Diva
"Tante Nila bilang Gerald jadi guru les privat lo"
"Iya disuruh sama Bu Sovia"
"Wahh enak dong kalo gitu gue juga mau tau Div"
"Ada-ada aja lo"
"Kalo Gerald jadi guru les privat lo berarti acieee"
"Apasih"
"Kalian makin deket dong"
Fanya dan Diva terus saja bicara , sampai-sampai mereka tidak sadar kalo sedari tadi Gerald mendengar semua percakapan mereka.
Kring..Kring
Bel istirahat pun sudah berbunyi Fanya dan Diva pun hendak pergi ke kantin.
"Div mau kemana?" Gerald datang menghampiri Diva dan Fanya
"Kantin lah"
"Ikut gue ke perpus aja"
"Ngga ah laper gue mau makan"
"Makan mulu lo gendut juga kagak , pokoknya ikut gue kalo lo ngga mau gue aduin Bu Sovia nih"
"Iya iya ngancem aja terus"
"Fan gue mau ke perpus sama Gerald lo kantin aja duluan"
"Iya iyaa gue ngerti kok Div" ucap Fanya sambil terkekeh
Gerald dan Diva pun berjalan menuju perpustakaan , di jalan mereka bertemu dengan Putri
"Mau ngapain lo" ucap Gerald sinis
"Maafin gue Rald , gue cuman ngga suka lo deket sama dia" ucap Putri sambil menunjuk ke arah Diva
"Gue ngga peduli , udah minggir" Gerald pergi sambil menarik tangan Gerald.
Putri pun semakin geram , baginya jika dia tidak bisa mendapatkan Gerald , Diva juga tidak boleh mendapatkan Gerald.
"Tunggu pembalasan gue Div" gumam Putri
Sesampainya di perpustakaan Gerald pun sibuk berkeliling perpustakaan untuk mencari buku yang dia dan Diva perlukan.
"Rald" Diva tiba-tiba menghentikan aktivitas Gerald mencari buku
"Kenapa?"
"Kok lo cuek banget gitu sih sama putri , dia itu suka banget sama lo"
"Simple gue ngga suka sama dia" ucap Gerald santai
"Kenapa? Dia cantik kok"
"Cantik di luar belum tentu cantik di dalam"
Diva pun hanya ber-oh-ria setelah mendengar perkataan Gerald.
Satu persatu buku yang Gerald cari sudah dia temukan , Diva pun mulai kesusahan memegang buku yang diberikan Gerald.
"Kalo lo kenapa putus sama Tio?"
Hening tidak ada jawaban , rupanya Diva tidak mendengar pertanyaan yang diajukan Gerald , Gerald yang sudah berjalan mendahului Diva pun berbalik badan dan mendapati Diva yang tertinggal di belakang karena keberatan membawa buku-buku yang diberikan Gerald.
"Pantesan diem aja" gumam Gerald
"Sini" ucap Gerald sambil mengambil beberapa buku dari Diva
"Daritadi kali berat banget tau"
"Banyak banget bukunya pantesan lo pinter"
"Lo juga harus pinter, oh iya ntar belajarnya dirumah gue aja disuruh mama soalnya"
"Oh yaudah"
Kring..Kring
Bel pulang pun sudah berbunyi Diva sedang menunggu Gerald di depan. Tiba-tiba sebuah motor ninja berwarna merah berhenti di hadapannya. Dari motornya saja Diva tahu itu adalah Tio. Diva pun hendak pergi dari sana akan tetapi tangannya sudah terlebih dahulu dicekal Tio
"Lepasin !! Apaan sih" ucap Diva mencoba melepaskan tangannya
"Div lo pulang bareng gue" ucap Tio dengan nada sedikit memaksa
"Ngga gue ngga mau"
"Ngga bisa lo pulang bareng gue pokoknya"
"Apaan sih lepasin!!"
Gerald datang menghampiri Diva dan Tio
"Mau apa lo" ucap Tio menatap Gerald tajam
"Lepasin Diva" ucap Gerald yang balik menatap Tio.
"Udah lo ngga usah ikut campur"
"Lepasin gue bilang" ucap Gerald yang mulai murka melihat Diva yang terlihat akan menangis karena tangannya yang masih dipegang kuat oleh Tio.
"Ngga akan"
Bughhhhh
Sebuah pukulan keras mendarat di bibir kanan Tio.
"Sialan"
Gerald pun berkelahi dengan Tio. Sebelumnya mereka juga sempat bertengkar akan tetapi Gerald tidak melawan sama sekali karena dia tidak mengenal Tio dan apa masalah lelaki itu padanya.
Tio tergeletak setelah beberapa kali menerima pukulan dari Gerald.
Gerald dan Diva pun hendak pergi meninggalkan Tio.Tiba-tiba
"Lo siapanya Diva hah? Kenapa lo peduli banget sama dia" ucap Tio dari kejauhan sambil memegang bibir kanannya yang terluka
Gerald pun mendekatkan dirinya ke arah Tio.
"Siapa gue ngga penting , berhenti ganggu Diva atau lo bakal berurusan sama gue" ucap Gerald lalu pergi meninggalkan Tio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku , Kamu dan Dia yang kamu cinta ( ON GOING )
Teen Fiction-Divanya Sesilia Reputri Level terbodoh saat mencintai adalah ketika aku merasa kalau kamu juga mencintaiku. -Gerald Satya Yowanda Karena aku tidak bisa memilih kepada siapa hati ini akan berlabuh. -Arizka Arta Wijaya Pengorbanan yang dia lakukan me...