9

774 28 4
                                    

               Apa aku salah jika berharap
                          Lebih padamu?
                                                             -Diva-

Gerald menghampiri Diva yang masih terdiam

"Heyy !! Div gimana nyanyian gue keren ngga?" Tanya Gerald tapi yang ditanya hanya diam.

"Woiiii lo ngelamunn yaa" Tanya Gerald lagi

"Apaan ngga kok, lagian lo kapan dateng kok tiba-tiba udah disini aja" ucap Diva

"Udah dari tadi kali" ucap Gerald sambil mencubit hidung Diva gemas, gadis itu kemudian meronta

"Ihhhh apaan sih lo" ucap Diva sambil menepuk pundak Gerald berkali-kali hingga yang empunya meringis kesakitan

"Lagian pakek acara ngelamun, atau Jangan-jangan..." Gerald menggoda Diva

"Jangan-jangan apaan? Gue tampol lo ya" ucap Diva geram

"Iya-iya galak banget lo jadi cewe"

"Bodo amat gue mau pulang"

Seorang pelayan mengantarkan pesanan makanan mereka

"Ini mas mbak makanannya"

"Iya makasih" ucap Gerald

"Semua makanannya gratis karena tadi pacar mbak nyanyiannya bagus" ucap sang pelayan kepada Diva

Diva hanya diam, dia kesal percuma dia menjelaskan hubungannya dengan Gerald. Pelayan itu pasti tidak percaya.

"Iya makasih, maafin pacar saya ya mbak"

Diva melirik ke arah Gerald. Gerald hanya menyengir menunjukkan deretan gigi putihnya

"Gue mau pulang sekarang"

"Lah kenapa? Makanannya baru juga dateng"

"Gue kesel sama lo, gue ngga suka ya lo bilang ke orang-orang kalo kita pacaran"

"Yaa ngga papa dong , siapa tahu suatu saat nanti kita beneran pacaran terus berjodoh" Gerald terkekeh

Diva terdiam. Mengapa hatinya merasa senang mendengar perkataan Gerald.

"Nih makan dulu abis itu gue anterin lo pulang"

Diva mulai memakan spagethi dipiringnya.

30 menit kemudian

Mereka telah tiba di depan parkiran.

"Silahkan masuk tuan putri" ucap Gerald sambil membukakan pintu mobilnya

"Lebay lo" ucap Diva

Tak lama kemudian mereka telah sampai di depan rumah Diva.

"Gue pulang ya"

"Ya udah sana"

"Bye Div" Gerald masuk ke dalam mobilnya.

Setelah mobil Gerald tak terlihat lagi. Diva tersenyum sumringah. Diva belum pernah senyum selembar ini. Diva juga belum pernah sebahagia ini.

Tak lama kemudian mama Diva membukakan pintu. Dia terlihat bingung mengapa anak gadisnya ini senyum-senyum sendiri?

"Heii anak mama kenapa senyum-senyum sendiri baru pulang juga"

"Ngga ada kok ma cuman seneng aja"

"Tadi siapa yang anterin pulang?" Tanya sang mama sambil menutup pintu

"Gerald" jawab Diva

Diva memasuki rumahnya masih dengan senyum yang merekah. Kening Arga berkerut melihat tingkah laku kakaknya itu.

"Kenapa ma tu orang senyum-senyum gitu" Tanya Arga

"Mama juga ngga tahu"

"Palingan juga karena sih bang Gerald pacarnya itu"

Diva menaiki anak tangga rumahnya satu persatu. Langkahnya terhenti setelah mendengar ucapan Arga.

"Dia bukan pacar gue" ucap Diva sambil menggelar napas panjang. Gadis itu menyadari kalo statusnya dan Gerald memang hanya berteman.

Diva memasuki kamarnya yang bernuansa putih. Dia melempar tasnya ke sembarang arah kemudian melemparkan tubuh mungilnya ke atas kasur yang berukuran King size itu.

Pukul 19:20

"Astaga gue ketiduran" ucap Diva sedikit terkejut melihat dirinya yang tidur masih dengan seragam sekolah lengkap.

Diva kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu dia turun ke bawah untuk makan malam.

Jam dinding sudah menunjukan pukul 10 malam. Tapi gadis itu belum juga tertidur. Bayangan Gerald selalu menghantuinya. Kata-kata Gerald tadi sore juga tak sedikit pun lenyap dari pikiran Diva.

"Apa Fanya bener ya? Gerald memang suka sama gue" Diva bertanya pada dirinya sendiri

Gadis itu kembali mengingat semua perlakuan Gerald padanya. Bukankah itu sudah berlebihan. Tak salah bukan jika Diva menganggap Gerald juga menyukainya?


Tbc
Jangan lupa voment!!






Antara Aku , Kamu dan Dia yang kamu cinta ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang