Siapa dia? Mengapa dia begitu mudah
dekat denganmu?
-Diva-Seseorang yang datang dari masa lalu
itu bukan kehendakku
-Gerald-Kegiatan belajar di kelas XI MIPA 2 berjalan seperti biasanya. Bu Sovia sedang menjelaskan di depan, semua siswa fokus mendengarkan penjelasan Bu Sovia. Mereka semangat? Bukan!! mereka takut di diberi ceramah oleh Bu Sovia jika tidak memperhatikan.
Setelah menjelaskan rumus dan memberi beberapa contoh soal di papan tulis, seperti biasa Bu Sovia hendak memanggil salah satu siswa untuk maju kedepan dan mengerjakan soal tanpa melihat catatan, semua siswa menunduk, ada yang berdoa agar namanya tidak dipanggil, menutup muka dengan buku agar tidak kelihatan, memejamkan mata serta menutup kedua telinga tak sanggup mendengar nama yang disebut Bu Sovia
Tok tokk
Suara ketukan pintu membuat semua siswa melihat ke arah yang menjadi sumber suara. Bu Sovia keluar untuk melihat siapa yang datang. Beberapa siswa mengucap syukur karena suara itu sudah menyelamatkan hidup mereka walaupun hanya beberapa menit kedepan.
Tak lama kemudian Bu Sovia kembali, dia masuk bersama seseorang gadis yang berjalan dengan sedikit menunduk dibelakangnya
"Anak-anak kalian ada teman baru, silahkan perkenalkan diri kamu" ucap Bu Sovia mempersilahkan gadis itu bicara
Gadis itu mengangkat wajahnya mencoba mengumpulkan keberanian kemudian mulai berbicara
"Perkenalkan nama saya Arizka Arta Wijaya teman-teman bisa panggil saya Rizka saya pindahan dari SMA Ganesha Bandung. Saya harap kalian semua mau berteman baik sama saya" ucapnya sambil tersenyum manis
Namanya Arizka Arta Wijaya, dia adalah satu-satunya pewaris dari keluarga Wijaya, ayahnya adalah seorang pengusaha besar di Indonesia. Cantik, gadis itu berkulit putih, tinggi, rambut hitam panjang bergelombang juga merupakan ketua tim chears dan idola semua laki-laki di sekolahnya dulu. Sempurna begitulah gambaran hidup Rizka, semua yang gadis itu inginkan pasti terpenuhi dalam sekejap dan yang sangat penting kalian ketahui Rizka adalah cinta pertama Gerald.
"Rald liat deh ada anak baru cantik banget" ucap Aska teman sebangku Gerald juga teman baik cowo itu
"Terus?"
"Liat dulu kamprettt" ucap Aska sedikit kesal
Bu Sovia mempersilahkan Rizka untuk duduk, gadis itu menuju meja Dara yang terletak di depan meja Gerald dan Aska.
Gerald mulai mengangkat wajahnya terpaksa karena sedari tadi Aska memaksanya untuk melihat gadis itu.
Deg
"Rizka" batin Gerald
Cukup lama Gerald melihat ke arah Rizka begitu pun gadis itu.
Flasback on
Gerald POV
Aku sedang berjalan menuju kelas Rizka, gadis yang menjadi cinta pertamaku dan hari ini aku memutuskan untuk mengutarakan perasaanku padanya, aku sudah membawa setangkai bunga mawar untuknya berharap agar cintaku ini terbalas nantinya. langkahku terhenti tepat di depan koridor mataku membulat ketika melihat Rizka disana. Akan tetapi gadis itu tidak sendirian dia bersama seorang laki-laki yang ku kenal. Fino, dia ketua osis SMP Ganesha sekaligus cowo paling famous di sekolah. Aku melihat Fino memegang tangan Rizka dan mengutarakan perasaannya di depan semua orang. Aku mengepalkan kedua tanganku, kesal itulah yang ku rasakan sekarang. Bunga mawar ditanganku juga sudah hancur bersama perasaanku ketika melihat Rizka menerima Fino menjadi pacarnya. Mereka begitu terlihat bahagia apalagi Rizka mata gadis itu berbinar melihat perlakuan Fino padanya. Setelah kejadian itu aku memutuskan untuk menyimpan perasaanku ini entah sampai kapan pun itu. setelah lulus aku juga berusaha menjauhi Rizka aku meminta papa memindahkanku ke jakarta dan memutuskan untuk bersekolah di SMA Tunas Bangsa. Aku berharap tidak akan pernah bertemu Rizka lagi, aku mengikhlaskan Rizka bersama Fino karena aku yakin dia akan lebih bahagia jika bersamanya.
Flasback off
"Woiiii udah kali ngeliatnya, tadi sok-sok'an ngga mau lo" ucap Aska cengengesan
"Apaan sih lo biasa aja juga" ucap Gerald setelah sadar dari lamunannya.
Tak lama kemudian beristirahat pun berbunyi, beberapa siswa berhamburan keluar kelas. Diva dan Fanya juga sudah ke kantin Gerald menyuruh mereka pergi duluan dan akan menyusul nanti. Sekarang di kelas hanya ada Gerald dan Rizka. Ada sedikit rasa canggung di dalam diri Gerald ketika melihat Rizka betapa tidak gadis itu adalah cinta pertamanya dan sampai sekarang Rizka tidak tahu perasaannya.
Tak lama kemudian Rizka pun menghampiri Gerald
"Haii Rald jadi lo sekolah disini" ucap Rizka tapi yang diajak bicara diam seribu bahasa
"Rald lo masih inget gue kan?" Tanya Rizka lagi
"Iya Rizka gue inget kok masa gue lupa sama lo" ucap Gerald
Gadis itu tersenyum kemudian duduk disebelah Gerald
"Gue seneng banget bisa ketemu lo lagi Rald jadi keinget zaman SMP"
"Gue juga, lo sama Fino gimana, masih pacaran?" Tanya Gerald tiba-tiba membuat Rizka menatap Gerald dengan tatapan sendu
"Ngga maksud gue lo sama dia..." ucap Gerald lagi akan tetapi langsung dipotong oleh gadis itu
"Udah lama putus" ucap Rizka sambil menghembuskan napas panjang, gadis itu tampak menunduk dan sedih
"Kok putus kenapa? Gue kira lo langsung nikah abis lulus kemarin" kekeh Gerald berusaha menghibur Rizka
"Hahah lo apaan sih ngaco deh." gadis itu memukul pundak Gerald pelan kemudian tertawa renyah
"Dia selingkuhin gue" ucap Rizka sambil menunduk
Gerald menaikkan sebelah alisnya, suasana mulai berubah
"Sama siapa?"
"Tia"
"Tia? Bukannya dia sahabat lo"
"Iya tapi setelah itu gue jadi tahu kalo dia bukan sahabat yang baik buat gue" ucap Rizka tak lama kemudian caranya bening keluar dari mata indahnya
"Udah Riz, cowo kayak gitu ngga pantes lo tangisin" ucap Gerald kemudian memeluk gadis itu berusaha menenangkannya.
Tanpa mereka sadari sedari tadi Diva berdiri di balik pintu. Diva bingung kenapa Gerald begitu dekat dengan Rizka padahal gadis itu baru saja masuk ke sekolah. Hati Diva cukup terluka ketika melihat Gerald memeluk Rizka jelas di hadapannya tapi logikanya berkata bahwa mungkin mereka mempunyai hubungan di masa lalu yang belum sempat mereka selesaikan. Entahlah Diva pasti akan menemukan jawabannya suatu saat nanti.
Tbc
Jangan lupa voment
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku , Kamu dan Dia yang kamu cinta ( ON GOING )
Teen Fiction-Divanya Sesilia Reputri Level terbodoh saat mencintai adalah ketika aku merasa kalau kamu juga mencintaiku. -Gerald Satya Yowanda Karena aku tidak bisa memilih kepada siapa hati ini akan berlabuh. -Arizka Arta Wijaya Pengorbanan yang dia lakukan me...